Chapter 16

35 6 0
                                    

Aku memasuki ruanganku kembali setelah mengantarkan Yoongi ke lobby. Disaat aku membuka pintu, Jimin sudah berdiri menghadap jendela lalu ia berbalik kearahku.

Tatapan itu, dalam dan sendu. Tidak ada unsur dingin maupun hangat, seperti tatapan kosong.

"Aluna" panggilnya padaku

"Tolong. Sungguh aku sangat emosi sekarang, kau..."

Belum juga Jimin menyelesaikan apa yang akan ia ucapkan, aku sudah memotongnya lebih dulu.

"Aku tahu kau bisa menahan emosimu dan aku berterimakasih untuk itu" ucapku sambil menghampirinya

"Iya aku akan ceritakan semuanya secara detail, tapi jangan sampai Jungkook tahu dulu, biarkan aku cari waktu untuk cerita padanya karena emosi dia tidak stabil. Ya?" Lanjutku lagi

Lalu Jimin menyelipkan rambutku ke telingaku sambil tersenyum sinis "bahkan kau tidak perlu repot - repot cari waktu untuk bercerita pada dia, aku sudah panggil Wonu dan juga Jungkook agar kesini mendengarkan cerita darimu sama - sama. Sungguh aku emosi sekali, Luna. Kau tahu itu kan?"

Mendengar perkataan dari Jimin, aku menunduk dan menghela nafasku panjang. Rasanya aku ingin berteriak saja saat ini, mengapa dunia tidak berpihak padaku saat ini sih.

"Jim, kau sungguh membuat semuanya menjadi rumit. Bahkan akupun sama kesalnya sepertimu saat ini, mengapa tidak tunggu aku tenang sebentar saja sih?" Ucapku lirih padanya

Lalu Jimin berjalan melaluiku "beda halnya jika berkaitan dengan Yoongi. Kau harus tahu itu, kita sudah bilang semuanya kepadamu bukan?tidak bisakah kau hati - hati sedikit saja?bahkan ini masih awal"

Jimin duduk disofa saat ini, lalu aku menghampirinya kembali "bahkan aku cuma berkenalan lebih dekat sedikit, Jim. Hanya sedikit dan baru sedikit saja, kau berlebihan Jimin tolong" ucapku menahan emosiku

Jimin pun berbalik kearahku sekarang, jadi kita berhadapan saat ini disofa "gini Aluna. Ambil point tengahnya, baru saja kalian berkenalan sedikit seperti itu tapi dia sudah berani datang kekantormu secara tiba - tiba, lalu dia juga berbicara informal padamu, Luna. Lalu jika nanti kalian telah mengenal lama dan kenal banyak, dia akan tidur dirumahmu juga?seperti kita?begitu maumu?Luna, please"

Jujur, saat ini aku sangat terkejut mendengar apa yang Jimin ucapkan. Karena itu sungguh kata - kata yang sangat menyakitkan bagiku selama aku kenal dengannya.

Aku tertawa lepas saat ini, menertawakan hidupku. Ternyata Jimin sampai berpikir demikian padaku, apakah dia saat ini menganggapku wanita yang mudah untuk didekati begitu saja?

"Kau sungguh berkata dan berpikir seperti itu padaku, Jim? *aku masih tertawa lepas dan sedikit agak sedih* ternyata aku salah menilaimu, kau sama saja dengan Jungkook akan lebih mementingkan emosi kalian dibandingan dengan perasaanku"

Lalu aku mengusap air mataku cepat yang jatuh begitu saja dipipiku ini "kalian akan berkata seenaknya padaku, lalu setelahnya kalian akan mengemis maaf kepadaku. Basi sekali Jimin, sungguh aku lelah denganmu!" Ucapku emosi padanya

Saat itu juga, Jimin langsung mengatur nafasnya untuk menahan emosinya saat ini, aku tahu ia sangat marah padaku sekarang ini tapi ia bisa menahan emosinya apabila ia melihat aku juga sedang emosi.

Lalu ia mengambil tanganku, mengelusnya hangat "Aluna, baby. Maafkan aku jika kau merasa selama ini hanya membuatmu lelah seperti itu. Aku sungguh takut dan tidak terima jika kau disakiti oleh Yoongi. Mohon mengertilah maksudku, Luna" ucapnya sambil menatap mataku dalam

"Percaya dirilah, jika kau merasa aku akan disakiti oleh Yoongi seperti wanita yang lainnya, maka kau jaga aku, awasi aku seperti yang kalian lakukan, berhentikan aku jika memang itu semua akan terjadi sebelum aku tersadar. Bisakah kau seperti itu?"

Jimin menatapku dalam dan masih dengan tanganku yang digenggam dan dielus hangat olehnya. Terlihat dari matanya bahwa ia sangat banyak berpikir saat ini "aku sangat menyayangimu, Aluna. Bahkan lebih dari yang kau tahu"

"Aku sangat tahu, Jimin. Aku tahu kau menyayangiku seperti apa, aku tahu. Maka dari itu biarkan aku, jaga aku, dan awasi aku seperti biasanya, bisakah?"

Kulihat Jimin menimbang - nimbang apa yang aku katakan tadi "berjanjilah padaku, apapun yang Yoongi lakukan, kemanapun Yoongi mengajakmu, kau harus selalu kabari aku, bisakah Aluna?"

Aku tersenyum mendengar permintaan Jimin saat ini, karena jika aku dekat dengan lelaki lainpun, hal itu memang selalu ku lakukan atas permintaannya "bahkan semua lelaki yang dekat denganku pun kau selalu ingin aku berjanji seperti itukan, Jim? Jadi tenang saja, itu adalah hal yang mudah bagiku"

Jimin terlihat tersipu malu saat ini "apakah kau merasa terganggu dan keberatan dengan apa yang ku minta?"

Lalu aku pura - pura saja berpikir keras dihadapannya saat ini, agar terlihat bahwa memang aku merasa keberatan dengan apa yang ia minta. Setelah Jimin melihat tingkahku, ia langsung memelukku dan tertawa "hei kau tidak boleh seperti itu, bahkan kau bisa protes jika kau merasa keberatan, mengapa disini terlihat jadi aku yang sangat jahat padamu, Aluna?" Ucap Jimin tidak terima

Langsung saja aku tertawa puas karena berhasil mengerjainya "awalnya jujur memang aku keberatan Jim, karena kurasa itu terlalu berlebihan, tapi semakin kesini aku semakin sadar dengan sendirinya bahwa kalian memang sesayang itu padaku, ya kan?" Ucapku bermaksud untuk bercanda padanya

Jimin langsung tertawa dan mencubit pipi Aluna gemas "seandainya kau tahu, bahkan rasa sayang itu lebih dari yang kau tahu selama ini, Aluna." Ucap Jimin sendu

Aku tersenyum lalu menatap Jimin dalam "sudah kubilang aku tahu, Jimin. Aku merasakannya, aku tahu perbedaannya. Tidak usah selalu terus menerus diungkapkan, karena aku sangat berterimakasih untuk itu. Tapi kau pun mengerti arah obrolanku kemana dan seperti apa, jadi ku harap kau, aku dan kalian bisa menempatkan diri kita. Maafkan aku" ucapku merasa bersalah padanya sudah mengungkapkan hal ini

Kulihat Jimin terdiam sejenak, lalu tertawa sendu padaku, ia tidak menjawab apa apa. Aku tahu itu adalah kata - kata yang menusuk dihati, tapi memang itu kenyataannya, dia harus tahu bahwa kita berdua, aku dan dia ataupun aku dengan mereka itu tidak bisa dan tak mungkin bersama. Ada beberapa hal yang tidak mungkin untuk kita. Dan kupikir aku lebih nyaman seperti ini. Ku harap mereka pun akan berpikir demikian padaku.






To be Continued...

Don't forget to Vote or Comment bellow dear!💋 thank you🥂


With Love,

My Min Sugar

Complicated ✔️ [MMS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang