64

420 16 0
                                    

       Hari ini Aksa sudah di perbolehkan untuk pulang karena kondisinya sudah mulai membaik bahkan ia sudah bisa berjalan tanpa harus menggunakan kruk.

Mengenai hubungan nya kini sudah bisa dikatakan lebih baik,walaupun wanita itu belum bisa mencintai lg untuk sekarang tapi sikapnya sudah mulai seperti dulu yg menerima kehadirannya.

Sesampainya di rumahnya tepatnya di kamarnya ia melihat kotak yg ia sangat kenali berada di nakas dekat ranjang.

Zella yg baru masuk kamarnya langsung menghampiri lelaki itu yg menatap heran kotak itu.

"waktu  kmu masuk rumah sakit aku gak sengaja nemu itu di laci meja kerja kmu,maaf ya udah lancang main ambil aja."ujarnya.ia memang membawa nya ke kamar namun belum ia pakai karena ia menunggu suaminya pulang dulu.

Aksa terkekeh mendengar nya,apalagi melihat ekspresi wanitanya  yg terlihat lucu.

"Gpp sayang,itukan emng buat kmu."ujarnya.

"Mau pake?"tanyanya yg langsung di angguki oleh wanita itu.lelaki itu lngsung mengambil kalung tersebut dan memakaikan nya pada istrinya itu.

Ia senang karena wanitanya menyukai kalung pemberiannya. Ia sengaja memesan kalung dengan inisial AZ dengan harapan keduanya akan selalu bersama selamanya sampai maut memisahkannya.

"Aku boleh tanya?"tanyanya yg langsung diangguki oleh lelaki itu.

"Kata bibi,katanya kmu mau bikin suprise buat aku,tapi tiba-tiba dibatalin gitu aja,knpa?"ia memang penasaran alasannya apa.

Aksa terdiam,apakah ia harus memberitahu yg sebenernya jika ia membatalkan nya karena terlanjur kesal melihat istrinya yg sedang jalan dengan leon.

Wanita itu mengerut kan keningnya apa ucapannya ini salah?ah tapi rasanya tidak.

"Ka knpa diem?jawab dong,penasaran tau."jujurnya.

"aduh aku lupa kalo harus nelpon vernom,ada hal yg harus di bicarain."ujarnya yg hendak pergi nmun langsung dihalangi oleh wanita yg lg kepo itu.

"Gausah banyak alesan ih,jawab aja apa susahnya."lelaki itu menghela nafasnya.

"Oke,kmu mau tau alesannya?"tanyanya yg langsung diangguki oleh wanita itu dengan antusias.

"Karena aku terlanjur kesel liat kmu yg jalan sama sama si temen kmu itu."zella terdiam memikirkan ucapan itu,apakah suaminya itu bnar bnar melihatnya.

"Maaf."sesalnya.Aksa hanya diam tanpa mau merespon.

"Aku gak suka berbagi apa yg udah jadi milik aku."ujarnya. Zella mengerti maksudnya itu.

Wanita itu memeluk lelaki itu dan memandang wajah lelaki itu dari bawah,karena suaminya itu lebih tinggi darinya.

"Aku janji,mulai sekarang aku akan jaga jarak sama cowok mana pun,kecuali sama kmu,papa,papi, Arekha dan anak kita nanti."ujarnya seraya tersenyum.

Aksa tersenyum dan mengecup kening istrinya cukup lama setelah itu mengelus puncak kepala wanita itu lembut.

"Makasih karena kmu  masih mau stay sama aku dan nerima aku,walaupun sekarang kmu belum bisa cinta aku lg tapi aku akan berusaha supaya hati kmu buat aku lg."ujarnya.

                         0o0

   Tidak kerasa waktu terlalu cepat.kini usia kandungan zella kini sudah menginjak bulan kesembilan.dan prediksi dokter ia akan melahirkan dua minggu lg.

sebenernya ia sedikit tersiksa karena suaminya melarang nya melakukan pekerjaan rumah apapun itu.pernah sekali ia ketahuan melakukan pekerjaan rumah yg sebenernya ringan.tapi tetap saja lelaki itu marah tapi bukan dengan membentak apalagi bersikap kasar tapi dengan cara mendiamkan seharian.

Mulai dari situ ia takan melakukan hal yg tak di sukai lelaki itu karena didiamkan sama pasangan itu tidak enak.

"Assalamualaikum."ujar lelaki yg baru saja datang.zella menghampiri suaminya dan mencium tangan suaminya setelah menjawab salamnya.

"Aku langsung mandi ya."ujarnya yg langsung di angguki oleh istrinya itu.

    Wanita itu menyiapkan pakain rumaha untuk dipakai lelaki itu.tak lama lelaki itu keluar dari kamar mandi dengan handuk yg melingkar di pinggang tak lupa dengan rambut basahnya itu.

lelaki itu langsung mengambil pakaian dan memakai nya.Sedangkan wanita itu mengambil handuk kecil untuk mengeringkan rambut lelaki itu.

Zella meminta suaminya untuk duduk di ranjang agar lebih mudah melakukannya.

Tangan Aksa menyentuh perut buncit istrinya itu.

"Sayang."panggilnya.

"Hm."

"Bisa gak si dia lahir hari ini,udah gak sabar bgt pengen ngendong dia."ujarnya dengan tangan yg setia mengelus perut besar itu.

Mendengar celotehan suaminya itu membuat nya terkekeh.

"Ya gak bisa dong,kan belum waktunya,tapi beda ceritanya kalo emng allah menakdirkan dia lahir hari ini."ujarnya.

            Dimalam hari Aksa terbangun dari tidurnya karena mendengar suara rintihan seseorang,yg ternyata suara itu adalah suara istrinya sendiri.

sepertinya istrinya itu akan melahirkan malam ini,karena melihat kontraksi yg lebih parah dari sebelum sebelumnya.

selama di perjalanan wanita itu terus mengeluh kesakitan seraya memengangi perutnya.

  Untung saja jalanan tidak terlalu macet hingga cepat sampai di rumah sakit.dan zella segera di tangani.

Ia berharap jika memang istrinya harus melahirkan sekarang semoga keduanya selamat.

Tak lama ia mendengar suara tangisan bayi dari dalam.tak lama setelah itu seorang suster keluar dari ruangan itu dan memberi tahunya jika zella sudah melahirkan putranya dan memintanya untuk masuk dan mengadzani bayi nya itu.

Di saat ia mengadzani nya tanpa sadar ia merintih kan air matanya.ia tak senang karena pada akhirnya ia bisa mengadzani anaknya sendiri.dulu pas marisa lahiran ia jga mengadzani nya karena papinya yg saat itu masih berada di perjalanan dari luar kota ke jakarta.

Setelah itu suster itu langsung memgambil bayinya untuk di bersihkan.

Aksa menghampiri istrinya yg sedang menatapnya di sana.ia langsung mengecup kening istrinya.

"Makasih sayang,karena udah mau berjuang buat anak kita."ujarnya.

"sudah tugasku." lirihnya.















.happy reading

Jgn lupa vote and komen ya man teman.maaf kalo part ini mungkin feel ny gak dapet.

See you next part

Love segunung

AKSARAZELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang