8

14.1K 867 3
                                    

UNDANGAN PERNIKAHAN
Happy Reading

_

Minggu yang cerah di kota Bandung. Sekarang Asya, Sean, dan baby Karel tengah jalan jalan bersama menikmati suasana taman yang ramai dengan anak kecil yang berlarian kesana kemari.

"Abis ini mau kemana lagi Sean?" Tanya Asya sambil mendorong Stroller bayi milik Karel.

"Cari street food yuk kak, kapan lagi kan bisa makanan jajanan pinggir jalan..."

"Yaudah, ayok.."

Mereka sampai di tempat street food. Sean bahkan sekarang sedang kalap memesan banyak makanan hingga bagasi mobil seketika penuh, sedangkan Asya hanya bisa geleng geleng kepala melihat kelakuan adik tirinya itu.

"Biasanya cowok paling susah disuruh makan banyak. Ini Adek gue kesetanan apa gimana?" Monolognya bingung.

"Kak, yok pulang. Sean udah selesai jajannya"

"Kamu beli jajanan sebanyak ini memang perutnya muat?"

"Kan ada kakak yang bantu ngabisin.."

Asya menghela nafas nya panjang. "Yaudah, masukin semua belanjannya ke bagasi. Dan kamu yang nyetir mobilnya yak. Gak tau kenapa kakak tiba tiba lemes. Lemes liat makanan sebanyak itu, gak yakin gue bisa ngabisin.." sambung nya membatin

**

Pukul 16.00 sore.

Mereka baru sampai di rumah, cukup melelahkan jalan jalan dari pagi sampai sore apalagi membawa anak bayi. Tapi semua itu terbayar kan karena ada kepuasan tersendiri.

"Assalamualaikum.." salamnya keduanya saat memasuki rumah.

"Waalaikum salam" balas bi Esih. "Eh, udah pada pulang. Gimana jalan jalanya seru?" Sambung nya bertanya.

"Seru bi, cuma cape.." balas Sean sambil merebahkan tubuhnya di karpet bulu.

Asya tersenyum, "bi Asya boleh minta tolong mandiin Karel gak. Asya cape banget.."

"Siap, sini karel nya biar bibi mandikan"

"Makasih bi"

"Sama sama non.. oh ya sampe lupa, tadi pak Haris datang kesini, Nganterin undangan nikah buat non Asya.."

Asya menautkan alisnya bingung. "Undangan nikah?"

"Iya non, pak Haris yang mau nikah"

"What?!" Pekik Asya tak percaya. Ayolah ia baru saja memberikan sekertaris nya itu cuti satu Minggu. Cepat sekali dapat calon istrinya.

Butuh penjelasan yang lebih jelas. Akhirnya Asya langsung mengambil ponselnya dan menghubungi sekertaris nya itu.

"Hal-"

"Kak Haris serius mau nikah?" Potong Asya cepat.

Terdengar helaan nafas di sebrang sana, mungkin Haris lelah menghadapi boss seperti Asya. "Iyah.." jawabnya singkat.

"Cepet banget dah dapet calonya. Perasaan baru seminggu cuti"

"Kakak gak cari calon, karena calonya udah di sediakan sama keluarga. Jadi langsung nikah aja"

"CK! Bilang aja dijodohin. Gak usah berbelit Belit deh"

"Hehe.. itu maksudnya"

"Yaudah, aku tutup telponya dulu. Sekalian mau cari kado pernikahan di online shop buat kak Haris"

"Jangan ngasih gelas sama piring ya. Kalo bisa yang mewahan dikit"

"Ngelunjak punya sekertaris"

"Hehehe.."

"Bye.."

Tut..

_To be continued_

Follow me⬇️

Follow me⬇️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Perfect Mom (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang