20 ** ketetapan hati **

1.4K 119 6
                                    

Sudah tiga hari Lily berada di rumah Jisoo, dan selama tiga hari juga Jeon selalu menyambanginya di rumah Jisoo, berharap bisa bertemu dengan Lily untuk bicara. Namun Lily selalu menolaknya untuk bertemu, hatinya masih belum siap berhadapan lagi dengan Jeon, dia benar benar ingin mengakhiri pernikahannya, hatinya sudah tak bisa lagi berkompromi dengan kesalahan fatal yang telah dilakukan Jeon. Dan dia takut melemah kembali.

Lagi pula Lily tidak mau menjadi wanita yang tak punya hati, membiarkan wanita lain yang tersakiti seperti dirinya, bukan tanpa alasan dia beranggapan seperti itu, nyatanya hingga saat ini Jeon masih belum mau menerima Tzuyu, bahkan dikantor , pria itu mengacuhkan wanita yang tengah mengandung calon anak nya itu, Jeon Memilih menjadi pria brengsek dari pada harus menerima Tzuyu, Karena baginya kesalahan fatal yang dia perbuat itu juga karena dia di jebak oleh Tzuyu. Baginya kesialan hidupnya adalah gara gara Wanita itu. EGOIS BUKAN?

Hari ini Lily mulai mengajar, liburan paska ujian anak anak muridnya sudah selesai. Dia harus tetap fokus pada kelanjutan hidupnya, tak mau berlama lama dalam kedukaan, ada masa depan yang harus dia raih demi anaknya Nicole.

Lily pun sudah memantapkan hati untuk bercerai dengan Jeon. Menyerahkan segala keperluan surat perceraian kepada pengacaranya. Meski dia tahu pasti akan mendapat kendala karena Jeon masih tidak ingin bercerai darinya. Lily tak peduli, untuk itulah dia memutuskan untuk tidak mau bertemu atau berurusan lagi dengan Jeon, agar laki laki itu tidak kembali melemahkan nya.

*****

"Selamat pagi Bu Lily"

Lily menoleh ke sumber suara yang memanggil namanya. Tampak presensi Daniel berlari ke arahnya. Dia juga melihat seorang pria memakai stelan jas lengkap dengan dasinya berjalan di belakang anak itu.

"Victory." Bhatin Lily tersenyum. Eoh . Tunggu dulu ... kenapa dia tersenyum saat melihat pria itu. Tak mau berlama lama dengan pikirannya, dia pun menjawab sapaan anak tersebut.

"Selamat pagi Daniel.." balas Lily sambil membiarkan Daniel mencium punggung tangannya.

"Pagi Lily .. " Victory menyapanya, senyuman tipis pria itu selalu mampu menyejukkan hati Lily.

"Pagi Kak .. "

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Victory membuat Lily teringat kembali kejadian di taman beberapa waktu lalu, sontak membuatnya salah tingkah.

"Ba baik .. terimakasih... Kak ..." Ucapnya gugup.

Mendadak situasinya menjadi canggung. Baik Lily maupun Victory hanya terdiam, namun pikiran masing masing berkelana kemana mana, dengan saling menatap, tunggu dulu ... Mereka saling menatap intens tanpa suara dengan pancaran yang tak biasa.

Hingga suara Daniel menyadarkan keduanya.

"Daddy ... aku masuk ya .. " lalu anak laki laki itu pergi berlari menuju gerbang sekolah meninggalkan mereka.

"ee ee .. Lily masuk ya kak.. " pamitnya gugup

Victory mengangguk , lalu diapun membiarkan Lily meninggalkannya. Namun belum jauh Lily melangkah dia memanggil wanita itu.

"Ly .. " panggilan Victory menahan langkah Lily, wanita itu berbalik melihat Victory yang tengah memandanginya.

"Ya kak?"

"Semangat ya .." ucap Pria itu dengan senyuman kotaknya, membuat hati Lily menghangat , dia mengangguk sambil tersenyum lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Victory merasa lega hanya dengan melihat senyum manis di wajah wanita itu. Lalu diapun meninggalkan arena parkir sekolah dengan memacu mobilnya dengan kecepatan sedang.

🌷My Lily🌷 || Taelice || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang