24

1K 99 8
                                        

'Something bad is 'bout to happen to me
(Sesuatu yang buruk akan terjadi padaku)

I don't know it, but I feel it coming
(Aku tidak tahu apa itu, tapi aku merasakannya datang)

Might be so sad, might leave my nose running
(Bisa jadi sangat menyedihkan, bisa jadi membuat hidungku berair)

I just hope he don't wanna leave me'
(Aku hanya berharap dia tidak akan meninggalkanku)

Lagu yang berputar di restoran itu menemani makan malam para pengunjung. Termasuk Kiyoomi dan istrinya sekarang.

"Mmhh.. Yoomi.." Tobio meremat punggung tangan Kiyomi diatas meja. Kakinya saling bertumpu dibawah, tubuhnya meringkuk, dan wajahnya memerah.

Dari seberang, Kiyoomi balas menggenggam tangan Tobio, ia tersenyum miring dengan licik, merasa sangat puas dengan ekspresi sayu dan menggoda istrinya itu. Tangan kanannya lancar menaik turunkan layar, mengontrol sesuatu yang berada di dalam lubang istrinya.

Kadang kencang sampai membuat Tobio terpekik pelan dan melotot, juga kakinya akan menghentak-hentak lantai pelan. Namun terkadang Sakusa menurunkan kecepatan alat itu menjadi sangat lambat guna menyangkal klimaks si raven.

Hal itu terus terjadi selama menanti pesanan mereka datang. "Y-yoomi.. A-aku mau pipis.."

"Hm? Baiklah." Sakusa bangkit berdiri, mengantar istrinya ke toilet. Mereka masuk ke salah satu bilik. Kedua tangan Kiyoomi melipat didepan dada dan punggungnya bersandar di papan pintu.

Pria itu bersiul saat celana material kain yang dipakai istrinya melesat turun. Menampilkan tanda gigitan dan ruam cumbuan hasil karyanya.

"Yoomi matikan duluu.." Pinta Tobio dengan melasnya.

Pria itu tersenyum. "Okay." Dia menghentikan vibrator, tapi hanya sementara karena setelah Tobio selesai kencing, alat itu kembali menyala dengan kecepatan tinggi membuat si blueberry yang kaget terhuyung ke belakang dan meringkuk.

"Y-yoomii.." Tobio berbalik menghadap Sakusa, matanya sangat sayu dan pipinya kemerahan. Diremasnya kemeja pria itu erat sampai keluar dari celana. Ini menyebalkan, perutnya serasa kandang kupu-kupu yang terus berterbangan menggelikan.

Bagaimana Sakusa bisa tahan kalau istrinya seseksi ini. Pria itu melumat bibir si manis seraya mengangkat tubuhnya, mendudukannya keatas toilet yang telah ditutup.

Kiyoomi merobek celana dalam Tobio kemudian melebarkan kakinya agar mengangkang. Tobio bersusah payah bertumpu pada dinding kanan kiri bilik.

"Yoomi.." Netra Tobio mengadah keatas. Ia melihat Kiyoomi membuka resleting, membebaskan kejantanannya yang sesak dan keras. Pria itu mendekatnya ke wajah Tobio.

"Mmhh yyoommh!!" Inner biru cantik itu mengerling kebelakang saat Kiyoomi menaruh kecepatan tertinggi pada getaran vibrator. Tangannya yang gemetaran berpindah jadi menahan kedua kakinya agar tetap mengangkang.

Sakusa menggerakkan pinggulnya cepat, memperkosa mulut Tobio dengan kasar. Pria manis itu tak keberatan. Ia hanya mampu mendesah tertahan. "Mmm mmhh.." Saat sudah dekat dengan puncaknya Kiyoomi mematikan vibrator membuat euphoria Tobio menghilang.

Lelaki itu menatap suaminya dengan melas. Air matanya mengalir, sudah empat kali klimaksnya tidak dibiarkan keluar. "Yyoommh!! Mmhh!"

Sakusa tersenyum miring. Istri cantiknya mengomel dan merutuk tapi dibungkam dengan penis besarnya. Pemandangan yang menyenangkan. Sakusa sudah dekat dengan klimaksnya tapi lelaki itu mundur.

"Mbhh ahh hh.."

"Kita keluar bersama saat di rumah oke.." Ia tersenyum, mengecup pipi Tobio seraya membetulkan pakaian pria itu. Sudah, ia pun membetulkan pakaiannya sendiri.

Dark Red (SakuKage) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang