Perfect Mom (On Going)

18

Tingkah Karel
Happy Reading

_

3 tahun kemudian..

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, banyak yang berubah selama tiga tahun ini, seperti baby Karel yang sudah bisa berjalan bahkan hobby mengoceh, Asya yang masih kuliah meskipun sudah berada di semester akhir, Sean yang memutuskan pulang ke Korea karena sang papa yang sudah mulai sakit sakitan, Ardion yang gamon tapi tetep santuy dan mungkin hanya Aldrin yang tetap sama. Masih menunggu jawaban iya dari Asya, tapi bedanya sekarang pemuda itu sudah sukses menjadi CEO dari perusahaannya sendiri.

"Mami, oh mami welalyou?" Teriak baby karel dengan pakaian berbulunuya.

"Di ruang tengah boy, mami lagi sibuk buat skripsi" sahut Asya

"Mami Asa tantik" panggil Karel dengan puppy eyesnya.

"Kenapa Hem?"sahut Asya sambil mencubit pipi anaknya gemas.

"Gak ucah cubit cubit pipi kalel mami, ental melal telus Mia gak suka lagi"

"Mia siapa boy?"

"Pascal kalel lah, siapa lagi"

"Mia anak Bu RT?"

"Iya mami, Mia yang gemblot itu"

"Katanya pacar, tapi koq dicibir gembrot sih. Gak boleh tau itu namanya body shaming" Asya memberi nasehat.

"Tapi meskipun Mia gemblot kalel tetep suka koq mami, dia kan imut kaya panda"

"Ada ada aja kamu ini.." Asya geleng geleng kepala.

"Mami" panggil Karel lagi

"Apa baby Karel" sahut Asya

"Mami, jangan panggil baby kalel lah. Panggil Kalel aja, kalel kan udah gede" kesalnya sambil menghentak hentakan kedua kakinya.

"Iya iya, Karel. Jadi Karel mau apa Hem?" Asya menutup laptopnya kemudian menaruhnya di meja.

"Ayok jajan ke alpajuni" ajaknya.

"Ayok. Tapi jangan beli permen milkita banyak banyak ya" ucap Asya setuju

Karel mendesah kecewa. "Yah, padahal kalel mau beli banyak banyak. Tapi gakpapa deh mami tapi susu kotaknya yang banyak ya"

"Oke"

Setelah mendapatkan persetujuan, sekarang ini dan anak itu sedang ada di mini market yang tidak jauh dari rumah, memilih beberapa cemilan, dan susu kotak rasa coklat kesukaan Karel kemudian mereka membawanya ke kasir.

"Mami, kita pulangnya jalan kaki atau pake mobil Taki atau jalan kaki?" Tanya Karel sambil menunggu belanjaannya di totalkan oleh kasir

"Kita jalan kaki aja yuk, sambil jalan jalan sore ke taman"

"Ayok, kalel mau teluk gulung sama cilok ya mami"

"Oke, bentar mami bayar belanjaan dulu ya"

Mereka berjalan beriringan keluar dari mini market, menyusuri jalanan yang cukup ramai karena banyak orang yang berjualan di pinggir jalan. Iseng iseng Asya memotret Karel dengan ponselnya lalu mengirim foto batita itu pada Aldrin.

Aldrin
(online)

|Abis jajan nih Daddy.

Lucu banget sih jadi Kangen, terus pengen Cepet pulang|

|Kangen sama siapa nih, Karel apa maminya wkwk

Dua duanya.|
Nanti kalo aku udah pulang ke indo. Kita jalan jalan yak ke pantai|

|Siap, aku tungguin

Asya menutup room chatnya dengan Aldrin saat Karel menunjuk nujuk ke arah pedagang telur gulung. "Mami mau telul gulung yang itu" tunjuknya.

"Iya, iya, ayok. Tapi jalannya pelan pelan ya" sahut Asya sambil menggandeng tangan Karel.

**

Sedangkan disisi lain tepatnya di negri paman Sam. Aldrin menatap foto calon anaknya itu dengan perasaan campur aduk, Aldrin ingin Asya dan Karel menjadi masa depannya, mambayangkan jika ia menikah dengan Asya nanti dan hidup bahagia. tapi disisi lain kedua orang tuanya semakin mendesak ia untuk segera menikah dan jangan terlalu terpaku pada Asya yang belum memberikannya kepastian sampai saat ini.

"Aku sayang banget sama kamu dan Karel Sya. Tapi aku gak tau sampai kapan aku bisa menunggu" monolognya.

_To be continued_

Follow ⬇️

Bonus visual karel

Anak mami Asya yang paling handsome dan kece, senggol dong onty😘

Bye bye👋