Prolog

547 73 32
                                    

Disclaimer

Karakter, tokoh, latar belakang, dan semua yang ada di cerita merupakan murni karangan penulis dan tidak ada sangkut pautnya dengan karakter idol di dunia nyata.

● Penggambaran visual setiap karakter hanya sebagai contoh yang bisa diubah menurut imajinasi pembaca.

● Dilarang meniru, menjiplak, mencontoh sebagian atau keseluruhan cerita dalam bentuk apapun. Apabila menemukan cerita dengan alur dan karakter serupa dimohonkan untuk pembaca menghubungi penulis melalui instagram : @urcloudyrain
twitter  : @urcloudyrain 
atau melalu direct message wattpad @mocamachiato.

Terima kasih atas semua dukungan dan apresiasinya 💕

Terima kasih atas semua dukungan dan apresiasinya 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Ajeng Anunggani. Tertulis di dada kanan seragam putih abu-abunya. Seragam dengan simbol merah putih diatas namanya dan nama sekolah di lengan kanan. SMAN 70 KOTA A. Seragam simpel tanpa embel-embel dasi kupu-kupu atau garis kotak-kotak, vest dan jas almamater seperti kebanyakan seragam sekolah internasional.

Nggak ada cafetaria atau kantin yang mirip foodcourt di dalam sekolah. Yang ada cuma kantin sederhana yang dikelola oleh bude Pinem dengan bakwan dan tempe mendoan andalannya. Tempe mendoan yang kalo udah agak siangan jadi melempem dan letoy kaya semangat siswa pas upacara. Harganya cuma seribu, pas banget jadi pelengkap soto khas bude yang harganya cuma lima ribu. Isi mihun putih dan kerupuk merah dengan topping suwiran ayam nyaris invisible. Kalau lagi beruntung bisa dapet ceker dan tulang-tulangan di dalam soto. Kalau nggak ya harus terima suwiran ayam kecil kecil yang perbandingannya 1:2 sama irisan seledri. Makannya didampingi teh jasjus yang diseduh dalam kantong plastik dan diikat karet biar nggak tumpah pas ditaro diatas meja.

Duh, Ajeng jadi kepengen makan soto bude lagi padahal baru tadi siang ia makan dengan soto bude dan tempe mendoan itu. Nggak pake es teh jasjus, soalnya hari ini dapat traktiran dari Haikal yang lagi berulang tahun. Pop ice vanila blue dengan topping agar dan keju.

"Lo nebeng gue aja hari ini, rebecca gue udah diperbaiki. Udah bisa ngeeeeng sampai rumah lo dalam hitungan menit," Haikal si yang sedang berulang tahun datang merangkul bahu Ajeng dari belakang.

Cowo itu lagi bahagia banget hari ini. Dapat rejeki nomplok tiga ratus ribu dari kakaknya sebagai hadiah ulang tahunnya. Seratus ribu ia habiskan di kantin buat traktir teman-teman terdekat. Sisa dua ratus ribu katanya mau ia pakai buat beli sepatu second hand incarannya.

"Widiih, pulih juga akhirnya rebecca dari koma. Asik dah gue bisa hemat tiga ribu buat ongkos," seru Ajeng ikut senang motor kesayangan Haikal yang biasanya rutin mengantarnya pulang dan pergi sekolah itu akhirnya sembuh juga setelah koma panjangnya selama satu bulan ini.

Sprinkles on My ShoesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang