bagian 31

379 15 0
                                    

   Selesai memasak ia langsung memasukannya kedalam rantang kecil.dirinya sengaja membuat masakannya di rumah agar pas di apartment nanti lelaki itu hanya tinggal makan tanpa menunggunya selesai memasak.

Ia melihat handphone nya siapa tau ada nontifikasi dari kekasihnya itu nmun ternyata tidak ada,dari semalam laki laki itu tidak ada kabar sama sekali.ia berharap laki laki itu ada di apartment nya sekarang.

    Sesampainya disana gadis itu langsung masuk kedalam apartment itu.Aksa memang sengaja memberitahu sandinya agar mempermudah gadisnya untuk masuk.

Gadis itu meletakan rantang kecil itu di meja makan mini milik lelaki itu.

Melihat kunci motor dan sepatu yg di simpen sembarangan didekat sofa ia yakin jika laki laki itu ada di sini dan masih tidur.

lalu ia berjalan menuju kamar Aksa  dan benar saja lelaki itu masih tertidur pulas dengan banyak luka di wajahnya yg ia yakini pasti abis tawuran.

Untuk yg kesekian kalinya ia hanya bisa menghela nafasnya pelan seraya berjalan mendekati ranjang.

"Ka bangun."ujarnya seraya menggoyangkan tubuh laki laki itu agar terbangun.

"Hm."balasnya tanpa mau membuka matanya ataupun mengubah posisinya.

"cepetan bangun ih,kebiasaan deh."gerutunya.jika hari libur Aksa memang sengaja bangun siang males katanya kalo bangun pagi.

"Iya iya bawel banget si pacar gue ini."balasnya seraya mengubah posisinya menjadi duduk.

"Mandi gih"suruhnya.

"mandiin ya."balasnya seraya menaikan turunkan alisnya membuat gadis itu berdecak.

"Yakin mau di mandiin?"tanyanya yg langsung diangguki lelaki itu dengan antusias.

"Boleh, tapi aku ngambil kuc_"belum selesai ia bicara lelaki itu langsung bangkit dari tempat tidur nya dan masuk kekamar mandi.

Ia tau apa yg akan di katakan gadisnya itu.salah satu penghuni apartemen disini memang ada anak kecil yg memelihara seekor kucing warna putih.

Dan gadis itu selalu memanfaatkan itu jika sedang seperti ini.karena dia tau kalo dirinya sangat tak suka hewan itu,bukan alergi tapi hanya sekedar tidak menyukainya saja.

"lho katanya mau di mandiin."teriaknya.

"gak.gue mau mandi sendiri."balasnya dengan nada kesalnya membuat gadis itu tertawa terbahak bahak.

  setelah acara mandinya selesai Aksa keluar kamar mandi,ternyata gadisnya sudah keluar kamarnya.

Kamar yg tadinya seperti kapal pecah kini sudah terlihat sangat rapih karena dibereskan oleh gadisnya itu.bahkan baju nya saja sudah disiapkan.memang calon idaman bukan.

"Lo bawa makanan dari rumah?"tanyanya saat melihat rantang kecil yg sudah kosong.karena gadisnya sudah memindahkan nya kedalam piring.

"Iya,tapi itu aku yg buat ku."balasnya.ia tahu jika Aksa tak mau makan jika bukan dirinya yg masak.tapi lain halnya jika mereka sedang makan di luar.

Aksa mengangguk dan langsung melahap makanan itu dengan lahap.

Selesai laki laki itu makan zella langsung mencuci piring nya beserta rantang kecil miliknya itu.

"Jagan main hp dulu."ujar gadis itu yg kini berjalan mendekati Aksa yg sedang duduk di karpet bulu yg di bawah sofa mininya seraya bermain game.

Gadis itu membuka kotak p3k nya dan mulai mengobati luka pada wajah kekasihnya itu.

"tumben gak ngomel?"tanyanya karena sejak tadi gadis itu tidak memarahinya karena habis tawuran.biasanya jika liat luka sedikit gadis itu pasti bakal ngomel tapi tidak hari ini.

"percuma ngomel juga, kamu gak mau nurut yg ada malah aku yg kamu marahin balik."ujarnya yg membuat lelaki itu terkekeh.

"sayang."panggilnya yg hanya dibales deheman oleh gadisnya.

"Sayang."panggilnya lg.

"apa si ka?"

"ck.. Bisa gak si jangan panggil kakak terus,sekali kali panggil gue sayang jga ke."

"gak mau."

"Ayolah bunda masa gak mau si panggil ayah dengan sebutan sayang."

"ayah bunda ndasmu."

"Bagus lho sayang manggil nya ayah bunda biar romantis."

"Enggak,apaan kayak udah nikah aja."ujarnya.jika sudah alay pasti aja selalu ngawur kayak gitu.

"kode minta dinikahin cepet cepet."godanya.Bukannya menjawab gadis itu malah bangkit dari duduknya seraya membawa kotak p3knya.

Saat dirinya hendak menyusul gadisnya di waktu yg sama handponenya berbunyi menandakan ada yg menelponnya.

Disana tertera nama juna.ia sempat menolak panggilannya itu nmun tak lama setelah itu handponenya berdering kembali.

Dengan perasaan kesalnya ia menerima panggilan itu.

"ada apaan?"tanyanya ketus.

"......"

"Oma?"

"......"

"Insyaallah."balasnya yg langsung menutup telponnya.

Saat ini oma nya sedang berada d rumah juna dan memintanya untuk datang kesana.ia tahu pasti papinya itu sengaja menuyuruh ibunya agar membuat dirinya pulang.

"Siapa yg telpon?"tanya gadis itu yg baru saja kembali.bukannya menjawab lelaki itu malah menyebunyikan kepalanya pada curuk leher gadisnya.

"Ka."

"Oma gue,dia lg di rumahnya si juna.terus nyuruh gue kesana,tapi gue males kalo harus ketemu si juna."

"gak sopan ih manggil orang tua sendiri cuma pake nama."tegurnya yg tak di balas oleh lelaki itu.

"Tapi menurut aku mening kmu kesana aja,mungkin oma kmu kangen sama kmu."ujarnya.

Aksa tak menjawabnya dan langsung bangkit berjalan kekamarnya tanpa mengatakan sepatah katapun.

Gadis itu menghela nafasnya pelan,apakah ia salah bicara?pikirnya.

Detik kemudian lelaki itu keluar dengan menggunakan pakaian tadi tapi sekarang dibaluti oleh jaketnya.

"Mau kemana?"tanyanya saat lelaki itu memakai sepatu warna putihnya.

"lo gimana si tadi katanya nyuruh gue buat kerumahnya si juna,sekarang malah nanya mau kemana,heran gue."

"Yakan aku kira_"

"Ambil tas lo,ayo pergi."

"Aku ntar pulang sendiri aja"

"lo ikut gue kerumah si juna."ujarnya dengan nada tak terbantahnya itu.zella mengangguk dan langsung mengambil tasnya.

AKSARAZELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang