'Happy Reading'
.
.
.
Seorang perempuan dengan rambut tergerai sedang berdiri di depan Supermarket. Ia mengotak-atik handphone yang sedang di genggam, sepertinya sibuk sekali. Niatnya ingin berbelanja terlebih dahulu, tetapi ada notifikasi chat dari temannya yang mengatakan tugas sekolah harus di kumpulkan besok.
"Ih kok nggak ke kirim-kirim sih!" gerutu nya.
Orang-orang di sekelilingnya menatap dengan aneh. Pasalnya gadis bernama lengkap Syahira Iva Maheswari itu berteriak tidak jelas ditempat umum. Tapi ia tetap menghiraukan desas-desus tersebut. Toh ini hidupnya. Tidak perduli jika di cap sebagai orang gila yang sedang berkeliaran. Lagian, siapa juga yang akan mengatakan ia orang gila? Cantik-cantik gini.
"BISA MATI GUE KALO GINI CERITANYA! WAH NGAJAK GELUT BANGET NIH KUOTA. SIAPA YANG NONTON DRAKOR SE MALEM? YA GUE," ujar Ira dengan nada tinggi. Tapi di akhir kalimatnya ia sempat terkekeh geli.
"Eh disana ada konter, gue beli kuota dulu ah," ujar Ira lalu berjalan ke arah konter tersebut.
Setelah sampai, disana tidak ada siapapun yang menjaga. Ira jadi bingung sendiri, konter se besar ini tidak ada satupun orang yang menjaga. Nanti kalau ada barang yang hilang bagaimana? Seketika Ira bergidik ngeri mencari cctv, takut ada barang yang sudah hilang malah nanti ia yang akan ke pergok mencuri. Padahal kan tidak.
"Gue pergi aja deh."
Saat Ira ingin pergi, ada suara yang menghentikannya.
"Eh, Mba cantik. Mau kemana?"
Ira berbalik, dan tersenyum canggung. Pasalnya cowok itu menatapnya dengan mengintimidasi.
"Ke supermarket Mas! Gue gak ngapa-ngapain di konter ini sumpah. Lo jangan nuduh gue yang iya-iya, kalo gak percaya liat aja noh di cctv," cerocos Ira. Sedangkan cowok itu hanya mengangkat satu alisnya supaya terlihat cool. Dan hal itu membuat Ira kesal sendiri melihatnya.
"Terus ngapain disini?"
"Niatnya sih mau beli kuota, tapi tadi gak ada orang," ujar Ira jujur.
"Kan udah ada gue, ayo mba."
Ira mengernyitkan dahinya. "Ayo apa?"
"Ya ayo, mba mau beli apa disini? Apa cuman mau mampir doang?" tanya cowok itu, mengubah ekspresinya seperti orang mengejek. Tidak seperti tadi yang terlihat sangat cool di mata Ira.
"Mau beli kuota, Mas."
Setelah mengatakan itu, Ira melihat-lihat voucher terlebih dahulu dan menanyakan harga. Tidak malu sama sekali, karena ia sudah di ajarkan jangan sampai malu bertanya kalau tidak ingin sesat di jalan. Nah, walaupun masih ada google maps, belum tentu petunjuk tersebut benar. Bisa jadi kesasar, 'kan
"Gue mau beli yang ini," tunjuk Ira. Mas-mas itu mengangguk sambil mengeluarkan voucher yang ada di dalam.
* * *
Hari kemarin sudah berlalu. Sekarang Ira sedang duduk di bangku sekolah untuk menuntut ilmu, padahal ilmu itu tidak bersalah. Kelasnya berubah sunyi kala melihat kehadiran Bu Fia— selaku guru matematika yang akan mengajar di kelas itu. Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, mereka semua membaca do'a menurut kepercayaan masing-masing.
Setelah itu, anak-anak rajin mulai berdiri dengan menjinjing buku PR yang akan di kumpulkan di meja depan. Untung saja kemarin Mita memberitahu Ira kalau sedang ada tugas yang akan di kumpulkan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eh, Mba Cantik
Ficção Adolescente[DILARANG PLAGIAT] Syahira Iva Maheswari. Seorang gadis yang bersekolah di SMA Adijaya, pernah dibingungkan dengan dua orang laki-laki yang mempunyai julukan mas Alfamart dan mas Konter. Namun siapa sangka jika orang tersebut adalah satu orang yang...