4

16.1K 1K 10
                                    

CEO
Happy Reading

_

"... Hanya itu yang ingin saya sampaikan, semoga kita semua bisa bekerja sama dengan baik. Terima kasih" Ucap Asya sebagai kata kata terakhir dalam sambutannya sebelum turun dari podium.

Hari ini adalah hari pertamanya menjabat sebagai CEO, dan untuk menyambut hal itu kantornya mengadakan syukuran kecil kecilan dengan membuat tumpeng dan makan bersama.

Setelah acara makan makan selesai, semua karyawan termasuk Asya kembali pada aktifitas nya masing-masing. Dan sekarang wanita satu anak itu sedang disibukan dengan tumpukkan berkas dan juga jadwal yang cukup padat.

Cape memang, apalagi banyak yang belum Asya pahami dan berakhir harus menanyakan banyak hal pada Haris.

"Kak Haris, bisa ke ruangan asya sebentar" ucapnya di telpon.

Tut..

Tak lama, Haris datang. "Ada apa nona memanggil saya.."

"Kebiasaan deh, ngomongnya formal terus. Asya kan udah bilang, kak Haris gak usah terlalu formal kalo sama Asya"

"Hehehe, maaf kebiasaan jadi kadang suka lupa"

"Tolong beliin Asya camilan ya di mini market depan, asya kalo lagi pusing bawaan-nya pengen ngemil terus"

"Sipp, uangnya?"

"Nanti Asya transfer.. plus bonus buat Kak Haris"

"Pengertian sekali adikku ini, kali begitu tunggu sebentar"

"Denger bonus aja cepat!" Cibir Asya saat melihat punggung Haris keluar dari ruangannya.

Asya bersandar di kursinya sejenak, sambil meregangkan otot-ototnya yang mulai kaku karena terlalu lama duduk.

"Makan siang dimana ya enaknya?" Monolognya.

"Gue udah bawain, gak usah kemana mana" celetuk Ardion, yang tiba tiba muncul diambang pintu.

"Ngapain Lo kesini?"

"Santai sistah, gue baik nih bawain makan siang. Masakan emak tercinta.."

"Tumben perhatian.."

"Gue perhatian sama Lo udah dari dulu, pas zaman orok juga gue mah udah perhatian sama lo. Cuma, Lo nya aja yang baru sadar dengan kebaikan gue"

"Masa sih.." goda Asya.

"Bunuh sahabat sendiri dosa gak ya"

Tak!

Asya memukul kepala Ardion dengan pulpen, "jahat Lo mah, masa cewek cantik nan bohay ini mau dibunuh"

"Untung sayang"

**

Bandara Soekarno Hatta.

Seorang pemuda Tampan blasteran indo-korea berjalan ke arah pintu keluar sambil menarik kopernya. Dia, Seano putra Kusuma, anak dari seorang duda bernama Surya Kusuma.

"Sean!" Panggil seorang pemuda sambil melambaikan tangan-nya ke arah Sean.

Tanpa ba-bi-bu lagi Sean segera menghampiri pemuda itu dan mereka berpelukan ala laki laki. "Apa kabar bro?" Tanyanya.

"Gue baik Van, Lo sendiri gimana?"

"Alhamdulillah baik, btw Lo ngapain ke indo?" Balas pemuda yang dipanggil Van itu.

"Gue mau cari kakak tiri gue. Buat menyampaikan pesan terakhir mama" jawab Sean.

"Bokap Lo tau kan Lo kesini?"

"Tau lah, dia ngizinin koq"

"Oh ya, gue turut berduka ya atas meninggalnya mama Lo. Sorry gak bisa ngelayad. Gue kagak punya ongkos karena semua fasilitas lagi disita bokap" tutur Revan.

"Santai Van, gue juga udah ikhlas.."

"Yaudah kita lanjut ngobrol di mobil aja, gak baik berdiri lama Lama dibandara. Pegel" ajak Revan.

"Ada ada aja Lo mah"

Mobil yang dikendarai Revan dan Sean melesat keluar dari bandara. Sepanjang perjalanan mereka terus mengobrol hingga sampailah di depan gedung hotel yang cukup mewah di jakarta.

"Rencananya mau berapa bulan di indo?"

"Gue cuma beberapa hari disini, dan besok gue mau langsung ke Bandung buat cari alamat kakak tiri gue.."

"Yaudah deh, good luck buat Lo. Besok gue anter ke Bandung"

"Sip, thanks ya udah repot repot jemput gue sampe nganterin ke hotel"

"Santai bro, kayak sama siapa aja Lo. Gue cabut duluan takut bokap ngamuk karena mobilnya gue curi. Sampe ketemu besok"

"Ya, hati hati Lo"

_To be continued_

Follow me⬇️

Follow me⬇️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Perfect Mom (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang