Memilih Aku

381 77 6
                                    

"sejauh apapun kamu berusaha untuk menghindari takdir yang telah ditakdirkan, nyatanya semesta tak pernah salah menentukan takdir seseorang"

Dibawah sinar matahari yang sangat terik ini. Terlihat seorang pria yang tengah medorong montornya. Dia adalah Anrez yang baru saja berangkat untuk pulang ke kediaman Ahmad tak sengaja terkena musibah yaitu bensin montornya dengan tiba-tiba habis begitu saja tanpa sepengetahuannya. Mengakibatkan dia harus mendorong motornya hingga menemukan pom terdekat. Dan lebih parahnya lagi jalan yang di lewatinya begitu jauh dengan pemukiman warga alhasil dia harus mendorong motor dengan sekuat tenaga.

Sudah hampir satu jam Anrez mendorong motor vespa merahnya tak kunjung juga mendapati pon bensin terdekat.

"Duh capek banget lagi " keluh Anrez dengan mengelap keringatnya dengan tangan dan berhenti sejenak untuk mengatur nafas.

"Mana nggak ad minum lagi, nasib-nasib"keluh Anrez.

Salah Anrez sendiri mempunyai Bascamp yang sulit di jangkau oleh orang-orang. Dan lebih parahnya lagi saat Anrez ingin menghubung'i seseorang untuk membantunya. Ponselnya juga tak bersahabat dengannya mati begitu saja. Karena kemarin setelah menghubung'i Tiara, Anrez lupa untuk mengcarger ponselnya. Mana tadi pagi sebelum pulang kerumah masing-masing Nuca lebih dulu berpamitan karena ada jadwal menyanyi dan mengakibatkan Anrez sendiri.

"Ayo lah tuhan turunkan malaikat untuk membantu hambamu ini!!" kata Anrez dengan Fustasi karena sejak tadi tak sampai-sampai di pemikiman warga.

Hinga sebuah keajaibanpun datang. Entah darimana asal kakek tua itu dengan motor bututnya melewati jalan tersebut dan membuat sepercik cahaya bagi Anrez untuk bisa menolong nya. Dengan keberanian penuh Anrez pun mencoba untuk mengentikan Kakek tersebut untuk meminta tolong kepada kakek itu.

"Kek berhenti" ucap Anrez dengan melambai-lambaikan tangannya. Dengan begitu kakek tersebut berhenti untuk menanyai apa maksud Anrez memberhentikannya. Padahal di hati kecil kakek itupun sangat ketakutan dengan apa yang dilakukan Anrez di hutan yang sangat sepi ini.

"Iya mas, ada apa ya, mau begal motor butut saya?" Tuduh kakek tersebut dengan ancang-ancang untuk menabrak Anrez bila akan berbuat sesuatu yang mebahayakannya.

"Eh tenang kek tenang, saya hanya mau minta tolonh buat menjem motornya untuk beli bensin, soalnya motor saya kehabisan bensi" jelas Anrez dengan was-was takutnya kakek tersebug nekat untuk tetap menabraknya dan dengan menunjuk motor vespa merah kesayangan yang terparkir begitu saja di pinggir jalan.

Kakek itu yang melihat ke sisi kiri tedapat vespa mesah yang di parkir itupun. Akhirnya mau membantu Anrez untuk meminjamkan motor bututnya dengan jaminan bila Anrez tak mengembalikan motor kesayangan kakek itu, motor vespa merah dan ktp Anrez jadi jaminannya.

"Oh anak muda ngapain kamu siang bolong begini ke hutan seperti ini dengan motor yang tidak memiliki nyawa untuk di kendara'i" ejek kakek tersebut.

"Yah... Boleh nggak nih kek minjem motornya bentar buat kepemukiman warga untuk beli bensin bentar" kata Anrez yang menanyakan hak itu sebab dari tadi meskipun kakek itu sudah berhenti dan turun dari motonya. Tetapi kakek itu belum juga memberi jawaban atau memperbolehkan Anrez untuk memakai motor tersebut.

"Sokk pakek aja, asal jangan jual motor kesayangan saya. Bila itu terjadi saya tidak segan-segan untuk menjual motor mu ini. Meskipun bagus tetapi tak memiliki nyawa buat di kendarai, buat apa di pakek" kata kakek itu dan dengan di iring i ejek'an yang sedari tadi di lontarkan.

"Ya namanya masih muda kek, oh ya kek terimakasih loh kek udah mau menjemin saya motor heheh" kata Anrez dan menyalakan motor tersebut untuk pergi mencari bahan bakar motornya.

Memilih Aku (TIREZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang