bagian 15

460 24 0
                                    

Aksara baru pulang ke apartemen nya pukul 12 malam.ia memang sudah biasa pulang malem setiap harinya hanya utuk melampiaskan kan semua masalah nya.

Lelaki itu menghela nafasnya saat melihat seorang laki laki paruh baya duduk di sofa mini yg ada di apartment nya.

"Dari mana aja kmu?"tanya laki laki paruh baya itu dingin.

Aksara berdecih mendengar pertanyaan yg di lontarkan seorang Arjuna zeel Garssham yg tak lain adalah papinya .ia tahu jika papinya itu hanyalah berpura pura tidak tau karena pasti nya papinya ini tahu apapun yg di lakukannya karena mata matanya banyak.

"Anda tau betul saya darimana bukan?"balasnya acuh.

Juna bangkit dari duduknya dan mendekati putra berandal nya itu.

"Tak bisakah kmu memanggil ku dengan sebutan papi lg?"tanyanya seraya menatap putra kecilnya yg kini sudah beranjak dewasa.

"Ada apa anda kesini?"Aksa memang tak mau terus berbasa basi pada orang di hadapannya ini.

Juna menghela nafasnya berbicara dengan putranya yg keras kepala ini memang harus extra sabar.

"Pulang lah kerumah.adikmu ingin bertemu dengan kakaknya."

"dia anak anda dengan perempuan itu.bukan adik saya."tekannya.ia memang tak pernah menganggap adik tirinya sebagai adiknya.

"Papi tau kmu benci papi tapi dasha dan marisa?mereka gak salah jadi tolong jgan pernah benci mereka.apalagi dasha,dia begitu menyayangi kmu sebagai kakak kandungnya sendiri yg bahkan gak pernah menganggap nya sebagai adik."

"Dasha sakit,dan dia ingin sekali ketemu kamu.cobalah pikirin lg"lajut juna menepuk bahu putranya sebelum pergi.

  sebenernya aksa tak ingin membenci gadis kecil itu hanya saja ia masih tak terima juna menikah lg dgn marisa.apalagi mereka menikah seminggu setelah mamanya meninggal.

Saat maminya masih ada juna memang mempunyai pacar dan berhubungan di belakang maminya.mereka selalu bertengkar hebat hanya karena pelakor.sampai akhirnya maminya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena juna tak mau memutuskan pacarnya itu.

sehari setelah maminya meninggal ia mengetahui papi nya yg sudah tak bersama pacrnya lg karena pelakor itu lebih memilih untuk meninggalkan juna daripada di ceraikan oleh suaminya yg sah itu.

Dan di saat dirinya masih berduka dengan tak tau malunya juna membawa marisa sebagai istrinya tanpa meminta pendapatnya atau bahkan memikirkan perasaan nya.

Mulai dari situ ia semakin membnci juna dan jga istri barunya itu.dan saat smp Aksa sudah memutuskan untuk tinggal di apartemen yg dibelikan juna saat ulang tahunnya yg ke 12 thn.

_

"Zell"panggil Belva yg baru saja masuk ke kelas.si pemilik nama pun menoleh seraya menaikan sebelah alisnya seolah berkata apa.

"Noh di cariin ka fatan lg."ujarnya seraya melirik kearah pintu kelas.disana seorang lelaki sedang berdiri di sana.

Zella menghela nafasnya jengah,ini bukan peertama kalinya laki laki itu mencarinya.entah apa yg sebenernya yg di inginkan fatan itu.

"samperin ajalah dulu,biar tahu mau apa dia nyamperin lo mulu."saran Belva lg.

"Kali ini gue setuju sama Belva."sahut Zidny.yg di katakan Belva memang ada benarnya untuk sekarang.

Walaupun berteman tapi Zidny dan Belva biasanya selalu berbeda pendapat lebih tepatnya Belva yg berpikir masih kanak kanak,tapi kali ini ternyata Belva berkata benar.

Zella menghela nafasnya lg dan berjalan menemui laki laki bernama Fatan itu.

"kmu tuh ngapain si gangguin aku terus?"tanyanya saat sudah berhadapan dengan Fatan.

"hidup gue gak tenang karena ulah  Aksa."ujarnya.fatan mulai menceritakan kenapa Aksa mengganggunya.

Flashback on

  Fatan berjalan santai di koridor sekolah dan ia tak sengaja menginjak sebuah foto perempuan yg tak ia kenali.

Ia mengambil foto itu dan dengan sengaja meremes serta membuang foto itu ke tong sampah.

belum jauh ia melangkah tiba tba ada yg mendorongnya dari belakang membuatnya tersungkur ke lantai.

"Maksud lo apa bangsat."amarah Aksa yg tak bisa di tahan lg.

"maksudnya?"Fatan benar benar tak mengerti apa yg di maksud aksa.

"Lo yg buang foto ini kan?"fatan mengagguk.

"lo tau dia siapa?"fatan menggelengkan kepalanya karena memang tidak tau itu foto siapa.

"Dia mendiang nyokap gue,saat lo buang foto ini itu artinya lo mengibarkan bendera peperangan sama gue."tekannya.

"Gue pastiin hidup lo gak bakal tenang mulai sekarang."lanjutnya.

Flashback off

"Dan setelah hari itu dia bner bner buat hidup gue gak tenang zell."ujarnya.Aksa memang tak pernah main main sama ucapannya dan benar saja Aksa mengganggu ketenangan fatan bahkan sampai meneror rumah.

Ia pernah berniat melaporkan nya ke polisi namun ia tak punya bukti karena Aksa selalu tak meninggalkan jejak apapun.

    "Terus hubungannya sama aku apa?"tanya Zella.

"Tolong bantu gue dengan ngomong ke dia kalo buat gak ganggu gue lg."mohonnya.

"Tapi knpa harus aku?knpa gak ketemennya aja atau siapa gitu?"

"lo pasti taukan kalo Aksa gak pernah mau dengerin siapapun. Tapi gue yakin dia pasti mau dengerin lo"

"tapi_"

"Please zella bantuin gue."

"Aku akan coba tapi gak janji berhasil atau enggaknya."senyum  fatan terukir setidaknya masih ada harapan untuk dirinya bebas dari genggaman Seorang Aksara Emilo Garssham.

    #see you next part #
# jgan lupa tinggalkan jejak kalian dan jgan lupa jga ramein komenannya ya wahai readers ku.

#salam hangat dari Author si tukang halu

AKSARAZELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang