Lihat Bulan

236 50 23
                                    

Cuz i know you wiil miss Babas, so here he is

"Romo nggak tau alasan kenapa tante Farah pergi gitu aja dari rumah kontrakan kita," ucap Bulan seraya menyendok es krimnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Romo nggak tau alasan kenapa tante Farah pergi gitu aja dari rumah kontrakan kita," ucap Bulan seraya menyendok es krimnya.

Disebelahnya ada Bastian yang mengunyah permen karet sambil menenteng kresek belanjaan. Mereka baru saja memasuki Gapura setelah berjalan kaki keluar untuk membeli camilan. Pukul sembilan malam. Sementara dirumahnya ada segudang penuh camilan, Bulan malah mencari alasan untuk keluar dengan Bastian.

"Terus?" Tanya Bastian.

"Haikal bilang teman-teman tante Farah juga nggak ada yang tau dia pergi kemana," jawab Bulan kemudian.

"Sebelumnya tante Lo pernah punya pacar atau teman diluar kota yang lo tau nggak? Atau mungkin dia pernah cerita kalau dia pengen hidup di kota A, gitu?"

Bulan menggeleng, "terakhir tante cuma ngomong di punya rencana buat buka usaha. Dia nggak pernah punya keinginan buat kemana-mana. Karena selama ini ada gue yang harus dia tanggung hidupnya," jawab Bulan.

Bastian bergumam, "gue rasa nggak mungkin banget Romo atau Mrs. Krystal nggak tau soal tante Farah," ujarnya sambil berpikir.

"Karena nggak mungkin banget tante Farah yang selama ini ngebesarin lo dan ngerawat elo hilang gitu aja setelah lo kembali ke bomap kandung lo. Gimanapun juga, dia pasti sayang banget sama lo. Buktinya dia ngebesarin lo sampai sekarang dan baik banget sama lo. Pasti ada alasannya. Kalaupun dia pergi diam-diam karena nggak mau bikin lo sedih, setidaknya dia pasti nitipin lo ke Romo. Nggak mungkin banget ninggalin lo gitu aja,"

"Gue juga mikir gitu, jujur bener_"

"TIIT!"

Suara klakson mobil dibelakang mereka membuat Bastian lantas menoleh dan menarik Bulan ke pinggir.

Sebuah mobil Rush berwarna hitam berhenti tepat disamping mereka memotong obrolan itu. Pintu jendelanya terbuka, memunculkan kepala Samudra dari sana.

"Lagi ngapain?" Tanya Samudra memandang keduanya.

"Manasik haji. Menurut lo aja?" Jawab Bastian ketus.

Kening Samudra berkerut dengan sebelah alis terangkat, "Oh.. kirain lagi pacaran," sahutnya cuek. Agak nyebelin.

"Yaps benar sekali. Seratus buat Mas Samudra paling cakep se Gentamas Raya," seru Bulan ia mendekat pada mobil Samudra lalu bersandar disamping kaca mobil cowo itu.

"Abis dari mana ganteng?" Tanyanya centil ngedipin Samudra.

Teman Bastian yang punya lesung pipi itu terkekeh geli mendengarnya, "habis ngedate nih. Makan sama nemenin mbak gebetan beli keperluan dia," jawab Samudra ramah.

"Ih, gemes banget sih sayang. Boleh kah aku ikut ngedate bareng kalian?" Goda Bulan nggak habis-habisnya. Muka Samudra memerah sambil tertawa spechles. Nggak ngerti lagi ada manusia kaya Bulan yang gampang banget godain cowo yang baru ia kenal dan baru ketemu dua kali.

Sprinkles on My ShoesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang