19

1.1K 116 10
                                        

Dua minggu berlalu, keluarga Sakusa menyiapkan rangkaian pernikahan. Miwa sendiri, sebagai satu-satunya keluarga Tobio yang tersisa merasa bahagia adiknya akan menikah. Tidak salah lagi feelingnya saat melihat kebersamaan Kiyoomi dan adiknya dulu, kalau mereka berdua itu saling suka.

"Acaranya seminggu lagi, apa yang kamu rasakan?" Tanya Miwa seraya menyisir rambut adiknya di depan cermin.

Kageyama bungsu menatap pantulan wajah sang kakak. "Entahlah Miwa-nee.. Jujur aku merasa takut," Matanya turun kebawah. "tapi aku juga merasa sangat bahagia.."

Miwa tersenyum. Rambut Kageyama ia belai lembut. "Daijoubu, gugup saat akan menikah adalah hal wajar. Bagaimana dengan calon suamimu?"

"Yoomi sedang keluar kota dan baru pulang lusa. Dia tidak terlihat gugup sama sekali.. Mungkin aku yang terlalu berlebihan.."

"Hei.." Miwa mengangkat dagu Tobio agar menatapnya. "Kita tidak pernah tau isi hati manusia, seringkali mereka memakai topeng yang tebal, bisa saja kan Sakusa sama gugupnya denganmu. Lagi pula gugup ataupun tidak, itu tidak mempengaruhi rasa cinta kalian.."

"Mm.." Tobio tersenyum.

Ting

Sebuah pesan masuk, pembicaraannya telah selesai dengan Miwa. Melihat langit telah gelap di luar, Tobio memutuskan untuk pamit pulang.

"Hati-hati Tobio-chan.."

Tobio mengangguk. Ia masuk ke sebuah taksi yang sudah ia pesan. Di dalam perjalan menuju rumah, Tobio membuka ponselnya.

Miya Atsumu

Aku dengar kau akan menikah Tobio?
Maaf buat kejadian terakhir di bar. Malam ini bisa bertemu? Aku hanya mau mengucapkan selamat.

Hati Kageyama was-was membaca pesan itu. Terkahir kali dirinya bertemu dengan Atsumu yang terjadi selanjutnya adalah hal buruk. Apalagi sekarang Sakusa sedang tidak ada di Tokyo, perasaannya tidak enak.

Tobio

Maaf Miya-san, Yoomi sedang tidak ada di Tokyo. Kau bisa mengucapkan selamat di hari pernikahan kami nanti.

Kageyama harap itu cukup untuk menolak Atsumu. Dia tidak ingin membuat Kiyoomi marah lagi. Tidak lebih dari satu menit pesannya dibalas.

Miya Atsumu

Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu Tobio. Kumohon terakhir kali saja, besok aku juga sudah pergi dari kota ini.
Kumohon.. Hanya terakhir ini, aku mau bertemu denganmu, mengucapkan selamat, dan setelah itu aku akan melepasmu.. Aku tidak akan mengganggumu lagi dengan pasanganmu yang baru.

.
.
.

Sakusa tengah mengurus bisnis. Harta dan uang yang ia dapat bukan serta merta turun dari langit begitu saja. Jadi katakanlah pria itu orang yang sibuk.

Bersama dengan partner bisnisnya kali ini dan rekannya, ada Kuroo, Bokuto, Kita, dan Aran, tengah melakukan rapat di atas kapal ferry.

Raut wajah Sakusa selalu terlihat lelah, mengantuk, bosan. Seolah sudah menjadi ciri khas tampangnya begitu. Mereka membahas bagaimana membuat produk semakin laris, pria besar itu tak banyak buka suara, kecuali diminta mengemukakan ide.

Setelah rapat serius mereka berakhir, maka rapat-rapatan di mulai. Bukan Kuroo namanya kalau tidak ditemani wanita-wanita cantik di sekiling bahkan saat di luar kota dan diatas kapal pribadi seperti sekarang ini.

Dark Red (SakuKage) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang