"Jadi, kamu mau tinggalin aku?!" rajuk Ares.
Mariska tertawa terpingkal-pingkal, lalu menepuk bangku motor di belakangnya supaya Ares naik. Wajah Ares cerah seketika. Dia membonceng di belakang Mariska dan memeluk pinggangnya, lalu menempelkan pipinya di pundak gadis itu. Jantung Mariska berdegup nggak karuan, dalam hatinya dia berdoa semoga dia bisa tetap konsentrasi menyetir dalam kondisi tersebut.
"Serius, semalem aku tidur sambil grepe-grepe?" tanya Mariska heran, dia yakin sekali bahwa dia adalah manusia yang anteng saat tidur, gak mungkin bergerak, apa lagi grepe-grepe!
Ares menahan tawanya. "Nggak, alasan aku aja biar kamu mau pegang—"
"Stop it!" potong Mariska. Ares tertawa.
"Penisku," lanjut Ares tak peduli.
"Dasar gila," rintih Mariska yang kini wajahnya panas.
"Yang emang tadi keras banget," imbuh Ares lagi.
"Ares, stop it," cicit Mariska.
Ares mempererat pelukannya. "Sayang, kita ini harusnya sudah melewati fase malu-malu dalam obrolin sex, lho. Kamu sadar kan, aku sudah Christopher Columbus-ing your nether region?" goda Ares yang sukses membuat Mariska panas-dingin, sekaligus ingin bumi menelannya.
🌼🌼🌼
Mariska menghentikan Vespa kuning Ares di depan gerbang kampusnya. Dia turun dan melepas, lalu menyerahkan helm Bogo warna merah dengan motif ladybug yang barusan dipakainya pada Ares tanpa mengatakan sepatah kata pun. Wajahnya semerah tomat akibat di sisa perjalanan tadi, Ares tak berhenti menggodanya tentang dia adalah Christopher Columbus dan bagian tubuh Mariska adalah daratan Amerika.Ares menerima helm tersebut dan melihat punggung Mariska yang setengah berlari memasuki gedung kampusnya.
"Jangan lupa kasih tau kalau udah waktunya pulang!" teriak Ares, lalu tertawa terbahak-bahak, tak perduli terhadap pandangan aneh orang-orang yang berlalu-lalang.
Sebuah Mini Cooper merah berhenti tepat di samping motor Ares, membuatnya terdiam dari tawanya. Jendela mobil terbuka.
"Ares?" sapa seorang wanita dengan agak ragu.
"Bu Dosen," balas Ares dingin.
"You look ... happier," kata wanita dengan dandanan berkelas tersebut, ekspresinya menunjukkan kesedihan. (Kamu kelihatan bahagia.)
"Because I do (Emang)," jawab Ares singkat.
"Ngapain di sini, ada kerjaan di Unair?" tanya wanita itu lagi.
"Nope, I'm dropping someone (Nggak, nganter seseorang)," katanya tanpa ekspresi.
"Siapa?" Nada penasaran dan heran tersirat dari pertanyaan wanita tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Kos
Romance🔞🔞🔞 Cerita ini mengandung banyak konten dewasa, dark jokes, sarcasm, gore, you name it. Read on your own risk. Kalau masih merasa suci atau volos, jangan dibaca! ___________ "Mungkin ini cara Tuhan untuk mengajariku, bahwa Dia memang ada." Ares t...