Sesampainya di penthouse, Aluna merasa aneh dengan lampu bawah yang menyala. Memang benar Aluna mengabari staffnya bahwa dia akan tidur dipenthouse, tetapi biasanya lampunya tidak akan dinyalakan semuanya seperti ini.
Lalu Aluna membuka kulkasnya bermaksud untuk minum air mineral terlebih dahulu untuk menenangkan dirinya, karena ia menyadari bahwa salah satu lelakinya atau bahkan mungkin semuanya berada disini juga.
Mengapa sih mereka selalu tau aku berada dimana, aku kemana, mengapa aku tidak punya tempat privasi, menyedihkan sekali.
Setelah merasa tenang, Aluna pun menaiki tangga. Pelan - pelan namun pasti, yang dirasakan Aluna sekarang hanyalah kegugupan dan jantung yang berdetak tidak karuan.
Sampai pada saat tangga terakhir dan benar saja terlihat sudah ada Jimin dan juga Jungkook yang masih terjaga disofa atas dengan botol minuman yang berserakan, tetapi aku pastikan mereka berdua masih sadar karena mereka kuat sekali dalam hal tentang minum. Tidak lupa dengan tatapan mereka yang tajam dan menyeramkan.
Mereka berdua langsung melihat kearahku, lalu aku langsung menghampiri mereka dengan beraninya.
"Jamberapa ini, Aluna-ssi? Lihatlah my sweety baru pulang dini hari hyung bahkan bersama lelaki yang baru ia kenali, oh dan bukan itu. Ia pun berada diclub. Waw" ucap Jungkook dingin dan terlihat menahan amarahnya saat itu
Jimin langsung mengusap wajahnya lembut, dan terlihat mengacak - ngacak rambutnya sebentar "aish Aluna, aku akan membiarkanmu dulu kali ini. Bersih - bersih dan istirahatlah kekamarmu."
Mendengar ucapan Jimin yang bahkan aku pun tidak menyangka ia akan membiarkanku, jadi aku langsung saja bergegas tanpa bertanya apapun "ya baiklah, selamat malam"
Terdengar Jungkook yang protes akan keputusan dari Jimin yang membiarkanku istirahat "hyung?!Kau bercanda"
Lalu Jimin memijit pundaknya pelan "biarkan dia beristirahat dulu Kook, ini sudah dini hari. Kita kan bisa bertanya nanti pagi atau setelah ia bangun, masih banyak waktu. Yang penting sekarang dia sudah pulang dengan aman."
Jungkook kesal dengan Jimin "hyung tapi tidak bisa seperti itu, nanti kebiasaan. Bagaimana kalau dia merasa kita membiarkannya?"
"Tenang Kook. Besok kita akan selesaikan semuanya. Tenang oke?ia tidak akan kemana - mana dan tidak akan tiba - tiba lupa ingatan" ucap Jimin menenangkan Jungkook
"Bagaimana kalau dia tidak mau menceritakan yang sesungguhnya?" Tanya Jungkook kesal
"Kook!sadarlah, jangan emosi. Wonu pasti memata - matainya secara detail, jadi Aluna tidak bisa mengelak bahkan berbohong, lagian dia tidak akan berani berbohong, percayalah" sahut Jimin sambil menepuk punggung Jungkook lembut
"Sebaiknya kau istirahat" lanjut Jimin
Akhirnya Jungkook pun menghela nafasnya panjang lalu pergi kekamar bawah meninggalkan Jimin sendiri disana.
**
Setelah aku gugup setengah mati melewati Jimin dan juga Jungkook tadi, akhirnya aku sampai di kamarku, langsung saja aku mengunci pintu. Membuka jaket sepatu tas dan juga menghapus riasan make up ku. Dan bersiap untuk berendam sejenak.
Aku merasa lega karena Jimin membiarkanku dahulu setidaknya untuk malam ini. Dan sepertinya Jimin salah makan sesuatu?tidak biasanya dia akan membiarkan suatu masalah seperti ini, apalagi dengan aku yang bersama dengan lelaki lain bahkan pulang hingga dini hari seperti ini. Aneh sih tapi aku bersyukur, mungkin ia sedikit mabuk?
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated ✔️ [MMS]
Fanfiction"Aku tidak memaksamu untuk memilihku dan aku sudah bilang padamu bahwa aku sering menyakiti hati wanita, bukan hanya satu bahkan banyak. Jadi aku tunggu dan mari kita lihat jawabanmu, apakah masih penasaran denganku atau kau mundur dengan kenyataank...