Yeay, nggak kerasa udah part 50 aja! Makasih yang udah baca, komentar dan kasih semangat buat saya. Semoga kedepannya banyak yang suka dan tau cerita ini. Hai pembaca cerita Eh, Mba Cantik. Dimana pun kalian berada, semoga tetap di beri perlindungan oleh-Nya. Sekali lagi makasih yaa buat dukungan kalian semua sampai saat ini, kecupan dari jauh💋. Semoga kalian tidak bosan membaca karya-karya saya💖 yuk baca juga cerita YOUNG DESIGNER. Oh iya, mau ngingetin. Cerita karya saya, apapun judulnya, nggak boleh di copas ya. Kalau ada dari kalian yang pernah lihat cerita-cerita saya di posting orang lain. Bilang oke? Oke dong.
****
Motor Ira belum di perbaiki sehingga cewek itu berangkat ke sekolah bersama Syabab. Sebenarnya tadi malam Ira tidak bisa tidur karena tiba-tiba kakinya terasa sangat nyeri. Bahkan bantal guling yang biasanya ia peluk, berubah menjadi bantal kaki. Beberapa kali ia bangun dan memijati kakinya sendiri, memoleskan obat pereda nyeri ke bagian yang terasa sangat sakit. Namun, hasilnya hanya beberapa saat saja.
Maka dari itu, naik ke mobil saja Ira harus digendong oleh Syabab karena mengeluh kesakitan. Ira jadi was-was sendiri apakah kakinya ikut patah.
"Mas, kaki Ira nggak akan patah, 'kan?" tanya Ira. Sekarang mereka sedang berada di perjalanan menuju sekolah Ira.
Syabab menggeleng. "Nggak."
"Tapi sakit banget loh ini."
"Ya iya."
"Sumpah rasanya nggak bisa jalan."
"Iya."
Idih. Sebenarnya Ira sedang melebih-lebihkan saja. Padahal jika dipaksa harus berjalan pun Ira masih sanggup, tetapi merepotkan Syabab rasanya menyenangkan.
"Kalau istirahat, titip jajan ke Mita aja," ujar Syabab.
"Iya, Mas."
"Mas udah ada pacar atau belum?" tanya Ira.
"Udah."
Mulut Ira menganga. Ketika Syabab melirik ke arahnya pun, Ira masih belum merapatkan mulutnya sendiri. Sehingga Syabab menutup mulut Ira.
"Serius? Yang mana?"
"Yang mana?" ulang Syabab.
Sepertinya pertanyaan 'yang mana' seolah menunjukan bahwa Syabab mempunyai banyak gebetan.
"Iya, Ira kan gak tau."
Dijelaskan panjang × lebar pun rasanya Ira tidak akan tahu siapa orang yang sudah menjadi pacar Syabab sekarang. Karena cewek itu berasal dari kota pelajar. Bukan dari Jakarta atau pun alumni sekolah yang sama dengan Syabab. Sehingga Syabab memilih diam. Sambil sesekali melirik pergelangan tangan Ira yang masih mengenakan sling.
"Kenapa lo putus sama Naja?"
Ya, baru pertama kali ini Syabab merasa penasaran dengan hubungan Ira. Dari sejak SMP Ira berpacaran, Syabab tidak pernah bertanya hal apapun. Berkenalan dengan mantan pacar Ira saja rasanya enggan, tetapi tidak di perlihatkan secara langsung.
Ira mengernyitkan dahi, sedikit merasa terkejut mengapa Syabab bertanya seperti itu. Apalagi ini bukan masalah serius yang harus dibahas antara mereka berdua. Sebenarnya, pembahasan mereka berdua tidak ada yang serius sih.
"Ya mau aja, soalnya kak Naja kan idaman cewek-cewek di sekolah."
"Lah?"
"Mas Syabab pasti tau lah Ira nggak biasa di liatin dari ujung kaki sampe ujung kepala. Nah setelah mereka tau kalau Ira tuh pacarnya kak Naja, mereka semua liatin itu. Ira jadi risih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eh, Mba Cantik
Teen Fiction[DILARANG PLAGIAT] Syahira Iva Maheswari. Seorang gadis yang bersekolah di SMA Adijaya, pernah dibingungkan dengan dua orang laki-laki yang mempunyai julukan mas Alfamart dan mas Konter. Namun siapa sangka jika orang tersebut adalah satu orang yang...