22

9.3K 552 3
                                    

Pengacau
Happy Reading

_

Pukul 22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 22.00 malam
Aldrin baru saja sampai di rumahnya setelah mengantarkan Asya dan Karel pulang. Pemuda itu memasuki pintu utama, membuka jaketnya, dan menjatuhkan tubuhnya ke sofa ruang tengah.

"Dari mana saja Kamu Aldrin?!" Tanya sang mama yang muncul dari arah tangga lantai dua.

"Jalan" jawab Aldrin acuh.

"Kamu masih berhubungan dengan janda itu! Sudah berapa kali mama bilang lupakan dia kamu juga harus menikah dengan leona!" omel Devina

Masih ingat dengan Leona, teman kampus aldrin yang membuat masalah saat pertama kali bertemu dengan asya dan ardion.

Ya, siapa sangka gadis itu belum menyerah dan selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan aldrin termasuk menyuruh ibunya menjodohkannya lewat Devina.

Aldrin berdiri dari duduknya "Mah, aku gak mau dijodohin apalagi nikah dengan Leona. Aku bisa mengurus hidupku sendiri jadi stop ikut campur!" Jengah Aldrin.

"Aldrin ingat, dia itu seorang janda yang sudah punya anak. Apa kata keluarga besar kita dan teman teman mama jika kamu menikah dengan seorang janda! Mama malu Aldrin. Lebih baik kamu menikah dengan Leona yang sudah jelas jelas masih lajang"

"Aku gak peduli, karena aku gak cinta sama leona ma, lagian mama baru ketemu dia sekali kan aku lebih tau Leona seburuk apa"

"Kenapa ribut ribut sih, sampe kedengeran loh ke atas" Gevan papa Aldrin datang menghampiri istri dan anaknya.

"Ini nih anak kamu, masa mau nikah sama janda sih" sarkas Devina.

"Jaga bicara kamu Devina. Kenapa kamu seperti membenci asya, padahal dulu waktu kecil kamu selalu gendong dia dan berharap dia jadi anak kita" ucap Gevan menasehati

"Iyah, itu kan dulu sebelum status dia berubah jadi janda" balas Devina ketus.

"Apa status janda sangat hina di mata mama?" Tanya Aldrin dingin. "Ma asya itu perempuan baik, dia tidak pernah menjual diri ataupun hamil di luar pernikahan? Dia punya anakpun dari suami sah nya dulu. Lantas apa yang perlu di masalah kan?" Sambungnya.

"Mama tidak suka statusnya sekarang"

"Ma ayolah, jangan terlalu berpikiran kolot. Mungkin dulu di kampung seorang janda memang di pandang sebelah mata tapi ini di kota dan sekarang semua itu tidak akan berpengaruh" timpal Gavin ikut jengah dengan kelakuan sang istri yang selalu menjodoh jodohkan Aldrin.

"Kok papa jadi belain Aldrin sih, bukannya papa setuju untuk menjodohkan dan menikahkan Aldrin dengan leona" kesal Devina.

"Ma, papa tau Aldrin sudah dewasa dan sudah waktunya juga dia untuk menikah. Papa memang setuju dengan perjodohan ini tapi bukan berarti kita harus memaksa kehendak Aldrin.." jelas Gavin

"Mama pokoknya gak mau tau. Minggu depan Aldrin bakal nikah sama Leona!" Kekeh Devina sebelum pergi meninggalkan suami dan anaknya di ruang tengah.

Aldrin menghela nafas berat, ia mendudukkan kembali tubuhnya di sofa sambil memijat pelipisnya yang mulai pusing.

"Gak usah dipikirkan boy, masalah mama biar papa aja yang bujuk" ucap Gavin ikut duduk di samping Aldrin sambil mengusap punggung anaknya.

"T-tapi gimana pa, Aldrin gak mau nikah sama leona.." ucap Aldrin dengan suara begetar seperti ingin menangis.

"Kita cari solusinya nanti. Sekarang kamu istirahat saja dulu"

"Hmm" Aldrin berdiri kemudian melangkah pergi menuju kamarnya.

**

Di tempat lain, tepatnya di kediaman keluarga lewis, Leona nampak menjerit senang di kamarnya karena minggu depan ia akan menikah dengan sang pujaan hati.

Persiapan sudah 80% siap, bahkan undangan sudah di sebar. Tinggal tunggu tanggalnya saja.

"Akhirnya, perjuangan bertahun tahun membuahkan hasil.. Bentar lagi gue bakal jadi nyonya emilio" Pekiknya gemas hingga seseorang tiba tiba mengetuk pintu kamarnya.

"Siapa?" Tanya Leona.

"Ini saya nona, dave" Sahut seorang pemuda yang sudah bekerja sebagai bodyguard pribadi Leona.

"Masuk"

"Maaf menganggu waktunya nona, undangan pernikahan anda semua sudah tersebar"

"Bagus! Jangan lupa baca ya asya, supaya lo sadar diri, kalo lo itu gak pantes sama aldrin" Sambungnya membatin sambil tersenyum puas.

_To be continued_

Bonus
Visual Andriko, Papa kandung skala.

Dan, Leona si cewek baik pilihan mamanya aldrin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan, Leona si cewek baik pilihan mamanya aldrin.

Bye bye👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bye bye👋

Perfect Mom (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang