12

12.3K 818 12
                                    

BERKUNJUNG
Happy Reading

_

Seperti rencana tadi siang, Aldrin sekarang sudah sampai di depan rumah Asya, rumah yang masih sama seperti terakhir kali ia berkunjung 11 tahun yang lalu.

Kakinya melangkah ke arah pintu utama, memencet bel, hingga seorang wanita membuka pintu.

Asya menyambut kedatanganya dengan senyuman.

"Udah nyampe aja Al.. Yok masuk" sambut Asya sambil mempersilahkan Aldrin masuk.

"Heem" Aldrin mengikuti langkah Asya masuk ke dalam rumah itu. hingga langkah keduanya berhenti di ruang tengah, dimana sean terlihat aasik bermain dengan baby karel yang tertidur di karpet bulu.

"Sean, kenalan dulu nih sama temen kakak" ucap Asya yang sukses mengalihkan atensi Sean dan Aldrin.

Sean berdiri lalu menghampiri Aldrin sambil mengulurkan tangannya. "Gue Sean bang, adik tirinya kak Asya. Salken"

Aldrin membalas uluran tangan Sean dengan ekspresi datar. "Aldrin"

"Duduk dulu Al, aku bikinin teh dulu" ucap Asya sebelum pergi ke dapur

Sepeninggalan Asya, Aldrin hanya menatap Sean dan baby Karel dengan pandangan datar, berusaha menutupi kecanggungannya.

"Anaknya Asya?" tanya Aldrin basa basi.

Merasa ada yang bertanya Sean berbalik, dan mengangguk. "Iya bang, ponakan gue. Ganteng kan?"

"Heem" Jawab Aldrin acuh. "Lebih ganteng lagi kalo gue yang jadi bapaknya" sambungnya membatin.

Tak lama Asya datang dari arah dapur sambil membawa nampan berisi dua cangkir teh hangat dan sepiring kue.

"Diminum Al, Sekalian cobain kuenya, ini buatan aku sama bi Esih"

"Makasih Asya, maaf ngerepotin"

"Its Okey, kaya sama siapa aja. Kita kan udah sahabatan dari lama"

"Aku gak di tawarin kak?" tanya Sean dengan bibir mengerucut karena cemburu.

"Kamu kan tadi udah nyicip banyak, ya kalo kurang ambil sendiri lah" jawab Asya sambil mengangkat baby karel dan membawa bayi itu kedalam pangkuannya.

"Iya deh" jawab Sean, lalu berdiri dan pergi ke dapur untuk makan kue.

"Udah berapa bulan?" tanya Aldrin sambil menatap baby Karel yang ada di pangkuan Asya.

"Mau 8 bulan" jawab Asya.

"Boleh gendong?" izin Aldrin.

"Memang bisa?" tanya Asya memastikan.

"Gak tau sih, tapi ya belajar aja" jawab Aldrin yang di angguki oleh Asya.

Asya memberikan baby Karel pada Aldrin dan di sambut pemuda itu dengan senang hati. "hati hati punggungnya"

"Iyah, aku ngerti koq. Sering liat mama gendong anak tetangga" jawab Aldrin sambil menatap wajah baby Karel yang sekarang sudah ada di gendongannya. Entah kenapa ada rasa hangat di hatinya, saat ia melihat wajah bayi mungil itu.

"Berarti kamu juga sering gendong anak kecil dong?"

"Gak semua anak kecil aku gendong Aya, ini pertama kalinya aku gendong bayi"

"Sure?"

"Ya, aku gendong siapa memang kalo gendong mama pernah, pas kakinya patah"

"Dasar!"

Dert.. dert.. dert.. obrolan keduanya berhenti saat ponsel Asya berdering, dilihatnya ternyata Haris yang menelpon.

Asya menggeser tombol hijau pada layar kemudian menempelkan benda pipih itu di telinganya “Hallo kak, ada apa?”

"Sya, besok jadi Dateng kan. Cuma ngingetin hehe" sahut Haris di sebrang telpon.

Asya tersenyum. "ada ada kak Haris ini. Iya asya gak lupa dan besok pasti Dateng"

"Oke, jangan lupa bawa kado ya"

"Iya, kak haris bawel.. dah sana hafalin lagi Teks akadnya nanti pas hari H lupa kan berabe"

"Yaudah kakak tutup. Sampai ketemu besok"

"Oke"

Tut..

"Siapa?" Tanya Aldrin setelah Asya selesai bertelepon.

"Kak Haris, sekertaris aku di kantor. Besok dia mau nikah, dia ngingetin aja supaya aku Dateng" jawab Asya seadanya.

"Oh"

**

Keesokan harinya, setelah menjalani rutinitas yang melelahkan. Malamnya Asya terlihat sedang sibuk bersiap siap untuk datang ke pesta pernikahan Haris, wanita satu anak itu terlihat anggun dengan long dress hitam yang sedikit terbuka, tak lupa sepatu heels hitam hitam yang menghiasi kaki putihnya.

 Malamnya Asya terlihat sedang sibuk bersiap siap untuk datang ke pesta pernikahan Haris, wanita satu anak itu terlihat anggun dengan long dress hitam yang sedikit terbuka, tak lupa sepatu heels hitam hitam yang menghiasi kaki putihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baby Karel sendiri tidak kalah tampan dengan tuksedo kecil dan sepatu kulit mengkilapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baby Karel sendiri tidak kalah tampan dengan tuksedo kecil dan sepatu kulit mengkilapnya.

Asya akan pergi ke pesta pernikahan hanya dengan baby Karel karena Sean mendadak tidak enak badan dan memilih untuk istirahat di rumah saja.

Setelah semua siap Asya dan baby Karel berangkat dengan mobil yang di kendarai sopir.

_To be continued_

Follow me⬇️

Note :Maaf readers, authornya baru up karena kehabisan ide😅Terimakasih untuk kalian yang sudah support dan setia menunggu cerita ini🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note :
Maaf readers, authornya baru up karena kehabisan ide😅
Terimakasih untuk kalian yang sudah support dan setia menunggu cerita ini🤗

Perfect Mom (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang