Laviosa!

260 58 16
                                    

Maaf baru bisa mampir sekarang. Selain karena hectic, cerita ini sering aku tunda updatenya karna pengen ngasi versi paling bagus.

Simplenya, aku ini sedikit perfectionist sama cerita yg aku suka. Hehe.

Here we goo

Biasanya untuk setiap keinginan yang terkabul, selalu ada konsekuensi yang akan menyertai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Biasanya untuk setiap keinginan yang terkabul, selalu ada konsekuensi yang akan menyertai. Seperti Cinderella harus rela pulang sebelum tengah malam sebelum kekuatan ibu perinya habis, putri Ariel harus rela menukar suaranya dengan sepasang kaki, atau Wendy yang harus menjadi anak-anak selamanya agar bisa tetap tinggal di dunia wonderland.

Segala keajaiban yang datang biasanya selalu beriringan dengan pengorbanan atau kutukan.

Bulan sedang menerka itu.

Kalau apa yang terjadi padanya saat ini adalah sebuah bentuk keajaiban, kira-kira konsekuensi seperti apa yang akan ia terima. Konsekuensi itu tentunya harus setimpal dengan keajaiban yang ia nikmati. Setimpal dengan istana mewah milik romo, setimpal dengan koleksi baju mewah terbarunya, setimpal dengan deretan mobil mewah yang menghuni garasi milik romo. Yang semuanya bisa ia nikmati.

Bulan menduga-duga, kalau seandainya hukum konsekuensi yang menyertai keajaiban itu berlaku padanya, ia harus mempersiapkan diri untuk menerima kutukan, atau cobaan atau apalah itu.

Menurutnya, sejauh ini hal yang paling memungkinkan menjadi cobaan atau kutukan buatnya adalah.. kehadiran Mrs. Krystal.

Kehadiran wanita cantik yang ia juluki dewi yunani itu benar-benar mempu menyihir Romo. Apapun yang Mrs. Krystal ucapkan, Romo akan mendengarkan. Seperti pagi ini ketika ia dan Mrs. Krystal berdebat soal kelanjutan sekolahnya, Romo lebih menyetuji pendapat Mrs. Krystal dibanding pendapatnya.

Mrs. Krystal menyarankan Bulan untuk masuk sekolah khusus putri dan mengikuti kelas balerina. Bulan setuju soal kelas balerina, lagipula ia suka menari dan tertarik dengan jenis tari kontemporer itu. Tapi tidak dengan sekolah putri.

Bulan ingin bersekolah di sekolah yang sama dengan Bastian. Ia sudah memutuskannya kemarin. Kalau ia harus pindah dari sekolah lamanya, ia hanya ingin bersekolah di tempat yang sama dengan Bastian. Bertemu teman-teman barunya, Sheril, Jaleela, Noella, dan semua teman Bastian yang ia temui kemarin. Bulan merasa cocok dengan mereka, dan menurutnya itu pasti akan menyenangkan.

Tapi menurut Mrs. Krystal, Bulan harus masuk sekolah khusus putri agar perilakunya lebih tertata lagi. Menurut Mrs. Krystal, sekolah pilihan Bulan itu tidak cukup bagus dalam hal pendidikan etiket. Ia menunjuk Bastian sebagai contoh jelek hasil dari didikan sekolah itu.

Nggak relevan! Bastian kan cuma 0,01% siswa yang ada di sekolah itu.

Lagian Bastian itu setengah Alien, disekolah manapun pasti akan ada manusia berkelakuan aneh kaya Bastian itu.

Bulan berusaha menjelaskan, tapi sepertinya Romo lebih mempercayai ucapan Mrs. Krystal hingga membuat Bulan sedikit gusar dan meninggalkan meja makan lebih cepat dari seharusnya.

Sprinkles on My ShoesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang