Pada pagi hari ini, Auristela Allisya baru saja bangun dari tidurnya. Membuka kedua matanya, melihat jam dinding ternyata sudah pukul 07.00 pagi. Kerjaan dirinya hanya lah rebahan saja, tak punya waktu lain.
Ia masih belum mempunyai pekerjaan tetap, Allisya memang anak dari keluarga terkaya. Tapi, ia harus bisa mandiri. Tanpa harus melibatkan orang tuanya lagi, kebutuhan dirinya pun semakin banyak juga.
“Eunghh, masih pagi juga. Seperti nya jam segini cocok untuk mencari pekerjaan, coba cari di Google aja kali yah. Siapa tahu ada lowongan pekerjaan di perusahaan mana pun gitu,” gumam Allisya, baru saja bangun dari tidurnya. Sudah merasa sangat lelah sekali, apalagi jika dirinya harus mencari pekerjaan juga. Ia sempat berfikir untuk mencari pekerjaan lewat google saja, karena siapa tahu saja ia menemukan lowongan kerja di sana.
“Perusahaan Abraham !! Perusahaan apa itu? Tapi disini tulisannya perusahaan terkenal, apa mungkin aku bisa masuk kerja di tempat perusahaan itu. Lebih baik aku harus mencoba nya dulu, siapa tahu aku di terima bekerja di tempat perusahaan terkenal itu.” Allisya menemukan lowongan pekerjaan di perusahaan terbesar itu. Ia pun tak tahu apa dirinya ini, bisa di terima kerja di tempat perusahaan itu ataukah tidak.
Allisya segera beranjak berdiri dari tempat tidur nya itu, ia berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.
Beberapa menit kemudian, akhirnya Allisya pun sudah membersihkan tubuhnya. Ia juga sudah memakai pakaian rapi, karena hari ini ia berniat untuk pergi ke tempat perusahaan terbesar itu.
Allisya berjalan keluar dari dalam kamar nya, tak lupa juga mengunci pintu kamarnya. Agar tidak ada yang bisa masuk ke kamarnya, setelah itu ia menuruni tangga.
“Selamat pagi Mah,” sapa Allisya, menyapa kedua orang tuanya.
“Pagi juga sayang, baru bangun Hem.” Nayla melihat anak perempuan nya pun sudah turun, dari dalam kamarnya. Dengan berpakaian rapihnya.
“Hehe iya mah. Aku izin cari pekerjaan dulu yah Mah,” sahut Allisya, bahwa dirinya memang sudah rapi karena ingin pergi mencari pekerjaan saja.
“Loh, untuk apa lagi kamu mencari pekerjaan sih? Bukannya, di kantor milik perusahaan papamu juga ada pekerjaan. Lalu untuk apa lagi, mencari pekerjaan di tempat lain Sya,” jelas Nayla, ia menatap bingung dengan anaknya ini. Mengapa dia malah ingin mencari pekerjaan saja, padahal orang tuanya pun memiliki perusahaan juga. Jadi untuk apa, dia mencari pekerjaan di tempat perusahaan lain lagi.
“Maaf Mah, aku harus mandiri. Aku ingin mencoba mencari pekerjaan dulu, kalau aku tidak ketemu pekerjaan juga. Nanti aku akan bekerja di tempat perusahaan papah saja,” ujar Allisya, ia mempunyai prinsip untuk mandiri tidak tergantung oleh kedua orang tuanya saja. Dirinya hanya ingin mencoba mencari pekerjaan sendiri, tanpa bantuan orang tuanya.
“Mamah bangga sama kamu, sayang. Sudah mau mandiri saja, ingat yah. Kalau kamu tidak ketemu pekerjaan nya juga lebih baik kamu kerja sama papah saja yah,” puji Nayla, ia merasa sangat bangga sekali. Memiliki anak perempuan yang paling mandiri, tak mau merepotkan kedua orang tuanya saja.
“Iya, mah. Oh, iya mamah buat apa nih.” Allisya bertanya kepada mamanya, makanan apa saja yang dimasak oleh mamanya ini.
“Mamah hanya buat makanan ayam goreng sama ikan saja, sayang.” Nayla memang hanya ingin masak makanan ayam goreng dan Ikan saja.
“Ok. Aku makan dulu yah,” sahut Alisya, ia mencoba ingin makan terlebih dahulu.
“Makan yang banyak yah sayang,” pinta Nayla, meminta kepada anak perempuan nya itu untuk makan yang banyak saja.
“Mah aku pamit berangkat cari kerja dulu yah,” ucap Allisya, ia segera berpamitan ingin pergi. Saat ia sudah selesai makan juga, tak lupa minum air putih nya.
“Iya sayang. Mamah doakan semoga kamu menemukan pekerjaan yah,” ujar Nayla, hanya bisa mendoakan anaka perempuannya saja.
“Iya, mah. Makasih, kasih tahu papah saja yah mah.” Allisya pun segera pergi, keluar dari dalam rumahnya ini.
“Iya, Sya.” ucap Nayla, hanya menganggukkan kepalanya saja.
Tak beberapa lama pun, Allisya sudah sampai di tempat sebuah perusahaan itu. Di sana sudah ada seorang satpam yang sedang berdiri di depan pintu kantor.
“Seperti nya ini tempat perusahaan nya deh, namanya juga sama lagi. Coba tanya dulu saja kali yah,” pikir Allisya, ia sempat bingung dengan perusahaan di depan matanya. Apa tempat lokasinya ini benar juga, apa mungkin ia salah lokasinya saja.
“Permisi Pak, saya mau tanya. Apakah di perusahaan ini masih ada lowongan pekerjaan?” kata Allisya, ia bertanya kepada satpam itu. Tentang lowongan pekerjaan di tempat perusahaan nya ini.
“Sepertinya ada Bu, coba kamu tanya ke resepsionis nya saja yah. Siapa tahu masih ada lowongan pekerjaan juga.” menurut satpam, sepertinya memang masih ada lowongan pekerjaan di tengah perusahaan nya ini.
“Hehe iya, Pak. Terima kasih, saya kesana dulu.” Allisya mengucapkan terima kasih banyak kepada satpam nya ini, ia segera masuk ke dalam gedung perusahaan ini saja.
“Iya, Bu. Silahkan saja,” ucap Satpam itu hanya menganggukkan kepalanya saja.
“Permisi Mbak, saya ingin tanya boleh.” Allisya bertanya kepada resepsionis nya terlebih dahulu, siapa tahu saja masih ada lowongan pekerjaan di tempat perusahaan ini.
“Mau tanya apa yah Mbak," tegur Resepsionis itu dengan tatapan bingung ke arah dirinya.
“Apakah di perusahaan ini masih ada lowongan pekerjaan juga Mbak?” kata Allisya, ia sangat berharap sekali. Bisa masuk kerja, di tempat perusahaan terbesar ini.
“Emm, sebentar yah. Saya tanya dulu ke Boss saya,” ucap Resepsionis itu, ia hanya ingin bertanya kepada bos nya dulu. Apakah masih ada lowongan pekerjaan di perusahaan ini, ataukah sama sekali tidak ada juga.
“Iya, Mbak.” Allisya pun hanya mengangguk anggukan kepala nya saja, sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekretaris & CEO
RomanceAllisya tipe perempuan cuek, tak ada satupun lelaki yang berani mendekati dirinya. Dia hanya ingin fokus dengan kariernya saja. Adit terus berjuang untuk mendapatkan hati Allisya sepenuhnya. Walaupun lelaki itu selalu mendekati Allisya. Apa yang a...