16. 8 detik

378 30 5
                                    

"Udah bunda." Tolak Song Ah halus menjauhkan sendok ditangan Suryeon yang hampir masuk kedalam mulutnya.

Suryeon menghela nafasnya lumayan panjang, dia menatap sedih mangkuk bubur dimeja yang masih menyisakan banyak seolah tak tersentuh sedikitpun.

"Masa iya baru tiga suap langsung udahan."

"Kenyang, bunda." Cengirnya, lalu meraih botol mineral untuk diteguk.

Pasrah, Suryeon akhirnya mengalah dengan meletakan sendok kedalam mangkuk. Dan setelahnya membantu anaknya agar duduk secara nyaman dengan membenarkan bantal yang ada dibelakang Song Ah.

Dia mengambil tangan Song Ah untuk diletakan dibawah tangannya, kemudian diusap perlahan.

"Gimana, ada yang sakit lagi?" tanyanya lembut, menatap lekat wajah Song Ah yang telihat sayu. Namun meskipun begitu senyum tak pernah luntur dari sana.

Song Ah menggeleng pelan, tapi detik berikutnya gadis itu memejamkan matanya sejenak hingga menimbulkan kerutan dikeningnya.

Suryeon berdeham pelan. "Tuh, mau bohong sama bunda, hm?"

"Sedikit."

"Apa yang sakit?"

"Cuman pusing bunda." Akunya sedikit tersenyum.

Keduanya dibuat menoleh kompak ketika mendengar suara deritan pintu yang terbuka sedikit demi sekidit lalu menampilkan sosok sepasang manusia berjas putih yang masuk secara bergantian.

"Om Jeong Won." Senang Song Ah melihat pria itu mulai mendekat kearahnya sembari membawa sebuah kotak.

Perkenalkan, Joo Jeong Won adik dari seorang bapak Joo Dantae, lalu yang masuk bersama pria itu adalah sang istri, Jang Gyeo Wool.

Jeong Won melambaikan tangannya kecil, lalu menyerahkan kotak tersebut kepada Song Ah, yang dengan senang hati langsung diterima oleh anak itu.

"Ini apa om?". Begitu mendapati isinya, Song Ah menoleh kearah Suryeon.

"Apa isinya?" tanya Suryeon penasaran.

Song Ah mengeluarkan isinya, sebuah kue keju. "Yah, adek nggak bisa makan." Murung Song Ah, mengingat Seok Kyung alergi sekali dengan yang namanya keju. Semua jenis.

Membuat sepasang itu tertawa lepas. "Sayang banget sama adek ya, kak?" kekeh Gyeo Wool.

"Tenang, jatahnya abang sama adek udah ada sendiri kok." Sahut Jeong Won ikut terkekeh.

"Oh ya kak Suryeon, nanti ibu sama ayah mau kesini jemput sikembar." Ujar Jeong Won pada Suryeon yang sedari tadi hanya memperhatikan pembicaraan mereka.

"Iya, tadi ibu juga udah ngabarin kakak." Balas Suryeon menganggukan kepalanya mengerti.

"Om, ngomong-ngomong anak-anak lagi mainan nggak disana?" tanya Song Ah mengalihkan perhatian Jeong Won.

Jeong Won terdiam sejenak, lalu menoleh kearah Gyeo Wool yang berdri disampingnya. "Tadi nggak terlalu memperhatikan. Gimana dokter Jang, liat anak-anak main?"

Gyeo Wool mengangguk. "Iya seperti biasa. Lagi seneng mereka dapet hiburan baru."

Membuat Song Ah menelengkan kepalanya, salah satu alisnya terangkat. "Hiburan baru?"

"Ada piano sumbangan ketempat anak-anak. Dan kebetulan yang nyumbangin itu seorang pianis."

Seketika mata Song Ah berbinar, dia menoleh pada Suryeon penuh harap. "Bunda, kesana ya?"

Suryeon tersenyum lalu menghela nafasnya sejenak. Tak habis pikir dengan kebiasaan Song Ah dari dulu setiap ada jadwal opname dirumah sakit, pasti anak itu akan menyempatkan untuk bermain dengan anak-anak yang dirawat sama seperti dirinya.

Welcome To Our Life  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang