Happy reading guys
•
•
•
•
Selamat bermalam jumat 😉 Oh ya jangan lupa vote, komen, follow akun aku dan follow juga ig aku elxes321 ya. 😘
Melawan Restu-Malahini
Luna Pov
Pagi ini sangat cocok untuk berendam menikmati pagi yang cerah di apartmen lantai 20 sambil menatap padatnya jalanan Jakarta. Gue hari ini libur dan semua pekerjaan telah selesai dan tinggal terjun ke TKP untuk mulai mengerjakan renovasi rumah klient walau tugasnya hanya mengawasi dan mencari perabot yang cocok.
“Males banget kalau gak ada Jamet. Hey jamet pulanglah anak bulan sedang merindukanmu dan akan selalu butuh dirimu.” Sedari tadi gue berendam ditemani oleh foto Jay dan juga mendengarkan musik yang sering gue download di hp. Gue anti sama yang namanya premium karena menambah beban biaya hidup, cukup theatring jamet hidup gue lebih dari cukup.
“Yeee di ajak ngomong malah melet terus.” Di foto yang gue pegang memang menampilkan Jay yang menjulurkan lidah.
“Met gue mau curhat. Kalau curhat sama cewek apalagi sama Jannah pasti dia malah adu nasib.” Gue berbicara sendiri disaat sedang sendirian tidak peduli jika tetangga mendengar.
Sejenak melupakan Keenan adalah cara gue bertahan hidup, berat namun dunia harus tetap berjalan.
“His 5 kali hp kecemplung ke bathtube lama-lama konslet nih hp.”
Gue meletakkan hp ke samping foto jamet dan kembali merenungkan kepergian Jay juga keputusan tadi malam soal hubungan yang kami jalin.
“Harusnya gue sadar dia untuk Olivia Janshon saja bukan buat gue. Bulan tidak akan bersatu dengan matahari kecuali gerhana, itupun gak setiap hari.” Luna menghela nafas kasar.
“Aaaaaaa Jamet balik!” Gue berteriak karena kesal sendiri. tapi seseorang mengetuk pintu kamar mandi.
Tok tok
Siapa yang bisa masuk ke apartmen gue selain gue sendiri? batin gue bergejolak mulai takut jika apartmen gue ada maling, lagi-lagi kalau setan.
“Naks bul.” Tubuh seolah membeku mendengar suara itu. suara yang dirindukan, suara yang selalu membuat rindu dalam satu bulan ini. apakah itu?
“Gue Jayhan Jayden.” Gue langsung bangkit dari bathtube kemudian bergegas membilas tubuh dan memakai kimono mandi.
Saat pintu kamar mandi gue buka, pertama yang terlihat adalah mata Jay yang indah dan senyum yang melekat sempurna hanya untuknya saat ini. Gue menerjang tubuh Jay dan memeluknya erat, tidak peduli dimana saat ini posisinya sedang digendong oleh sahabat sendiri.
“Gue kangen sama lo Jamet. Jangan pergi lagi ya. Kalau lo pergi lagi lebih baik gue mati.” Gue benar-benar menangis dengan keras bukan karena sedih tapi rasa bahagia. Demi apapun dia tidak sanggup kehilangan sahabat lamanya.
“Rasanya gue kehilangan udara untuk bernafas kalau gak ada lo. Kantong gue kering tanpa duit lo.” Jay bukannya tersentuh malah tertawa mendengar kalimat alay yang keluar dari mulut gue. Jay adalah support sistemnya dalam keuangan dan kuota hp.
“Jangan-jangan lo cinta sama gue ya.” Ucap Jay dengan pedenya. Tersenyum bangga seakan dia yang paling penting.
Ucapan yang barusan dilontarkan oleh Jay membuat gue melepaskan pelukan dan melototi dirinya, “Awas aja lo sampe suka sama gue.” Peringat dengan menunjukkan kepalan tangan gue di depan matanya dan dia seolah-olah ketakutan.
Hubungan gue dan Jay memang lebih dari seorang sahabat namun bukan cinta tapi saudara dan tidak ada perasaan diantara kami karena sama-sama memiliki pacar yang sangat disayang. Kalau ada yang bilang sahabatan lawan jenis pasti salah satunya pasti ada yang suka itu salah, nyatanya gue dan Jay tidak tuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Landing in My Heart!
Genel KurguNamanya Keenan Barry, seorang pilot kesayangan Luna. Bukan super hero tapi seorang kapten pilot yang mengendarai sebuah pesawat terbang. Nyatanya hubungan bukanlah hal mudah yang ia lalui saat ini karena memperjuangkan perasaannya demi seorang kapt...
