10

1.3K 158 24
                                        

Saat Kageyama hendak menjawab, sebuah panggilan masuk dari ponselnya menyela. Matanya terbelalak saat mengetahui panggilan itu dari Hoshiumi. "Atsumu, maaf aku harus mengangkat telpon ini dulu.." Kageyama bangkit berdiri.

"Tunggu Tobio-kun bagaimana denganku?! Kau mau membantukukan?!" Atsumu panik, ia mencengkram pergelangan tangan Tobio erat.

"Beri aku waktu untuk memikirkannya, aku harus menjawab telpon ini sekarang.." Si raven bergegas keluar.

Tepat setelah Kageyama pergi, Atsumu menggebrak meja dengan marah. Sakusa pun bangkit berdiri mendatangi si pirang. "Jangan mengganggunya lagi."

"Siapa kau hah?! Jangan ikut campur urusan orang!" Geram Atsumu.

Sudah cukup Sakusa menahan kesal dari tadi, ia pun melayangkan pukulan membuat seisi club menjadi ribut. Keduanya bertikai. Saling pukul dan tendang.

Sakusa menojok Atsumu berkali-kali sedang si pirang juga mati-matian membalas. "Dasar sinting kau itu ada urusan apa?!!!"

.

Kageyama yang sudah di luar mengangkat telpon, tak mengetahui keributan besar yang tengah terjadi di Dark Red.

"H-hoshiumi-san maaf, bisa tolong katakan pada Yoomi— maksudku Sakusa-san kalau aku akan pulang sebentar lagi, maaf tidak menepati janji tapi—"

[Kageyama-san.. Sakusa-sama sedari tadi sudah bersama dengan anda..]

Jantung Kageyama berdebar kencang. Apa-apaan. Dimana? Sejak kapan? Bagaimana? Bibirnya kaku untuk mengucap sepatah kata.

[Beliau yang menyuruh saya untuk menghubungi anda sekarang]

"K-kenapa? Kalau dia sudah tau aku disini kenapa dia tidak langsung—"

[Kageyama-san, tunggu di tempat anda jangan kemana-mana, saya akan kesana sekarang.]

.
.

Atsumu kalah telak, Sakusa tidak hanya badannya saja yang kekar tapi cara dia bertarung juga sangat kuat.

"Jika kau memutuskan menjauhi Tobio, aku akan melepasmu sekarang." Ujar Sakusa.

Atsumu mengepalkan tangan. "Jangan mimpi!" Ia meraih botol alkohol diatas meja lalu memukulnya ke kepala Sakusa. Botol itu pecah seketika dan sontak membuat Sakusa menjadi pusing, ia menendang perut Atsumu terakhir kali.

"Argh shit.." Sakusa menyentuh cairan kental yang bocor dari kepalanya. Semua orang disana hanya melihat.

Pandangan mata Sakusa mengabur. Ia menyentuh tembok untuk keluar.

"Yoomi?!!" Kageyama yang melihat kondisi Sakusa sesaat setelah pria itu keluar menjadi panik dan segera berlari kearahnya. "Kiyoomi-san!"

Sakusa melihat Kageyama yang berlari kerahnya. Kepalanya pusing. Tubuhnya hendak ambruk ke aspal namun lebih dulu si blueberry menangkap dirinya.

"Yoomi.." Berat sekali, tapi sekuat tenaga Kageyama menahannya. Apa yang telah terjadi di dalam. Tak lama mobil yang dikendari Hoshiumi datang. Ia membantu Kageyama memapah Sakusa.

Dua pria itu duduk di kursi belakang, kepala Sakusa berada di dada Kageyama dan Hoshiumi segera menyetir dengan kecepatan penuh menuju rumah.

Si raven menyibakkan rambut Sakusa dan makin-makin dirinya terkejut. "Yoomi berdarah!"Kageyama melepas jaketnya untuk menahan pendarahan itu. " H-hoshiumi-san kita harus membawanya ke rumah sakit."

Sakusa mendongak saat mendengar isakan Kageyama. "Tidak perlu berlebihan. Ini hanya luka kecil."

"Bagaimana bisa kau bilang ini luka kecil!" Kageyama menunduk. Tanpa sadar mengeratkan pelukannya pada tubuh dan kepala Sakusa. Dia sangat khawatir. Terlihat dari air matanya yang semakin banyak sampai-sampai hidung dan pipinya merah.

Dark Red (SakuKage) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang