Chapter 7

41 11 0
                                    

Sesampainya dirumah Aluna, terlihat Jimin sudah sampai dirumah terlebih dahulu dengan santainya memainkan handphone sambil berbaring disofa.

"Kita sampai" ucap Aluna sambil berjalan mendekati Jimin di sofa dan diikuti oleh Jungkook dan Wonu

Jimin pun melirik kearah suara manis itu berasal
"Hai baby, mengapa lama?apakah jalanan sangat padat diluar sana?"

"Lancar sekali hyung diluar, biasalah noonaku itu orang yang sangat sibuk dan sangat penting dikantornya jadi baru saja turun ke lobby banyak sekali yang mengajaknya berbicara" ucap Jungkook sambil membuka botol minuman yang sudah ia ambil dari kulkas

Wonu pun berdecak mendengar apa yang Jungkook katakan pada Jimin "Ck! Bisa - bisanya kau berdusta kook, padahal jelas - jelas kau yang membuatnya lama, dia terlalu banyak tebar pesona Jim, kau sudah tidak aneh seharusnya"

Lalu Jimin tertawa renyah mendengar ungkapan Jungkook dan juga Wonu "kapan sih kau akan berubah menjadi lelaki yang tenang?tanpa kau tebar pesona pun, wanita selalu melirikmu bukan?"

Terlihat Jungkook yang malu - malu mendengar Jimin.

"Heeei kau salah berkata seperti itu, Jim. Itu hanya akan membuatnya semakin tinggi. Well, apa kalian mau jadi mendengarkan ceritaku?" Ucap Aluna sambil berbaring disofa empuknya itu

"Tentu saja jadi, apalagi mengenai lelaki. Itu adalah hal wajib yang harus kau ceritakan kepada kita semua, Aluna" tutur Wonu

Tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan mereka, Jimin pun menaruh handphonenya lalu fokus pada Aluna bermaksud untuk mengetahui apa yang sedang terjadi "sebentar, lelaki?ada apa lagi ini sebenarnya?lelaki mana lagi yang ingin mendekati wanitaku?"

Wonu menyandarkan tubuhnya pada dudukan sofa "sialnya dia adalah salah satu partner project kita yang baru, Jim"

Jimin menunduk dan terlihat seperti menarik nafas panjang "siapa dia?Sehunkah?"

"Nope, dia Hyungwon" sahut Jungkook

Merasa suasana jadi semakin panas, Aluna pun langsung mengambil alih pembicaraan itu "hey dengarkan aku dulu, dia hanya meminta nomorku saja, bukan berarti dia ingin mendekatiku kan?kalian ini berpikirnya terlalu jauh"

Jimin terkekeh sinis sambil melihat kearah atap "lalu menurutmu untuk apa dia meminta nomormu jika bukan untuk mendekatimu?koleksi saja?begitukah cantik?"

Aluna terbangun dan menyender pada bahu Wonu "tapi sampai sekarang dia belum ada menghubungiku ko"

Jimin menyeringai pada Luna "baby?kau serius berkata seperti itu pada kita?"

Disambung dengan Wonu yang menoleh pada sisi kanannya "jadi maksudnya kau mengharapkannya menghubungimu?"

Aluna langsung membantahnya "hei bukan, bukan itu maksudku. Aku tidak mengharapkannya. Yaampun serba salah sekali jadi aku ini sih"

Lalu langsung disahut oleh Jungkook "Aluna-ssi, aku bahkan tidak jadi berkencan mengikuti maumu, tapi sekarang kau malah menceritakan bahwa kau sedang menunggunya menghubungimu?kamu serius Luna?"

"Tadi kan aku sudah bilang, bukan maksudku menunggunya mengabariku, aku hanya bercerita dan merasa bahwa kalau orang ingin meminta nomor itu tidak selalu akan mendekati kan, lalu akupun hanya memberitahu bahwa memang setelah minta nomorku gaada yang chat atau menghubungiku, lagian aku tidak tertarik dengannya, aku hanya penasaran pada.." jelas Aluna panjang lebar

Jimin menatap Aluna sinis "Hanya penasaran pada apa?pada siapa?hmm?"

"Hey baby, seriously?siapa orang yang bisa membuat wanitaku penasaran?" Tanya Wonu penasaran

Dan Jungkook hanya membasuh wajahnya pelan, terdiam dan menahan emosinya.

Wah aku tidak bisa mengatakannya sekarang, mereka terlalu sensi dan posesif sekarang. Bisa bisa aku habis mendengarkan ceramah dan bertengkar dengan mereka semua. Batin Aluna berbicara

Aluna mengikat rambutnya asal dan menyender pada sofanya sekarang "mengapa kalian sensitif sekali sih mengenai lelaki lain?tenang, maksudku aku hanya penasaran pada project kita kedepannya bagaimana"

Mendengar penjelasan Aluna, Jungkook mendengus kesal lalu mengelus dahinya kasar "Ck! Kau pandai berbohong kau tahu itu Aluna?" Lalu Jungkook berdiri dan berlalu begitu saja "aku pergi"

Disambung Jimin yang berbaring dan memejamkan matanya disofa "kau berharap kita mempercayainya Luna?"

Sudah terlalu lelah dan muak dengan semuanya akhirnya Aluna pun menarik nafasnya panjang dan memejamkan matanya sejenak "oke baiklah terserah kalian mau percaya padaku atau tidak, aku terlalu lelah selalu bertengkar dengan kalian"

Lalu Aluna pun berdiri dan beranjak "aku pergi dan tak usah cari aku"

Aku pun berlalu begitu saja dan terdengar dari arah sofa sana Wonu mengatakan "sampai berani kau melangkahkan kakimu keluar dari rumah ini, aku akan marah padamu dan aku serius untuk itu" ucapnya.

Tapi aku tidak mendengarkan apa yang Wonu katakan, aku terus saja berlalu dan pergi dari rumah. Sepertinya aku butuh menenangkan diri. Dan aku pun mulai menyetir dan menghirup udara segar dimalam hari ini.




To be Continued...



Don't forget to Vote or Comment bellow, dear

With Love,

My Min Sugar

Complicated ✔️ [MMS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang