“Alhamdulilah. Terima kasih Pak,” ucap syukur Allisya, akhirnya ia di terima bekerja di tempat perusahan yang mewah ini.
“Silahkan tanda tangan kontraknya.” Pak Adit segera memberikan berkas itu untuk ditandatangani oleh Allisya.
“Jadi, kalau ingin keluar dari perusahaan ini. Sebelum sampai kontrak 4 tahun akan terkena denda, Pak?" Fikir Allisya, ia sedang bertanya terlebih dahulu dengan bosnya. Agar ia tidak menyesal di kemudian harinya.
“Iya benar sekali,” Sahut Pak Adit.
“Emm, gimana yah. Saya juga bingung harus menerima kontrak ini atau tidak," kata Allisya, sempat bingung harus mengatakan apa lagi dengan bosnya ini.
“Itu terserah kamu saja semua keputusan ada di kamu,” tegas Pak Adit, ia hanya bisa menunggu keputusan dari calon karyawannya saja.
“Ya sudah deh, saya menerima kontrak ini. Sudah saya tanda tangani kontraknya Pak,” jelas Allisya, ia sudah menandatangani surat kontrak kerjanya.
“Ok, Mulai sekarang kamu sudah diperbolehkan kerja.” Pak Adit sudah memperbolehkan Allisya, segera bekerja di tempat perusahaannya ini.
“Hari ini, Pak?” Fikir Allisya, apa mungkin yang dimaksud oleh bosnya itu. Jika dirinya sudah di perbolehkan kerja, sekarang ini juga.
“Iya,” ucap Pak Adit.
“Baiklah, apa yang harus saya kerjakan Pak.” Allisya ingin tahu, apa yang harus ia kerjakan untuk hari pertama kerjanya ini.
“Ikuti saya," Pinta Pak Adit, ia meminta karyawannya untuk segera mengikuti dirinya saja.
“Mau kemana, Pak?” Tegur Allisya, hanya ingin tahu mengapa dirinya harus mengikuti bosnya dari belakang.
“Sudah lah ikuti saya saja,” Kata Pak Adit, meminta karyawannya untuk mengikuti dirinya dari belakang saja.
“Iya Pak,” Ucap Allisya, hanya pasrah dan menganggukan kepalanya saja.
Pak Adit segera berjalan keluar dari dalam ruangan nya ini, lalu Allisya pun juga mengikuti dirinya dari belakang. Sampai Pak Adit sudah berdiri di depan ruangan, Allisya pun tak tahu ruangan apa itu.
“Ini adalah ruangan kamu, nanti kamu hanya memeriksa dokumen saja. Jika pekerjaan kamu bagus, saya akan menaikkan jabatan kamu menjadi sekretaris saya.” Adit segera membuka pintu ruangan itu, ia sengaja menyuruh Allisya untuk kerja di tempat ruangan itu saja.
“Sekarang ini saya bekerja sebagai apa, Pak?” Allisya pun ingin tahu, sekarang ini ia ditempatkan di posisi kerjanya sebagai apa.
“Untuk sekarang, kamu hanya bekerja di bagian akuntansi keuangan saja. Ingat jangan sampai ada yang salah, saya tidak mau kamu korupsi mengambil keuangan dari perusahaan ini,” jelas Pak Adit, mungkin sekarang ini. Ia meminta Allisya untuk bekerja di bagian akuntansi keuangan saja.
“Astaga, Pak. Kenapa sampai menuduh saya seperti itu,” ucap Allisya, ia tidak habis pikir dengan pikiran bosnya itu. Mana mungkin dirinya ini, mengambil semua keuangan perusahaan ini.
“Saya bukan menuduh kamu, hanya saja saya takut. Kamu mengambil keuangan perusahaan ini.” Adit sempat berfikir, jika karyawannya ini akan mengambil keuangan perusahaan miliknya juga.
“Tenang saja sih, Pak. Itu tidak akan mungkin lah, masa iya saya korupsi sih. Lagipula saya sudah menandatangani kontraknya juga,” jelas Allisya, ia hanya ingin menjelaskan kepada bosnya. Bahwa dirinya sama sekali pun, tidak mengambil keuangan perusahaan ini.
“Sudah lah lanjutkan saja pekerjaan kamu,” pinta Pak Adit, meminta pada karywannya untuk melanjutkan pekerjaan nya saja. Pak Adit sudah pergi dari ruangan itu, ingin melanjutkan pekerjaan nya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekretaris & CEO
RomanceAllisya tipe perempuan cuek, tak ada satupun lelaki yang berani mendekati dirinya. Dia hanya ingin fokus dengan kariernya saja. Adit terus berjuang untuk mendapatkan hati Allisya sepenuhnya. Walaupun lelaki itu selalu mendekati Allisya. Apa yang a...