"Bila tuhan belum mengizinkan tuk bertemu, maka sesungguhnya semesta pun juga ikut andil dalam rencananya"
Seorang pria yang baru saja menempuh perjalanan yang cukup panjang pun akhirnya telah tiba dimana ia berharap bisa bertemu dengan belahan jiwanya yang telah lama hilang entah kemana. Yup Anrez baru saja tiba di Korea Selatan setelah menempuh perjalanan sekitar kurang lebih 11 jam itu baru saja menginjakkan kakinya di Incheon International Airport soul. Anrez memutuskan tidak jadi pergi ke belanda karena kebetulan tiket keberangkatan ke sana waktu itu telah habis. Mengakibatkan ia harus putar otak agar tetap pergi liburan dan entah mendapatkan firasat apa Anrez pun memilih terbang ke Korea Selatan.
Saat setelah berada di bandara Anrez tenggah menunggu Verel dan Mahalini yang sedang berlibur bersama keluarga. Verel dan Mahalini telah menikah setahun setelah Anrez memberi tahukan bahwa ia telah menikan dengan sahabat Istri Verel. Yang lebih bahagianya Verel telah di karunia'i seorang anak yang begitu lucu. Anrez sedang mendudukan dirinya di kursi tunggu tempat penjemputan dan ia sedang mengotak-atik ponselnya mencari-cari kontak sahabatnya yang tak kunjung menjemputnya.
Verel Calling
"Rel lo dimana gue udah nunggu sejam lo nggak nongol-nongol juga" Ucap Anrez dengan tak sabaran karena sebetulnya ia begitu lelah dan mengharuskan ia segera mengistirahatkan badannya agar penyakitnya tak kambuh di saat seperti ini.
"Gue udah di area penjemputan lo dimana gue susulin?"Jawab Verel
Setelah obrolan singkat itu Verel dan Anrez pun akhirnya telah bertemu dan segera ke tempat Apartemen yang di sewa oleh Verel selama berada di Korsel. Selain berlibur Verel juga memiliki beberapa kepentingan yang akan ia lakukan di sana mengakibatkan mau tak mau ia harus menyewa Apartemen untuk kenyamanan bersama. Meskipun begitu pikiran Verel sedikit licik selain bekerja ia bisa jiga Haneymood hahh.Anrez yang melihat betapa lucunya anak Verel pun segera mengendong gadis kecil yang masih ber umur 2 tahun itu, kebetulan di aja oleh Verel.
"Aduh keponakan om cantik banget" Puji Anrez dengan mencium'i pipi gembul anak Verel dan mahalini.
"Om andel uga anteng anget deh" Ucap Gadis kecil tersebut dengan cadelnya yang membiat Anrez semakin gemas.
"Cini-cini sama om ya, om kangen banget tau sama Jessi"Kata Anrez dengan mengambil Jessi untuk di gendong dan lebih parahnya Anrez menyuruh Verel untuk membawakan kopernya yang tak terlalu besar itu.
"Dih enak bet ya lo gue liat-liat rez" Jawab Verel yang melihat Anrez dengan seenak jidatnya malah menyuruh membawakan koper berwarna pink tersebut. Entah mendapatlan motivasi dari mana hingga seorang Anrez bisa membawa koper berwarna pink.
Di tengah perjalanan menuju Apartemen mereka berdua berbincang-bincang karena Jessi tengah tertidue di pangkuan Anrez. Sedangkan Verel menyetir sekalipun dia mendengarkan cerita temannya yang telah satu tahun terakhir tak ia temui karena mereka di sibukkan oleh kegiatan masing-masing.
"Gimana hubungan lo dengan Tiara rez, Kok gue pantau belum ada titik terang yang gue tahu" Ucap Verel meskipun berjarak jauh tetapi Verel juga selalu uodate tentang kesehatan sahabatnya ini.
"Iya seperti yang lo bilang, belum ada titi terang tapi entah perasaan gue mwnyuruh gue buat berangkat ke sini di bandingkan ke Belanda. Padahal kalo lo tahu rencana gue bukan kesini tapu ke belanda di tenah percalanan entah tuhan malah tak mengizinkan gue buat berangkat kesana" Jelas Anrez mengingat betapa tiba-tibanya ia membeli tiket untuk berangkat ke korsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memilih Aku (TIREZ)
Fiksi PenggemarMenceritakan sebuah kisah perjodohan konyol oleh sepasang sahabat yang tak bisa bersatu. Anrez Tiar Adelio, yang terpaksa memenuhi janji yang telah si buat oleh kakeknya. "Aku beruntung bisa memilikimu, tapi dia lebih beruntung bisa mengambil semua...