Selamat Membaca^-^
****
Sudah beberapa hari ini Naja selalu menghubungi Ira dan bahkan lebih sering daripada saat mereka masih berpacaran. Ira sudah terbiasa sendiri, ada atau tidaknya Naja tidak berpengaruh sedikit pun di hidupnya. Namun, sekarang ada yang berbeda di dalam hidup Ira walaupun ia sudah putus dengan Naja dan kabar itu pun sudah di dengar oleh seluruh murid di SMA Adijaya. Entah siapa yang membeberkan, Ira tidak tahu dan tidak perduli.
Sekarang banyak sekali siswi-siswi yang menyapanya di koridor atau hanya menatapnya sekilas. Banyak juga yang dengan terang-terangan memuji paras rupawan miliknya. Banyak yang memberikan DM di Instagram miliknya. Huh, Ira benar-benar menjadi terkenal karena berpacaran dengan Naja.
"Kayanya Kak Naja nggak ada capeknya," ujar Mita saat matanya melihat Naja sudah berada di depan kelas Ira.
Bell sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Ira dan Mita sedang merapikan jajanan yang mereka beli tapi tak sempat di makan. Naja sedang berdiri di sana dan memainkan handphone nya sendiri, rutinitasnya kali ini adalah menunggu Ira keluar dari kelas.
"Gue yang capek, Mit." Ira berujar lemas, ia merasa tidak enak kepada Naja yang harus melakukan itu di setiap jam pelajaran usai. Padahal ia tidak meminta Naja untuk melakukan hal tersebut.
"Gue udah bilangin dia nggak usah kaya gini, tapi dia ngeyel," ujar Ira.
Mita tertawa. "Ya kan dia lagi berjuang buat dapetin hati lo lagi."
"Gue gak pernah balikan sama mantan, jadi kayanya gue juga nggak akan buka hati lagi sama Kak Naja."
"Emangnya lo yakin, lo udah move on?" tanya Mita.
Ya, belum sih sebenarnya. Ira ingin sekali mengatakan hal itu kepada Mita. Namun, ia sudah tahu jawaban yang akan keluar dari mulut cewek itu. Mita juga berulang kali ikut membujuk Ira untuk menerima Naja kembali sebagai pacarnya, tapi Ira masih dengan pendirianya ia tidak mau berpacaran dengan Naja. Setelah putus dari Naja, Laura tidak pernah mengganggu dirinya di kantin. Hal itu sangat menguntungkan bagi Ira.
"Harus move on, dia aja udah move on sama gue. Buktinya kemarin foto sama cewek lain," ujar Ira.
"Kalau itu pacar barunya gimana, Ra?" tanya Mita. Sengaja memanas-manasi Ira dan ingin melihat reaksi cewek itu. Mita sangat yakin jika Ira masih menyukai Naja.
"Ya– ya bagus lah!"
Mita terbahak. Ia menepuk punggung Ira dua kali dan melihat keberadaan Naja yang masih di tempat yang sama. Sesekali mencuri pandang ke arah Mita dan Ira yang malah asik mengobrol.
"Samperin dulu, kasihan," ujar Mita.
Ira mengangguk. "Tapi lo jangan ninggalin gue."
"Iya nggak, kan lo mau nginep di rumah gue."
Ira akan menginap di rumah Mita karena Mama Mita sedang berada di luar kota. Sekarang gantian Ira yang menemani cewek itu, jangan Mita terus yang nginap di rumahnya.
Ketika melihat kehadiran Ira yang keluar dari kelas, Naja langsung menyimpan handphone nya ke dalam saku. Ia bahkan mengabaikan tatapan-tatapan dari murid lainnya. Cewek-cewek di kelas Ira dan kelas sebelah malah bersyukur karena setiap mereka pulang sekolah, mereka bisa melihat Naja di depan.
Ada juga yang mengambil kesempatan, mereka menyapa Naja atau mengajak Naja untuk mengobrol banyak. Beruntung Naja tidak sombong dan mau menjawab pertanyaan mereka semua.
"Pulang sama gue, ya?" tanya Naja. Ia sangat berharap Ira menerima ajakannya.
"Lo nggak capek kesini terus tiap pulang sekolah?" tanya Ira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eh, Mba Cantik
Teen Fiction[DILARANG PLAGIAT] Syahira Iva Maheswari. Seorang gadis yang bersekolah di SMA Adijaya, pernah dibingungkan dengan dua orang laki-laki yang mempunyai julukan mas Alfamart dan mas Konter. Namun siapa sangka jika orang tersebut adalah satu orang yang...