25

9.7K 579 10
                                    

Menyadari
Happy Reading

_

Mansion Emilio di buat heboh dengan pekikan sang nyonya yang tidak mendapati keberadaan anaknya.

"Papah Aldrin gak ada!"

"Kamu ini berisik banget, dari kemarin kemana aja baru nanyain aldrin sekarang" Sahut gabin acuh, pria paruh baya itu malah asik membaca koran sambil minum secangkir kopi di ruang tengah.

"Ayolah pah, anak kamu ilang kok malah santai. Itu leona udah nunggu di ruang tamu loh, hari ini jadwal aldrin dan leona fitting baju sebelum hari H" Panik devina.

"Dari dua hari lalu aldrin pergi, gak tau kemana" Jawab gavin.

"Kok gitu, kenapa aldrin gak pamit ke mamah. Kamu juga masa gak tau anak kamu pergi ke mana? Harusnya di tanya dong mau ke mana gitu"

"Biarin lah ma, aldrin tuh anak cowok   bukan anak perawan yang kemana mana harus ditanyain"

"Papah nih, pokoknya suruh aldrin pulang sekarang mamah gak mau tau!"

"Kenapa gak mamah aja yang telpon? Papah lagi nyantai loh ini. Sebelum meeting nanti siang jangan ganggu"

"Udah, tapi telpon mamah gak di angkat pah ish.. Mana pas di telpon  2 kali HP nya malah gak aktif lagi. Jangan jangan Aldrin kabur lagi"

"Bagus lah, emang kabur anaknya" Batin gavin.

"Papah! Mamah panik bukanya bantu malah asik sendiri ayo suruh bodyguard papa cari aldrin. Mama bakal malu banget sama mamanya leona kalo sampe pernikahan ini batal. Persiapan udah mau 100% anaknya malah ngilang"

"Udah, nih udah di chat, mungkin sekarang  mereka lagi nyariin aldrin. Atau mungkin nongki di warung sambil ngopi gak tau juga" Sambungnya membatin puas.

Ya, untuk apa ia memerintah bodyguard pribadinya mencari aldrin kalo ia sendiri saja sudah memerintah mereka mengantarkan aldrin ke bandara dengan selamat.

Untuk kabur tentunya.

**

Mansion Aryasatya.
Arkan nampak uring uringan mencari keberadaan skala yang hilang bak ditelan bumi, sudah seminggu ia melakukan pencarian namun hasilnya belum juga membuahkan hasil.

Awalnya arkan tidak menyadari hilangnya skala, sampai maira dan andriko datang untuk menjemput skala itu barulah mereka sadar jika anak itu sudah hilang dan petunjuk terakhir hanya sebuah rekaman CCTV taman belakang yang memperlihatkan skala keluar dari gerbang belakang.

"Gak becus kalian, nyari anak satu aja gak bisa!" Marah arkana pada anak buahnya yang ditugaskan mencari skala.

"Saya kasih waktu 2 minggu lagi kalo skala masih belum di temukan kalian saya pecat!" Pungkas arkana kemudian pergi dengan mobilnya untuk mencari skala.

"Kamu kemana nak? Kalo kamu gak mau ikut mama gakpapa, papa masih mau nerima kamu" Gumam arkana khawatir.

Tanpa sadar mobilnya terus melaju hingga sampai ke sebuah rumah yang menjadi rumah mantan istrinya. "Kenapa kesini?" Batin arkana bingung, ia berniat mencari skala tapi kenapa bisa sampai ke rumah ini.

Arkana keluar lalu menghampiri seorang satpam yang berjaga, entah kenapa hatinya menyuruh untuk menemui karel anak kandungnya. Ia baru sadar selama ini ia mengkhawatirkan skala tapi tak pernah sekalipun menanyakan anak kandungnya atau bahkan menjenguk anak kandungnya sendiri.

Dan mungkin karena sudah sampai disini, tidak ada salahnya kan menjenguk anak kandung sendiri.

"Pak asyanya ada?" Tanya arkana.

"Maaf dengan siapa dan ada apa ya mencari non asya?"

"Saya arkana papinya karel"

"Oh, tapi maaf Pak sebelumnya non asya dan tuan muda karel sudah pindah ikut suami non asya yang baru"

"A-apa?!" Kaget arkana, jelas ia kaget asya sudah menikah lagi dan ia tidak tau kabar itu sama sekali.

"Kalo boleh tau pindah ke mana ya pak?"

"Maaf, untuk itu saya kurang tau"

"Oh gitu, kalo gitu Terima kasih infonya sama pamit"

"Silahkan pak"

Menyesal.. Satu kata yang menggambarkan keadaan arkana sekarang. Rumah tangga keduanya hancur, anaknya menghilang, mantan istrinya menikah lagi bahkan membawa anak kandung mereka pergi. Arkana tak pernah menyangka hidupnya akan se berantakan ini.

Tapi semua sudah terlambat, tidak ada lagi yang bisa ia perbaiki termasuk hubungannya dengan sang anak kandung. Ia hanya bisa menyesali semua yang sudah terjadi sekarang.

_To be continued_

Bye bye👋

Perfect Mom (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang