**Aku melihat Jimin, Jungkook dan juga Wonwoo saling bertatap. Entah apa yang berada dalam pikiran mereka setelah mendengarkan apa yang aku ucapkan, karena jujur aku sudah terlalu lelah dikekang yang terlalu berlebihan seperti ini, pasalnya aku tidak melakukan apa - apa dan tidak berbuat aneh - aneh tapi mereka memperlakukanku seperti aku melakukan kesalahan besar. Sangat tidak adil bagiku.
Akhirnya Jimin menunduk lalu mengangguk dan membuka suaranya pelan "lalu kau ingin kita bagaimana?menjauh darimu?itu yang kau inginkan, Aluna?"
Aluna pun mengusap dahinya pelan "bukan, bukan seperti itu. Maksudku kalian boleh khawatirkan aku dan aku sangat berterimakasih untuk itu, namun dengan cara yang wajar - wajar saja. Ada hal dimana aku hanya sedang ingin sendiri dan tidak selalu bertengkar dengan kalian, bahkan hal kecil tapi tentang lelaki lain kalian selalu permasalahkan. Jujur ini terlalu rumit bagiku"
Lalu Wonu mengusap lengan Aluna "baiklah, sayang. Mungkin karena memang kita terlalu menyayangimu makannya mengapa kita semua sampai seperti itu, maafkan kita karena terlalu berlebihan dan selalu menyusahkanmu"
Aluna menyender pada dudukan sofa lalu sedikit tertawa menertawakan apa yang terjadi "apakah kalian tahu?bahkan banyak sekali rasa penasaranku terhadap laki - laki lain tetapi tidak aku ceritakan pada kalian, hanya karena jika kalian tahu, pasti kita akan bertengkar dan selalu membahas pembahasan yang sama. Aku terlalu takut untuk jujur mengenai hal itu"
Jungkook mendengus diselingi dengan tawa mengejeknya "Ck! Lalu kenapa? Jika kau sudah tau alasannya, mengapa kau harus selalu penasaran dengan lelaki lain?! Coba tolong beri aku alasan satu saja agar aku bisa tidak terlalu memperhatikanmu seperti ini, why Luna?"
Melihat Jungkook yang sudah agak tinggi nada bicaranya, Jimin pun langsung memegang tangan Jungkook keras "Kook, cukup"
Aluna pun mulai memanas dan menjawab pertanyaan Jungkook sambil sedikit berteriak "lalu maksudmu aku harus bagaimana Jungkook-ssi?! bolehku hanya apa dimatamu?!"
Jungkook diam dan menunduk mendengar ucapan Aluna yang begitu tinggi dan dengan pertanyaan yang Jungkook pun bingung harus dengan jawaban apa yang diberikan pasalnya Jungkook pun tidak tahu, ia menginginkan Aluna bagaimana padanya tetapi disaat Aluna dekat atau penasaran pada lelaki lain ia pun tidak suka.
Akhirnya Wonwoo pun berusaha untuk menenangkan Aluna "sudah Aluna, maafkan kami hmm?"
Tetapi Jimin masih merasa ada sesuatu yang ganjal tentang apa yang Aluna ungkapkan, jadi Jimin memberanikan diri untuk menanyakan hal tersebut disituasi yang belum tenang ini "umm Aluna, jika aku boleh tahu orang yang bikin kau penasaran kemarin itu siapa?bisakah kau ceritakan pada kita bertiga?" Ucap Jimin hati - hati
Aluna pun sudah mulai bisa menahan amarahnya dan sudah mulai tenang "baiklah aku akan menceritakan kepada kalian, tetapi berjanjilah padaku satu hal?jika kalian mau untuk berjanji maka aku akan ceritakan siapa orang itu"
Langsung saja Wonu menjawab cepat "baiklah kau mau kita janji apa sayang hmm?"
Jungkook tidak terima dengan apa yang Aluna pinta "mengapa aku harus?"
Wonu langsung melirik Jungkook tajam "Kook.. sudah cukup. Baiklah apa perjanjiannya?"
"Cukup dengarkan apa yang aku bicarakan jangan berkomentar atau jangan memotongnya" ucap Aluna tegas
Disambung oleh Wonu "jadi maksudmu kita hanya boleh mendengarkan saja?tidak boleh untuk sekedar bertanya pun?"
"Ya, jika kalian berjanji dan menyetujuinya maka aku akan menceritakannya" sahut Aluna
Jungkook langsung menjawab tegas "itu tergantung, tolong jangan main - main Aluna"
"jika seperti itu aku tidak akan menceritakannya"
Jimin pun tidak sabar dan mulai kesal "aish Luna, sudah kita sudah berjanji. Jadi siapa orang yang bisa membuat wanitaku penasaran?"
Menimbang - nimbang dari mana Aluna harus menceritakannya, akhirnya ia pun berdiri dari sofanya lalu berdiri didepan jendela besar yang memperlihatkan kota Itaewon disana.
"Iya jadi, orang yang membuatku penasaran, itu adalah pemilik Min Corp."
Jimin, Jungkook dan juga Wonwoo saling bertatap pada saat mendengar Aluna berkata demikian. Mereka semua gelisah, ternyata orang yang selama ini mereka hindari untuk dekat dengan Aluna malah membuat Aluna penasaran, bahkan mulut Aluna sendiri yang berbicara dan bukan Yoongi yang mendekati melainkan Aluna duluan yang penasaran dengannya.
"Min Yoongi. Ya dia orangnya. Pertama kali aku lihat dia, kupikir dia menarik dan pesonanya sangat luar biasa bagiku, tapi juga kelihatannya dia dingin sekali dan bersikap tidak peduli selain hal yang berkaitan dengan pekerjaannya. Tetapi dengan dia yang seperti itu malah membuatku semakin penasaran, mengapa dia bisa sedingin itu. Apakah karena memang sifatnya dia ataukah memang dia tidak tertarik?" Lanjut Aluna menceritakan apa yang membuatnya penasaran selama ini.
Jungkook meneguk salivanya kasar terkejut dengan apa yang Aluna ceritakan barusan "sayang.." Ucapnya
Jimin pun gelisah, ia mengusap wajahnya halus, lalu menggigit kulit kering yang ada di bibirnya serta kaki yang tidak mau diam "Aluna, sayang. Maafkan aku harus ingkar janji, karena aku harus bertanya padamu. Kenapa orangnya harus Yoongi? Dengan banyak lelaki yang berada diruangan itu, mengapa harus dia orangnya, sayang?" Ucap Jimin lirih
Wonu hanya diam tidak berkutik sedikit pun, karena bingung harus seperti apa menanggapinya. Disisi lain ia tidak ingin Aluna dekat bahkan sampai mengenal lebih jauh pada Min Yoongi, tapi disisi lain Wonu pun bingung harus menjelaskan sisi mana tentang Yoongi. Karena untuk menjalin hubungan, itu sangat tidak mungkin, ia sudah terlalu terkenal dikawasan para karyawannya dikantor.
To be Continued...
Apa yang salah denganku, dude?😿
Hope you like with my story! Enjoy and don't forget to Vote or Comment bellow, thank you✨
With Love,
My Min Sugar
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated ✔️ [MMS]
Fanfiction"Aku tidak memaksamu untuk memilihku dan aku sudah bilang padamu bahwa aku sering menyakiti hati wanita, bukan hanya satu bahkan banyak. Jadi aku tunggu dan mari kita lihat jawabanmu, apakah masih penasaran denganku atau kau mundur dengan kenyataank...