14 ** curiga **

1.2K 94 11
                                    

"Jeon?"
"Kamu kenapa?"

Tzuyu menghampiri Jeon lalu bermaksud memeluknya, tapi Jeon menepis tangannya tanpa sadar.

Tentu saja tindakannya itu membuat Tzuyu heran dan tak terima.

"Kenapa kamu menepis tanganku Jeon?.. kau menolakku?" Tanya nya dengan mimik tak suka.

Jeon tak memberikan respon, dia hanya mengusap wajahnya.

"Please.. aku lagi banyak pikiran .. jangan mengganggu ku Tzuyu.. " ujarnya tanpa menatap wanita itu.

"Apa?! Aku mengganggu mu?! .. berani sekali kau berkata begitu Jeon!" Hardik Tzuyu murka.

Mendengar nada tinggi yang dilontarkan Tzuyu , Jeon hanya membuang nafasnya dengan kasar. Lalu dia bangkit dari duduknya , hendak pergi meninggalkan wanita itu. Namun Tzuyu menghalanginya.

" Jeon!" Tzuyu mencekal lengan pria itu.

"Ada apa dengan mu?!"

"Lepaskan aku Tzuyu.!"

"Tidak!! .. aku tak suka jika kau abaikan."

"Aku bilang lepas Tzuyu!!!" Bentak Jeon membuat Tzuyu sontak melepaskan cekalannya saking kagetnya.

Mata nya berkaca kaca seiring suara Isak keluar dari bibirnya.

Melihat itu terbit rasa bersalah di hatinya Jeon,  tak selayaknya dia membentak Tzuyu hanya karena pikirannya yang sedang kalut.

"Maaf ..maaf .." ucapnya meraih tubuh Tzuyu lalu memeluknya.
Namun Tzuyu menolaknya, dia menepis tangan Jeon lalu mundur selangkah.

"Kenapa kau seperti itu?! .. ini pasti ada hubungannya dengan Lily kan?". Tanyanya dengan nada meninggi,  masih dengan isakannya.

Mendengar nama Lily terseret,  tentu Jeon tak terima.

"Jangan bawa bawa nama istriku Tzuyu!" Sarkasnya tak suka.

"Kenapa?! Benarkan?! .. pasti wanita sialan itu yang membuatmu seperti ini?!!" Tzuyu makin tak terkontrol.

"Jangan sekali sekali kau menyebutnya seperti itu Tzuyu!!!" Murka Jeon tak terima.

"Kenapa memangnya?! .. dia memang Sialan!!"

"PLAKK!!!" 

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi wanita itu hingga wajah nya memaling ke samping.

Jeon benar benar hilang kendali, dia tak menyangka sampai tak bisa menahan emosinya.

Di usapnya wajahnya dengan kasar. Ada gurat penyesalan di sana, menyadari apa yang sudah dia lakukan tadi.

Tzuyu menatapnya dengan kecewa. Air matanya sudah mengalir dengan deras dipipinya.

Jeon hanya bisa menatapnya dengan penuh penyesalan. Sebenarnya hatinya sakit melihat wanita itu memegangi pipinya yang terlihat merah akibat tamparannya.

Tak seharusnya dia meluapkan kegundahan hatinya kepada Tzuyu, wanita yang sudah menjadi kekasih gelapnya beberapa bulan ini.

Tzuyu menghapus jejak airmata dipipinya, lalu beranjak meninggalkan Jeon begitu saja tanpa mengatakan satu patah katapun.
Jeon tak berusaha mengejar, dia hanya mematung tanpa berbuat apa apa.

Tak lama kemudian, dia mengambil kunci mobil yang diletakkan di atas mejanya , lalu beranjak keluar.

******************************
🌺🌺🌺

Tzuyu menjatuhkan dirinya di kursi, air matanya kembali berlinang tanpa bisa di cegah, karena sakit hati yang di rasakan nya. Dia melempari semua benda yang ada di atas meja kerjanya, tak peduli suara gaduh yang timbul akibat perbuatannya, yang pastinya terdengar oleh karyawan lainnya. ruang kerjanya meski berada persis di samping ruangan Jeon, tapi berada di ruangan tertutup dengan kaca kaca sebagai sekatnya.  

🌷My Lily🌷 || Taelice || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang