Potongan Hati Kaca

220 48 16
                                    

Babuls hereeeeee

Nih Bastian tengil ada disini

Nih Bastian tengil ada disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

He is ten, but he is Bastian Bimanyu yang baik dan perhatian ke semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

He is ten, but he is Bastian Bimanyu yang baik dan perhatian ke semua orang.

He is ten, but he is Bastian Bimanyu yang baik dan perhatian ke semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan duduk dipelataran kelasnya sambil memandangi ujung sepatunya. Sedang jam istirahat. Beberapa temannya sudah lebih dulu ke kantin tapi ia memilih duduk menyendiri disini.

Di depan kelas mereka, ada air mancur kecil ditengah-tengah taman dengan bunga hias. Air mancur itu diletakkan di tengah kolam segi empat yang terdapat ikan di dalamnya. Entah datas dasar apa diletakkan disitu, tapi suara gemercik airnya saat kelas sedang hening, atau saat proses belajar mengajar terasa sangat menenangkan.

Bulan menghela napas panjang sesekali. Sejak kemarin, hatinya muram sekali. Bahkan makanan gratis dari Bastian pagi ini sama sekali nggak megubah mood Bulan yang muram.

Ia mendikte apa saja yang terjadi hingga membuatnya begini. Soal Romo dan Mrs. Krystal yang akan menikah, soal Mrs. Krystal yang menyebalkan, soal Jeremy yang sudah punya pacar. Semua itu menyebalkan. Tapi bukan itu jawabannya.

Ia merasa asing di tempat barunya. Mansion yang megah, barang-barang mewah dan sekolah ini, terasa asing buat Bulan. Ia merasa seperti kelinci hutan yang tersesat, terjebak di dalam kastil dan kehilangan kebebasannya.

Sprinkles on My ShoesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang