Setelah pertemuan menegangkan itu berakhir, Victory memutuskan untuk mengantarkan kedua orangtuanya pulang dan juga Lily.
Sementara Irene masih ingin berlama -lama di rumah kedua orangtuanya bersama Suho. Meski dia sudah bercerai dengan Victory, mereka masih tinggal bersama, itu dikarenakan Daniel belum mengetahui perceraian Daddy dan Mommy nya. Meski Irene jarang pulang dengan alasan syuting diluar kota, Daniel tentu percaya, karena anak itu memang biasa ditinggal Irene kerja.Seperti pesan kedua orangtua masing-masing , mereka harus mencari cara agar Daniel bisa memahami situasi mereka tanpa menyakitinya, tentu saja itu adalah hal yang sulit pastinya, namun baik Sonny dan Anggara akan membantu, mereka hanya perlu bersabar , jangan terburu-buru mengesahkan hubungan keduanya kejenjang yang lebih lanjut, dan disetujui oleh Victory, Irene, Suho dan tentu saja oleh Lily, karena dirinyapun harus menghadapi Nicole yang walaupun sudah mengetahui jika ayah bundanya sudah lama tak bersama, tentunya tidak dalam artian sesungguhnya, Nicole hanya tahu ayahnya ditugaskan keluar kota dalam waktu yang lama.
*****
Mobil Sedan Mercy hitam milik Victory berhenti di halaman rumah kedua orangtuanya, dia turun terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk ibunya, sedang ayahnya sudah lebih dulu keluar, begitu juga Lily."Apa kalian tak mau mampir?" Tanya Dara.
"Lain kali ya Bu, sudah sangat larut, Vicky harus mengantarkan Lily." Ujar Victory.
"Baiklah , hati-hati dijalan." Anggara menepuk bahu Victory.
Victory dan Lily mencium tangan kedua oragtua itu.
"Lily pamit ayah, ibu " ucap Lily sopan, Dara mencium keningnya , hati Lily langsung berdesir mendapatkan kehangatan dari wanita itu, aah .. tidakkah Irene merasa beruntung mendapatkan mertua yang sangat penyayang seperti mereka? Dan sifat itu menurun pada Victory, bukankah ia suami yang sempurna? Yaah namanya juga Cinta bisa membutakan mata dan hati seseorang.
Senyuman langsung terukir dari wajah keduanya, kemudian Anggara dan Dara meninggalkan mereka masuk kedalam rumah.
Kini Mobil mewah itu telah melaju membelah jalan raya, Victory dan Lily terlihat bahagia, tangan mereka saling menaut, sesekali Victory mencium lembut jemari sang kekasih. Lily hanya menatapnya dengan tatapan hangat. Tapi ada sedikit yang mengganjal di pikiran Lily, hingga ia memutuskan untuk mengutarakannya kepada Victory.
"Kak .. apa kakak tidak khawatir?" Tanyanya ragu-ragu.
"Khawatir tentang apa sayang?" Victory balik bertanya tanpa menoleh, karena dia fokus menyetir.
"Tentang Daniel dan Nicole kak." Victory menoleh sesaat kearah Lily, lalu dia kembali fokus pada jalanan didepan.
"Kita akan berjuang bersama-sama, aku yakin semuanya akan baik-baik saja, yang penting orangtuaku sudah merestui, percayalah hmm .. " katanya lembut sambil memberikan senyuman hangat agar kekasihnya tenang.
Lily merebahkan kepalanya di bahu pria itu, melingkarkan tangannya dilengan kekar Victory, pria itu mengelus rambut Lily dengan tangan yang dirangkul Lily.
"I Love You" ucap Victory dengan suara berbisik.
"I Love You too kak, jangan pernah berpaling dariku ya kak" suara Lily terdengar lirih.
Hey..apakah dia sedang menangis? ..menyadari itu Victory mengehentikan laju mobilnya dan menepi.
"Kenapa menangis" tanya nya cemas sambil menangkup kedua pipi wanita itu. Lily menggeleng, namun airmatanya sudah mengalir dipipinya.
"Kamu masih meragukanku sayang?"
"Bukan begitu kak, Lily hanya takut kejadian Jeon terulang lagi .." katanya terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌷My Lily🌷 || Taelice || END
RomantizmKisah seorang wanita cantik berprofesi sebagai guru sekolah dasar, dia sudah menikah dan mempunyai seorang putri berusia 5 tahun. wanita mandiri yang sederhana, mempunyai sifat yang sangat lembut, ramah dan murah senyum, setia dan penyabar, namun...