Pagi ini Aluna sudah berada di ruangan kantornya, dikarenakan kemarin ia tidak datang kekantor jadi banyak pekerjaan yang tertunda, maka dari itu sejak pagi tadi Aluna sudah standby berada diruangannya dan sudah memulai pekerjaannya yang menumpuk.
Tetapi Aluna tidak bisa fokus mengerjakan pekerjaannya, ia masih teringat apa yang dikatakan Jungkook semalam.
Aluna tiba - tiba saja berbicara sendiri karena apa yang dikatakan Jungkook semalam sangatlah mengganggunya "aish mengapa aku tidak bisa melupakan apa yang Jungkook katakan sih, apa harus aku yang memulainya duluan?" Langsung saja Aluna menggelengkan kepalanya pelan. "Ah tidak - tidak, biarkan seiring berjalannya waktu saja, tapi apakah mungkin?"
Aluna menyenderkan punggung dan kepalanya pada kursinya, lalu memejamkan matanya sambil menghela nafas panjang karena saat ini ia sama sekali tidak bisa fokus bekerja. Akhirnya ia pun memutuskan untuk pergi ke cafe yang berada didekat kantornya, karena ia merasa jika berada diruangannya terus, ia akan mengingat dan selalu terbayang apa yang dikatakan Jungkook.
Sebelum keluar ruangan, Aluna membereskan dulu mejanya. Lalu ia keluar dengan membawa laptop, handphone dan dompet ditangannya, sebelum menaiki lift, Aluna ke ruangan sekretarisnya dahulu untuk memberi tahunya, agar siapa tahu ada yang mencarinya, ia tinggal bilang bahwa bosnya itu sedang keluar.
"Valerie, saya keluar dulu ya. Bila ada yang mencari saya bilang saja saya sedang ada urusan diluar. Tapi jika itu penting, boleh hubungi saya. Thank you"
"Baik sajang-nim" sambil membungkukkan badan
Setelah berbicara pada Valerie, Aluna pun menaiki lift dan memencet tombol lantai 1. Banyak karyawan yang menyapanya disana, saat ini pun ia sendirian tidak ditemani oleh para bodyguardnya, karena ia pikir cafenya dekat bisa ditempuh dalam waktu 5 menit saja dari kantornya. Cuacanya lumayan agak terik sekarang walaupun udaranya sejuk.
Sesampainya di cafe, Aluna langsung memesan ice americano dan juga croissant karena kebetulan ia belum sarapan tadi pagi dirumahnya karena terburu - buru berangkat.
Setelah memesan, Aluna duduk di kursi paling pojok agar terjauh dari orang - orang karena ia hanya ingin sendiri dan menenangkan pikirannya. Lalu Aluna membuka laptopnya dan membuka email, karena pagi ini Aluna belum sempat mengeceknya. Tak lama, pesanannya pun datang, sambil meminum ice americanonya, Aluna pun mulai melamun dan kembali teringat kata - kata Jungkook.
Sambil memainkan sedotan minumannya, Aluna pun bergumam kesal "Aish mengapa ini semua rumit sekali sih"
Tidak sadar bahwa sedang diperhatikan oleh seseorang, Aluna pun dihampiri oleh seorang lelaki.
"Excuse me" sambil mengetuk mejanya pelan
"Bolehkah aku ikut bergabung disini?" Lanjutnya lagi
Aluna masih fokus pada laptopnya dan karena merasa sedang tidak ingin diganggu jadi Aluna berencana menolaknya halus.
"Maaf... tapi... *sambil menoleh ke seseorang yang berada disebelahnya*" tetapi belum saja melanjutkan aksi menolak secara halusnya, Aluna terdiam dan berkedip dua kali karena tiba - tiba saja ia merasakan sesak didada dan juga sedikit.... Terkejut?
"Ah Yoongi-ssi?"
Ya, lelaki yang mengetuk mejaku dan meminta bergabung bersamaku adalah Yoongi, Min Yoongi. Seperti sebuah jawaban yang langsung diturunkan dan disuguhkan didepan mata.
"As you see it, Nona" ditambah dengan gummy smilenya
"Jadi aku boleh ikut bergabung atau tidak?sepertinya tadi kau akan menolakku" lanjut Yoongi
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated ✔️ [MMS]
Fanfiction"Aku tidak memaksamu untuk memilihku dan aku sudah bilang padamu bahwa aku sering menyakiti hati wanita, bukan hanya satu bahkan banyak. Jadi aku tunggu dan mari kita lihat jawabanmu, apakah masih penasaran denganku atau kau mundur dengan kenyataank...