Namanya Yoon Song Ah, gadis pengidap penyakit hepatitis B yang memiliki cita-cita selalu menikmati hidupnya dengan tenang, apalagi di sisa-sisa hidupnya yang sudah tidak banyak lagi. Dia sebenarnya adalah anak desa yang tak memiliki siapapun, orang tuanya sudah meninggal saat dia masih kecil, dan karena paman dari ibunya yang merupakan keluarga satu-satunya yang dia miliki sudah tak sanggup mengurusnya, akhirnya Yoon Song dimasukan kedalam panti asuhan.
Di panti asuhan 'Universe' itulah Yoon Song besar disana. Juga pertemuannya dengan Dantae yang tak pernah terduga beberapa waktu lalu.
Ternyata pemilik panti asuhan yang notabenya sebagai ayah angkatnya adalah sahabat baik pria bernama Joo Dantae itu, yang akhirnya membawa dirinya untuk ikut pergi ke Seoul bersama setelah kematian tuan Lim karena penyakit yang sudah lama diderita oleh pria itu yang selama ini dirahasiakan dari dirinya sendiri.
Sebenarnya Yoon Song sudah menolak ajakan tersebut, karena dia tidak mau berpisah jauh dengan panti asuhan yang selama ini menghidupinya, apalagi dia juga harus menghidupi banyak anak menggantikan ayah angkatnya. Namun karena desakan yang terus dikeluarkan oleh Dantae, Yoon Song tidak bisa lagi menolak.
Hingga Yoon Song berakhir di kamar mewah yang sebelumnya belum pernah ia rasakan sama sekali, dan bertemu dengan keluarga Dantae yang ternyata sangat baik dan penyayang. Namun tidak untuk gadis bernama Joo Song Ah, yang notabenya adalah anak sulung keluarga Joo.
Menurut Yoon Song, gadis itu sangat menyebalkan, kekanak-kanakan dan seenaknya sendiri terhadap yang lain. Yang lebih memuakan, adalah Song Ah kerap sekali melakukan pemaksaan dan merengek pada sesuatu yang tidak perlu dan menyusahkan yang lain.
Namun, setelah lama tinggal bersama gadis itu dikamar pesakitan, Yoon Song jadi tau luar dalam Song Ah bagaimana. Tenyata penilainya keliru, Joo Song Ah yang sebenarnya tidak seperti apa yang dia lihat.
Setelah memahami semua perilaku roomatenya itu, hanya satu yang bisa Yoon Song simpulkan untuk Song Ah, yaitu sangat baik kepada semua orang, termasuk kepada dirinya sendiri yang notabenya adalah orang asing yang tiba-tiba masuk menyelinap ketengah kehidupan keluarganya.
Dan seperti sekarang ini, padahal Song Ah seharusnya istirahat dikamar setelah melakukan pengobatan seharian. Namun dengan baiknya sore ini Song Ah mengajak Yoon Song untuk bersantai bersama di rooftop rumah sakit sambil menikmati sejuknya semilir angin sore.
"Coba gantian." Desak Song Ah, karena sedari tadi dia merasa diabaikan oleh Yoon Song yang selalu sibuk dengan teropong berwarna hitam milik gadis itu.
Yoon Song pun menurunkan teropongnya, kepalanya menoleh kesamping menemukan Song Ah yang menekuk wajahnya. Terlihat sekali wajah kekesalan disana.
"Ck, kukira kamu nggak tertarik." Yoon Song terkikik bermaksud mengejek Song Ah yang semakin murung, meskipun akhirnya mengangsurkan teropong tersebut ketangan Song Ah.
"Dari tadi liatin apa sih, kayaknya asik banget?" tanya Song Ah. Gadis itu langsung memeriksa didepan kejauhan sana dengan teropong pemberian Yoon Song.
"Coba kamu arahin sesuai jam satu." Intruksi Yoon Song, yang langsung dijalankan oleh Song Ah.
"Cuman ada bukit, nggak ada yang special." Ujar Song Ah. Karena merasa tidak ada yang bisa menarik perhatiannya, Song Ah pun menurunkan dan mengembalikan teropong itu kepada sang pemilik.
Yoon Song berdecak, gadis itu berkacak pinggang. "Dasar, makanya dilihat baik-baik." Ujar Yoon Song yang berjalan kearah kursi panjang, dengan diikuti Song Ah. Mereka sama-sama menjatuhkan tubuh disana, lalu kembali bersulang dengan sekaleng bir yang belum sempat mereka habiskan.
"Kamu nggak tahu tentang sinar cahaya hijau?" tanya Yoon Song heran.
Song Ah lantas mengangkat bahunya dan alisnya secara bersamaan. "Sinar cahaya hijau?" ulang Song Ah, tiga kata itu baru ia dengan sekarang.
Dengan mantap Yoon Song mengangguk. "Iya. Konon katanya, jika kita bisa melihat sinar itu dibukit sana pada malam hari, permohonan apapun yang kita mau akan terkabul." Jelas Yoon Song, sambil matanya sibuk melihat pemandangan didepan sana yang terlihat nyalang.
"Kamu pernah kesana?"
Yoon Song menggeleng. "Belum pernah. Setiap kali akan pergi kesana, ayah selalu ngelarang." Ungkapnya sedih, apalagi mengingat bagaimana ayah angkatnya dulu saat masih hidup selalu memperingatinya agar dia tidak ke bukit itu demi sebuah permohonan.
"Kalo begitu ayo kita berdua pergi kesana." Ajak Song Ah yakin. Dalam beberapa waktu, mereka berdua hanya saling pandang satu sama lain cukup lama dan lumayan dalam, apalagi saat Song Ah menatap Yoon Song dengan senyuman tipis.
Hingga akhirnya, kedua Song Ah itu dikagetkan oleh Suryeon yang datang secara tiba-tiba dari belakang.
"Hayo kalian berdua habis ngerencanain apa?" Suryeon menatap Song Ah dan Yoon Song penuh selidik secara bergantian.
"Bunda." Ujar Song Ah yang memegangi dadanya karena terkejut. Begitu juga dengan Yoon Song yang melakukan hal yang sama seperti Song Ah.
"Tante ngagetin."
"Kenapa udah mau gelap nggak balik kekamar, huh?"
"Masih enak disini bunda. Seger." Ujar Song Ah.
Suryeon seketika mememicingkan matanya, begitu dengan jelas matanya menangkap 4 kaleng bir yang ada diantara Song Ah dan Yoon Song. Suryeon mengambil salah satu kaleng dan menggoyangkannya sesaat, kosong.
Wanita itu menghela nafasnya panjang dan berat. "Kalian berdua, coba sehari aja denger omongan kami." Keluh Suryeon hampir putus asa.
"Habisnya terlalu menggiur bunda. Kita nggak bisa nahan nafsu lagi." Bela Song Ah.
"Ini lagi kakak, hari ini kan baru aja selesai pengobatan. Kenapa berani banget, huh?" omel Suryeon.
Tidak menjawab, Song Ah hanya menunjukan senyum lima jarinya. Lalu mengajak Yoon Song untuk berlari turun dan kembali, meninggalkan Suryeon sebelum omelan wanita itu kembali keluar menghujani mereka berdua.
"Dadah bunda."
"Kalian mau kemana, bunda belum selesai ngomong. Hey!"
Mereka berdua terus berlari, hingga akhirnya sampai didepan pintu ruang rawat inap mereka. Sebelum masuk kedalam, kedua Song Ah itu berusaha menetralkan nafas mereka lebih dahulu. Namun begitu Yoon Song akan membuka pintu, tangannya yang sudah memegang knop ditahan oleh Song Ah.
Yoon Song menoleh kearah Song Ah dan menatap gadis itu bingung. "Kenapa?"
Bukannya menjawab, Song Ah justru mengacungkan jari telunjuknya kearah seseorang yang sedang ada dikamarnya.
"Itu siapa? Kenapa ada dikamar kita?" ujar Song Ah bertanya-tanya. Gadis itu bersembunyi dibalik punggung Yoon Song.
Tanpa menghiraukan Song Ah lagi, Yoon Song pun membuka pintu.
"Kak Yoon Song!" panggil Seok Kyung semangat, gadis itu pergi menghampiri dan langsung menarik tangan Yoon Song secara paksa.
Disana Seok Hoon dan Dantae tersenyum, membuat kedua Song Ah itu dibuat semakin kebingungan dengan tingkah mereka bertiga.
"Panjang umur. Baru aja dibicarain."
Dan dalam detik berikutnya, tanpa aba-aba seorang lelaki jangkung seketika menjatuhkan diri di pelukan Yoon Song yang langsung terpatung ditempat karena tidak tau apa yang sebenarnya sedang terjadi sekarang. Dan gadis itu dibuat tertegun dengan membulatkan matanya kuat saat mendengar bisikan dari lelaki yang masih setia memeluknya erat.
"I Miss You."
| WELCOME TO OUR LIFE |
Mendekati...... ???

KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome To Our Life ✔️
Fanfic| Penthouse X Do You Like Brahms? (Joo Family's feat Song Ah) | Rekaman kisah keluarga Joo yang selalu melengkapi satu sama lain dalam keadaan apapun, susah maupun senang. Kami akan mengirim banyak cinta dari cerita kami. Happy Reading ^^ Staring : ...