“Halo. Selamat pagi Pak,” panggil resepsionis yang sedang menelepon dengan bosnya sendiri.
“Iya, ada apa yah. Menelpon saya?” tegur Pak Adit, ia adalah seorang pemilik perusahaan terkenal ini.
“Maaf Pak, ada seorang wanita yang sedang mencari pekerjaan. Dia bertanya kepada saya. Apakah di perusahaan ini masih ada lowongan pekerjaan juga?” jelas Resepsionis, ia segera menjelaskan kepada bosnya. Ada seorang perempuan yang sedang mencari pekerjaan juga.
“Hem, kebetulan saya sedang mencari sekretaris. Lebih baik kamu bilang ke dia saja untuk segera masuk ke dalam ruangan saya,” ucap Pak Adit, ia memang sedang mencari seseorang untuk menjadi sekretaris nya itu. Lalu ia meminta pada resepsionis nya, untuk membawa perempuan itu ke ruangan dirinya saja.
“Baik, Pak. Saya tutup dulu panggilan teleponnya maaf mengganggu Pak,” ucap Resepsionis, hanya mengiyakan ucapan dari bossnya saja. Ia segera mematikan panggilan telepon nya kembali.
“Iya,” ujar Pak Adit sudah mematikan panggilan teleponnya juga.
“Kata boss saya. Mbak bisa langsung ke ruangan nya saja yah,” sahut Resepsionisnya, meminta kepada wanita itu untuk segera masuk ke dalam ruangan bos nya saja.
“Kalau boleh tahu di mana ruangan bosnya yah?" tegur Allisya, dirinya pun sama sekali belum tahu. Dimana tempat ruangan bos nya itu.
“Di lantai atas saja, Mbak. Kalau begitu, biar saya saja yang mengantarkan Mbak ke ruangannya," jelas Resepsionis itu, ia segera mengantarkan wanita itu ke tempat ruangan bos nya saja. Takut, nanti yang ada wanita itu malah salah tempat lagi.
“Maaf, Mbak. Jadi, merepotkan Mbak deh,” ucap Allisya, ia meminta maaf pada resepsionis nya. Karena sudah merepotkan dirinya saja.
“Tidak apa apa, Mbak. Ayo ikut saya,” ujar Resepsionis, segera mengajak wanita itu untuk mengikuti dirinya dari belakang.
Allisya mengikuti Resepsionis itu berjalan di belakangnya, memasuki lift yang sudah terbuka. Lalu sampai berada di lantai atas, mereka berdua pun segera keluar dari lift itu. Saat liftnya sudah terbuka lebar, Resepsionis itu hanya mengantarkan Allisya sampai di depan ruangan bos nya saja.
“Ini ruangannya, Ibu bisa masuk saja ke dalam ruangannya. Maaf saya permisi dulu," kata Resepsionis, mengantarkan Allisya hanya sampai depan pintu ruangan bosnya aja.
“Terima kasih Mbak," ucap Allisya.
“Sama-sama,” ujar Resepsionis itu, sudah berjalan pergi dari depan ruangan ini.
“Maaf, permisi Pak.” Allisya segera mengetuk pintu ruangannya, bossnya pun menyuruh dirinya untuk masuk ke dalam ruangannya saja.
“Iya masuk," sahut Bosnya.
“Saya kesini ingin melamar pekerjaan Pak," kata Allisya, ia datang ke tempat kantor ini. Karena ia ingin mencoba melamar pekerjaan saja.
“Bisa lihat suratnya?” ucap Pak Adit, bertanya pada wanita di hadapan nya ini.
“Surat apa, Pak?” Allisya sama sekali tidak mengerti, apa maksud dari ucapan bosnya ini.
“Surat lamaran kerja kamu lalu apa lagi,” tegas Pak Adit, rasanya ingin sekali memarahinya.
“Heh, iya. Maaf Pak, ini surat lamaran kerja saya.” Allisya langsung saja memberikan surat lamaran kerja pada bossnya, untuk segera di cek saja suratnya lamaran kerjanya.
“Nilai kamu bagus juga, yah. Sepertinya, kamu orang pintar.” Adit memeriksa surat lamaran milik Allisya, memang benar nilai-nilainya pun sangat bagus sekali.
“Nggak kok, Pak. Hanya biasa saja," Sahut Allisya, ia hanya tidak ingin disebut orang pintar saja. Walaupun, dirinya memang pintar sekali.
“Ok. Kamu di terima kerja di perusahaan ini,” tegas Pak Adit, ia segera menerima Allisya untuk bekerja di tempat perusahaan milik dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekretaris & CEO
RomanceAllisya tipe perempuan cuek, tak ada satupun lelaki yang berani mendekati dirinya. Dia hanya ingin fokus dengan kariernya saja. Adit terus berjuang untuk mendapatkan hati Allisya sepenuhnya. Walaupun lelaki itu selalu mendekati Allisya. Apa yang a...