19 ** Berakhir **

1.7K 130 8
                                    

"Jangan ... Pergi.."

Suara serak Jeon begitu lirih , menatap nanar dan memohon pada istrinya.

Lily menitikkan airmata saat Jeon terlihat begitu hancur, dan putus asa.
Bukan kah seharusnya dia yang merasakan itu? Dia yang di khianati , dia yang tersakiti, lalu mengapa justru pria itu terlihat seperti Yang paling tersakiti? ... Bukankah dia lah pelaku kejahatannya?.

"Aku harus pergi.. "

Jeon menggeleng lemah tanpa melepaskan pandangannya yang begitu sendu dari mata Lily.

"Dengar sayang ... Dengarkan aku " tiba tiba Jeon bergerak cepat bangun dari simpuhnya lalu duduk di samping Lily, tanpa melepaskan genggaman tangannya.
Dia menghapus kasar pipinya yang basah berkali kali.

"Tolong maafkan aku .. aku tahu aku bersalah sayang, tapi aku tidak sengaja, saat itu aku mabuk berat .. dan aku tak tahu apa yang terjadi , sungguh ... " Jelas Jeon dengan nafas memburu.

Lily menatap tak percaya mendengar penjelasan Jeon. Bagaimana bisa dia mengatakan hal sebesar itu adalah ketidak sengajaan? Yang benar saja..

"Nyatanya Tzuyu hamil Jeon." Hentak Lily menepis tangan Jeon yang hendak menangkup wajahnya.

"Tapi aku hanya melakukannya sekali Sayang .. demi Tuhan, dan itu karena aku mabuk berat . percayalaaah.. " Jeon sungguh frustasi, air matanya tak jua berhenti.

"Bahkan kau berani membawa nama Tuhan demi pembenaran perbuatan dosamu Jeon?" Lily makin meradang.

Jeon mengusap kasar wajahnya. Air mukanya terlihat sangat stress.

"Kau harus menikahi Tzuyu.." putus Lily dengan lirih, hatinya sungguh sakit mengatakan itu. Jeon terhenyak mendengarnya.

"Aku akan bertanggung jawab , tapi aku tak bisa menikahinya .. jangan paksa aku sayang .. aku hanya mencintaimu... Percayalah ... Please..."

"Siapa yang memaksamu Jeon, apa aku yang memaksamu berselingkuh di belakang ku? apa aku yang memaksamu meniduri perempuan itu Hah?!" Lily mencekal baju Jeon penuh amarah dan mengguncang guncangkannya. Jeon hanya bisa membiarkan wanita itu meluapkan amarahnya .

"Kalau kau benar benar mencintaiku, kau tak akan menyakitiku Jeon..hiks ..hiks.. " Tumpah sudah air mata yang sedari tadi ditahannya mengiringi isakan tangisnya yang begitu memilukan.

Jeon menundukkan wajahnya, hatinya begitu tersayat mendengar wanita itu menangis karena sakit yang sudah dia torehkannya dengan begitu dalam. Direngkuhnya tubuh mungil Lily kedalam dekapannya, Lily tak menolaknya, mungkin tubuhnya sudah begitu lemah menahan rasa sakit di dadanya, sehingga dia pasrah saja dipeluk Jeon.

"Aku sudah memberikanmu kesempatan kedua , tapi kau justru malah memperburuknya Jeon, hiks ..hiks .. " Ratapnya dalam pelukan Jeon. Jeon hanya diam, merutuki kebodohannya.
Lelehan air mata yang terus membanjiri pipinya, menandakan betapa ia pun merasa sakit dan penyesalan yang tak terhingga secara bersamaan.

Andai saja malam itu ia langsung pulang dan tak mengindahkan permintaan Tzuyu untuk menemaninya minum, tentu semua ini tak akan terjadi.

#Flashback Jeon On

(Ada di part 14 (curiga) , ketika Jeon menyetujui keinginan Tzuyu untuk mengantarnya pulang dan menemaninya sampai dia tertidur).

Jeon mengingat bagaimana Tzuyu memaksanya untuk menemaninya minum bir , awalnya Jeon menolak karena dia memang tak terlalu kuat dan suka minum bir, Toleransi tubuhnya sangat rendah terhadap minuman beralkohol, minum 1 gelas saja dia pasti mabuk, dan tanpa dia sadari karena berada di alam bawah sadarnya , tak bisa dihindari terjadilah pergulatan terlarang itu.

🌷My Lily🌷 || Taelice || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang