“Memeluk kamu? Sejak kapan, saya memeluk kamu.” Fikir Pak Adit, ia sama sekali tidak merasa memeluk karyawannya sendiri.
“Sudah lah, lupakan saja.” Pinta Allisya, meminta pada bosnya untuk melupakan kejadian tadi.
“Sekarang, sudah jam berapa?” Tanya Pak Adit, ia bertanya pada karyawannya.
“Sudah jam 23.00, Pak.” Jawab Allisya.
“Saya tidurnya lama banget, yah.” Kata Pak Adit, ia sempat berfikir. Jika dirinya tidur terlalu lama, hingga sampai lupa sudah malam seperti ini.
“Iya, Pak. Saya kira Bapak sedang pingsan.” Ejek Allisya.
“Kamu mengatai saya pingsan !!” Ucap Pak Adit, menatap karyawannya dengan tatapan tajamnya.
“Maaf, Pak. Saya hanya bercanda saja.” Kata Allisya, ia hanya tidak mau mencari masalah dengan bosnya ini.
“Ya, sudah. Malam ini, Kamu sudah bisa pulang.” Ujar Pak Adit, ia sudah mengizinkan karyawannya untuk segera pulang ke rumahnya saja.
“Tapi, Pak. Ini bagaimana dengan berkasnya, saya juga sudah memasukkan data pengeluaran kantornya.” Sahut Allisya, ia bertanya pada bosnya. Bagaimana dengan berkas-berkasnya ini, apa mungkin hanya membiarkannya saja.
“Ya, sudah. Kamu rapikan saja berkas-berkasnya, di taruh ke meja saya.” Pinta Pak Adit, meminta Allisya untuk merapikan berkas-berkasnya. Lalu menaruh berkas itu di atas meja kerja dirinya.
“Baik, pak. Saya sudah merapihkannya, saya pamit pulang dulu. Permisi, Pak.” Kata Allisya, sudah merapikan berkas-berkasnya juga.
“Iya,” ucap Pak Adit.
Allisya segera pergi dari tempat ruangan bosnya, Pak Adit pun akan siap-siap untuk pulang ke rumahnya. Tak beberapa lama kemudian, Pak Adit sudah masuk ke dalam mobilnya.
Ia tidak sengaja, melihat seorang wanita yang sedang berdiri di depan kantornya. Sepertinya, dia sedang menunggu kendaraan umum untuk pulang ke rumahnya.
Pak Adit segera membuka kaca mobilnya, ingin mengobrol dengan karyawan barunya hanya sebentar saja.
“Kamu pulang sama siapa?” tanya Pak Adit, ia bertanya pada karyawan barunya.
“Saya sedang menunggu taksi, Pak.” Jawab Allisya, bahwa dirinya memang sedang menunggu kendaraan.
“Mana ada taksi, sudah malam seperti ini.” Sahut Pak Adit, ia berpikir tidak mungkin ada taksi di waktu malam seperti ini.
“Maaf, Pak. Saya tidak tahu, saya pesan OJEK online saja deh.” Kata Allisya, lebih baik dirinya memesan ojek online saja. Dari pada, ia tidak bisa pulang ke rumahnya.
“Tidak perlu, ikut saya saja. Nanti akan saya antarkan kamu, sampai rumah.” Ucap Pak Adit, meminta pada karyawan nya untuk tidak memesan ojek online. Karena ia ingin mengantarkan karyawannya sampai pulang ke rumahnya.
“Apa tidak apa apa, jika saya ikut Bapak.” Allisya hanya tidak merasa enak saja, jika harus diantarkan pulang oleh bosnya ini.
“Tidak, cepat masuk ke mobil saya sekarang juga.” Pinta Pak Adit, ia meminta Allisya untuk segera masuk ke dalam mobil miliknya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekretaris & CEO
RomanceAllisya tipe perempuan cuek, tak ada satupun lelaki yang berani mendekati dirinya. Dia hanya ingin fokus dengan kariernya saja. Adit terus berjuang untuk mendapatkan hati Allisya sepenuhnya. Walaupun lelaki itu selalu mendekati Allisya. Apa yang a...