Memilih Aku

470 84 9
                                    

"Segala masalah yang ada pasti selalu ada jalan keluarnya"

Di perjalanan menuju Bascamp Anrez sesekali bersenandung kecil untuk menghilangkan penatnya dalam perjalanan menuju bascamp yang memang jaih dari pusat kota. Yup bascamp yang di buat Anrez dkk untuk sekedar menginap dan membicaralan hal-hal yang penting terlebih juga untuk healing dan menghilangkan beban yang di tumpu oleh masing-masing dari mereka.

Verel, Nuca, Riza, dan Atap telah duluan sampai di tempat tujuan meninggalkan Anrez yang entah dari tadi belum juga menampakkan batang hidungnya.

"Mana sih tu Anrez belum dateng juga" ucap Verel dengan memainkan billiard. Memang di bascamp tersebut memiliki beberapa permainan dan juga tempat tidur yang biasanya dibuat mereka kalau ingin quality Tame bersama. Hal ini sering di lakukan oleh mereka walaupun beberapa dari mereka memiliki kesibukan masing-masing.

"Entah lah dari kemarin susah banget di hubungin, nggak kayak biasanya" jawab Nuca yang sama seperti Verel. Btw memang kemarin Nuca sempat menghubungi Anrez yang tiba-tiba ngilang begitu saja tanpa kabar terlebih Anrez juga meminta izin untuk beberapa waktu cuti. Tetapi Anrez tetap memantau perkembangan perusahaannya dan Cafe nya.

"Dah lah sabar ae, mungkin tuh anak kena macet atau gimana kan kita nggak tau" kata Reza yang memang dari semua Reza lah yang paling bijak dan paling dewasa di antara yang lain.

"Btw lo utang cerita ke kita loh ya, lo lupa?" Ucap Verel dengan menaik turunkan alisnya.

"Apa gue nggak mau cerita apa sih kebetulan" jawab Riza dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan mencoba mengingat sesuat yang belum Reza ceritakan ke para sahabatnya itu.

"Atau mau gue bocorin aja nih, ya ngak rel haha.."goda Nuca yang memang sudah mengetahui hubungannya Riza dan Lyodra yang baru saja jadian.

"Jangan nanti aja kalo udah ada Anrez gue cerita heheh" jawab Riza dengan di cengiran di wajahnya.

"Nih gue buat'in minum lo pada haus kan" tawar Atap yang baru saja keluar dari dapur membuatkan minum untuk mereka. Dari kelima orang ini memang atap yang lebih bisa memasak meskipun Anrez juga bisa tetapi lepih pintar Atap tentang urusan dapur. Tak hanya minuman Atap juga memniatkan beberapa makanan lainnya.

Beberapa waktu kemudian baru lah Anrez datang dengan tak bersalahnya Anrez langsung menyomot makanan yang telah di siapkan tadi oleh Atap.

"Assalamualaiku, sorry gue baru dateng hehe" sapa Anrez dengan memakan kentang goreng di atas meja tersebut.

"Waalaikum salam, dari mana aja lo lama banget dah" jawab serentak dari mereka. Anrez yang tak merasa bersalah hanya menyungingkan senyumnya dan terus memakan kentang goreng. Memang dari kemarin Anrez belum sempat makan terlebih tadi setelah bangun dan beberapa drama yang ada membuatnya malas untuk makan dan memilih untuk segera berangkat meskipun ujung-ujungnya tetap saja telat.

"Heh duduk dulu anjir, lo kayak nggak makan setaun dah rez" ucap Atap dengan mengeleng-gelengkan kepalanya mengingat Anrez memakan kentang goreng dengan lahap tanpa menjeda sama sekali.

Selesai dengan makan dan bercanda sedikit. Sekarang lah waktunya untuk membicarakan hal-hal serius yang mereka alami. Verel lah yang memulai berbicara dengan masalah yang Verel alami saat ini. Mungkin dari bercerita kepada sahabat itu, jadi memiliki jawaban dan bisa memberi solusi yang baik untuk masalah yang Verel alami.

Memilih Aku (TIREZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang