Jangan Lupa Vote n Komen
Enjoooy !!!
Kim jisoo seorang yatim piatu yang menghabiskan semua waktunya hanya untuk mencari uang. Ia saat ini hanya mempunyai seorang nenek yang ia tinggalkan dikampung halaman demi mencari uang ke ibu kota.
Kerasnya kehidupan ibu kota tak membuat jisoo menjadi lemah, justru ia harus bekerja melakukan apapun demi bisa menghidupi dirinya dan sang nenek. Putus sekolah menjadikan jisoo susah mendapat pekerjaan yang layak. Ia hanya bekerja seadanya dengan gaji cukup untuk mereka makan.
Malam ini ia bertemu dengan seorang gadis yang memintanya untuk menjadi supir pengganti, jisoo sempat bertanya-tanya karena wanita tersebut nampak baik-baik saja. Tidak terlihat seperti sudah mengkonsumsi alkohol.
Jisoo melirik ke arah belakang melalui spion, terlihat gadis itu sedari tadi hanya menunduk. Namun tak lama jisoo mendengar suara isak tangis darinya.
Jisoo sempat ragu untuk menanyakan keadaannya, karena ia juga tidak berhak. Namun, isakan tangisnya semakin terdengar keras. Jisoo tak bisa tinggal diam, ia harus mencoba bertanya meskipun tidak membantu menyelesaikan masalah, setidaknya jisoo bisa menghiburnya.
"Eum... maaf sebelumnya jika saya lancang agassi. Apa kau baik-baik saja?" Jisoo bertanya gugup sembari melirik tipis ke arah spion depan.
" .... hiks "
Tidak ada jawaban, hanya suara isak tangis yang jisoo dapat atas pertanyaannya.
"Kau bisa percaya padaku agassi, siapa tahu aku bisa menghiburmu" jisoo melanjutkan perkataannya.
Gadis itu mendongak menatap spion depan, terlihat mata rusa jisoo yang menunjukan ketulusan ingin membantu.
"Aku pria baik-baik, percayalah" jisoo tersenyum tulus untuk wanita tersebut.
Gadis itu masih tetap menatap jisoo lewat spion.
"Bisakah kau membawaku ke tempat yang sangat nyaman dan sepi" gadis itu akhirnya bersuara, dia mengutarakan keinginannya pada jisoo.
"Tentu, aku akan membawamu ke suatu tempat" jisoo tersenyum cerah, lalu memutar balik arah mobilnya dan melaju kencang.
Setibanya disana, jisoo membawa gadis tersebut naik ke sebuah gedung. Ia mengajaknya melihat pemandangan kota dari atas sana, meskipun biasa tapi jisoo mengajak wanita tersebut ke tempat yang biasa ia kunjungi.
"Gwaenchana? Apa kau suka?" Jisoo berjalan menghampiri gadis tersebut dan berdiri disampingnya.
"Hmm" ia hanya bergumam menjawab pertanyaan jisoo.
Mereka berdua menikmati semilir angin malam dengan pemandangan lampu jalan raya dibawah sana.
"Kalau kau mau, kau bisa berteriak dari sini untuk melepaskan semua bebanmu" ucap jisoo.