32 ** Pengakuan**

1K 99 7
                                    

"Plak!"

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Victory hingga wajah pria itu terlempar kesamping.
Sang pelaku begitu murka, dengan sorot mata yang begitu menyalang tajam menatapnya.
Beliau adalah  Anggara , ayah Victory. Tubuh pria paruh baya itu terlihat bergetar akibat menahan amarah mendengar pengakuan putranya bahwa dia ingin menikahi Wanita lain.

Sementara Dara, sang istri mencoba menenangkannya dengan memeluk tubuh suaminya , air matanya mulai bercucuran.

Dibelakang Anggara berdiri Sonny yang memunggunginya, juga sang istri Hanna, kedua orang tua  Irene itu tak jauh berbeda kondisinya dengan Anggara, wajahnya menyiratkan kemarahan dan kekecawaan.

Sedangkan di belakang Victory,  ada Irene dan Suho serta Lily yang terdiam tak bisa berkata apa apa, mereka sungguh tak menyangka jika laki laki yang begitu penyabar bisa semarah itu, terutama Irene , selama ini dia mengenal bapak Mertuanya adalah sosok yang penyabar, penyayang, lemah lembut, bijaksana, selalu dapat mengontrol amarah sehebat apapun masalah mereka.

Sementara Lily hanya bisa menunduk, tubuhnya bergetar karena apa yang dia takutkan benar benar terjadi, ayah Victory begitu marah pada putranya, dia begitu gelisah karena perasaan bersalah, rasa penyesalan menyelimutinya , entah kenapa dia menuruti permintaan Victory untuk ikut bersamanya.

"Kamu benar benar mengecewakan kami Victory? Apa yang sudah mempengaruhi kamu hingga berbuat serendah itu?" Murka Anggara sembari melayangkan tatapan tajamnya ke arah Lily. Victory mengikuti arah pandangan ayahnya, dia langsung mendekati Lily dan meraih tangan wanita itu yang tentu saja terkejut dengan perlakuan tiba tiba pria itu, wajahnya langsung pucat saat melihat Anggara menatapnya dingin.

"Ini bukan salah Lily ayah, dia tak ada hubungannya dengan ini " ujar Victory yang tanpa sadar menggenggam erat tangan Lily.

"Itu yang kamu bilang tidak ada hubungannya dengan dia!?" Tunjuk Anggara berang , Sonny mengikuti arah tunjukan Anggara yang mengarah ke Lily, wajah nya berubah sinis saat melihat genggaman Victory pada wanita lain yang bukan istrinya.

Sonny melangkah mensejajarkan posisi berdirinya di samping Anggara.

"Apa yang kamu lakukan Victory? Siapa wanita itu? " Suara deep voice nya terdengar dingin.

Lily semakin ketakutan , dia faham siapa yang dimaksud Sonny, Daddy nya Irene. Dia tak berani mengangkat wajahnya, sungguh dia merasa seperti pelaku kejahatan disini, tangan gemetarnya dirasakan oleh Victory, pria itu langsung mengeratkan genggamannya seakan memberikan kekuatan kepada kekasihnya agar tidak takut. Victory menghela nafas dalam dan menghembuskannya perlahan,  mengumpulkan keberanian untuk mengatakan kebenaran, meski dia tahu akan menyakiti orang orang yang dia hormati dan sayangi.

"Maaf Daddy, dia adalah wanita yang aku cintai."

"Victory!!!" Anggara sontak berteriak mendengar pengakuan anaknya dan hampir kembali menamparnya jika saja istrinya Dara tidak mencegah nya.

"Beraninya kamu mengkhianati putriku Victory."rahang Sonny mengeras, tangannya mengepal kencang menahan amarah.

"Aku tidak mengkhianati Irene Daddy.. tanyalah pada putri Daddy sendiri " ujar Victory berusaha tenang    tanpa takut dia menatap Sonny.

"Beraninya kau Victory!!!"  Sonny berteriak dan hampir menghampiri Victory dengan murka. Tapi Irene menghentikan langkahnya.

"Itu benar Daddy." Ujar Irene menahan tangan Daddy nya.

Sonny menoleh ke arah putri semata wayangnya itu dengan tatapan heran, begitu juga dengan mommynya.

"Iya Daddy .. Victory ..  tak pernah mengkhianatiku .. " jelas Irene gugup.

🌷My Lily🌷 || Taelice || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang