Matahari sedikit demi sedikit menenggelamkan diri dari peraduannya, jalanan uga terlihat masih sangat ramai. Dengan begitu semangat, Seok Kyung mengambil kamera Seok Hoon setelah tadi izin kepada si empu untuk memakainya.
Berulang kali membiidk dengan menekan tombol untuk mengambil gambar dan sesekali juga mengambil video.
Setelah dari rumah sakit tadi, mereka mampir ke caffe yang ada didekat hotel tempat mereka menginap. Bukan karena inigin makan atau bersantai disana, melainkan karena Seok Kyung ingin mengambil gambar dan rekaman pemandangan sore hari disana yang katanya sangat indah.
Saking senangnya, Seok Kyung sampai tak sadar jika Song Ah yang ada dibelakangnya menarik ujung bajunya. Baru ketika mendapat sedikit pukulan, Seok Kyung tersadar dengan sedikit memutar badannya kebelakang.
"Sebentar kak. Sayang kalo pemandagan seindah ini dilewatin gitu aja. Adek nggak rela." Ujar Seok Kyung, menolehkan kembali kepalannya kedepan dan langsung terfokus pada kamera.
Song Ah hanya menghembuskan nafasnya panjang, lalu menggerakan kursi rodanya untuk menempatkan disamping Seok Kyung yang masih sibuk.
"Adek tau, mereka kenapa?" tanya Song Ah yang seketika menghentikan kegiatan Seok Kyung dengan anak itu yang menurunkan kamera secara perlahan lalu menoleh kesamping.
"Siapa?"
Song Ah memutar badannya diikuti Seok Kyung yang melakukan hal sama. Mereka berdua menatap Dantae, Suryeon, dan Seok Hoon yang terduduk dengan tenang disana. Bahkan tidak ada pembicaraan diantara mereka.
Setelah dari ruangan dokter, ketiganya sama sekali tidak ada yang berbicara kecuali hal yang perlu saja, atau lebih tepatnya mereka banyak diam.
Terutama Seok Hoon, yang seharusnya sangat antusias dalam urusan kamera untuk mengambil suatu moment, namun sekarang anak itu justru terlihat sangat tidak tertarik dengan apapun. Bahkan saat tadi Seok Kyung mengajak untuk berfoto dan saling merekam, anak itu dengan cepat langsung menolak.
"Entahlah kak. Menurut adek hari ini abang, bunda, sama ayah jadi aneh." Ujar Seok Kyung, matanya tak lepas menatap ketiga manusia disana.
Song Ah dengan cepat mengangguk, menyetujui ucapan Seok Kyung barusan. "Kan."
💕💕💕
Flashback
Dokter Vladimir kembali menghampiri Dantae dan Suryeon setelah mengambil berkas hasil pemeriksaan milik Song Ah selama seminggu penuh dari seorang perawat. Lalu meletakan berkas tersebut ke-meja diantara mereka semua.
"Baru kali ini saya mendapati seorang penderita arterioklerosis dengan perkembangan penyakitnya yang sangat pesat, bahkan gejala komplikasinya juga lebih cepat dari yang saya duga." Ungkap dokter Vladimir begitu duduk disofa paling tengah.
"Dokter, tolong sembuhkan putri saya...." mohon Suryeon. "Tidak masalah berapun biayanya, saya rela melakukan apa saja. Jadi tolong selamatkan Song Ah, dokter."
Dokter Vladimir menghembuskan nafasnya singkat. "Maaf tuan dan nyonya. Dengan berat hati saya harus mengatakannya, sudah tidak ada yang bisa kita lakukan untuk Song Ah. Kondisi putri anda sudah sangat buruk, terutama pada jantung dan aortanya yang sudah hampir rusak. Penyakit itu terus menyebar. Jika kita memaksakan, dikhawatirkan akan merusak organ lainnya juga." Jelas dokter Vladimir.
"Untuk sekarang lebih baiknya kita terfokus memulihkan Trasient Ischemic Attack-nya dengan melakukan rehabilitasi agar Song Ah bisa menggunakan kembali indra penggeraknya secara normal. Dan melakukan pengobatan seperti biasa." Saran dokter Vladimir.
"Jangan kehilangan harapan nyonya, tuan. Anda harus kuat menerima kenyataan, dan berusaha sebisa mungkin untuk memberi dukungan pada putri anda."
Hal yang sama kembali mereka dengar. Dokter Kim dan Oh pun yang sempat ia temui sebelum terbang ke Rusia juga mengatakan hal yang sama seperti yang diucapkan dokter Vladimir barusan. Sepertinya dunia medis memang sudah menyerah untuk putri mereka.
Apakah sekarang memang sudah saatnya membiarkan Song Ah melakukan apa yang anak itu inginkan, menghabiskan sisa waktunya dengan kebahagiaan, daripada harus terus menjalani pengobatan yang belum tentu dapat membawa kesembuhan untuk Song Ah. Seperti itu?
Bukankah mereka tidak boleh menyerah begitu saja?
Tapi, Kenapa semuanya menjadi sangat sulit?
Kenapa jalan yang mereka lalui semakin membuntu?
Kenapa takdir yang tergaris untuk Song Ah sangat kejam?
Padahal dia hanya ingin melihat senyum Song Ah lebih lama lagi. Dia ingin terus bersama Song Ah hingga akhir khayatnya. Sampai Song Ah menemukan cinta anak itu dan menikah. Dia ingin menimang cucu dari Song Ah.
Sesulit inikah kehidupan untuk Song Ah mereka?
Suryeon menunduk dalam dengan Dantae yang sedari tadi mengusap punggungnya dengan lembut. Dadanya terasa begitu sesak saat mendengar penjelasan dokter Vladimir. Ingin rasanya untuk menangis, namun ia tahan. Mungkin memang benar apa kata dokter, dia dan Dantae harus menerima kenyataan. Dan harus tetap tegar demi Song Ah.
Flashback End
| WELCOME TO OUR LIFE |
![](https://img.wattpad.com/cover/279795117-288-k972742.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome To Our Life ✔️
Fanfiction| Penthouse X Do You Like Brahms? (Joo Family's feat Song Ah) | Rekaman kisah keluarga Joo yang selalu melengkapi satu sama lain dalam keadaan apapun, susah maupun senang. Kami akan mengirim banyak cinta dari cerita kami. Happy Reading ^^ Staring : ...