Kangen ga? Kangen ga? Kangen ga????
Sinar matahari, udara pagi, riuh suara bercengkrama, menyambut Bulan pagi itu saat ia berjalan memasuki koridor lantai satu bergandengan tangan dengan Haikal. Senyumnya merekah sejak saat menjemput Haikal di rumahnya. Ada perasaan bahagia, aman, nyaman dan antusias saat ia membawa teman laki-lakinya itu ke sekolah yang sama dengannya.
Sekarang Bulan sudah tidak benar-benar sendirian. Sekaramg Bulan merasa sedikit berada di rumah. Ada bagian dari rumahnya disini.
Beberapa pasang mata memperhatikan mereka saat melewati koridor. Si taun putri kaya raya yang baru saja pindah itu, kini menggandeng seseorang yang 'baru' di sebelahnya. Yang.. hei, lucu.
Begitu mata para gadis saat melihat Haikal berjalan melewati mereka. Mata-mata itu menatap Haikal dengan tatapan tertarik, diam-diam tersenyum lalu saling berbisik. Yang entah bagaimana menambah rasa bangga pada Bulan.
Temannya ternyata nggak sejelek itu. Nggak. Haikal emang nggak jelek. Tapi karena dari orok udah baremg, Bulan tidak bisa melihatnya lebih dari seorang Haikal yang suka nangkep cupang di kali, dan maling buah jambu air pak RT. Tapi hari ini, saat Bulan melihatnya mengenakan seragam sekolah mereka, dengan rambut tertata rapi, dan tingkah yang lebih kalem, Bulan baru menyadari kalau Haikal nggak kalah saing sama pentolan cogan GLAM HIGH SCHOOL kaya Ansel, atau Iqbaal.
Benar kata Jaleela. Haikal gantengnya beda. Bikin betah liatnya.
Dan ngomong-ngomong soal Jaleela, cewe itu entah datang dari mana berlari menghampiri Bulan membawa sesuatu ditangannya.
"Welcome drink!!!" sapa cewe bule itu tersenyum riang sambil menyodorkan sekotak susu coklat pada Haikal.
Bukan Jaleela namanya kalau nggak heboh, dan Haikal tampaknya menyukai itu. Sempat terpana melihat gadis cantik dengan rambut blonde itu tersenyum begitu lebar menyambutnya.
Well, ini Jaleela. It girlnya sekolah. Dari ujung koridor lantai satu sampai ke sudut rooftop soccer field, semua orang, benda, rumput, dan debu kenal dirinya. Dan seorang it girl itu, kini menjadi orang pertama yang menyapa Haikal. Dia termasuk orang beruntung nggak sih?
Lalu tak lama Sheril tampak berjalan keluar dari arah kelas mereka bersama Reihan disampingnya sambil mengunyah sesuatu. Gadis itu agak terkesiap saat melihat sosok Haikal bersama Bulan berdiri tak jauh dari tempatnya. Ia kemudian berlari sambil berteriak heboh menghampiri Bulan.
"Aaaaaaaaa hai Haikal, welcome, welcomee," sapanya ramahnya dengan suara halusnya.
Haikal terkesima lagi. Kali ini bukan it girlnya sekolah, tapi selebgram yang sering dia stalk akunnya dulu. Bahkan saat kemarin Bulan bercerita bahwa Sheril Dee Gayatri adalah teman dekatnya di sekolah, Haikal masih tak mau percaya dan meremehkannya. Tapi pagi ini, ia menatap Bulan seolah akan sujud syukur padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sprinkles on My Shoes
FanfictionSuatu hari Ajeng tertidur di sofa dengan baju putih abu-abunya yang bau keringat. Sepatunya masih terpasang, ia juga ingat sebelum tidur ia berkhayal tentang bagaimana jika seandainya ia terlahir dari keluarga kaya raya. Ia membayangkan mobil merce...