Happy Reading....
Tak sanggup lagi~Rossa
"Kalau sudah tau dia masih punya masa lalu, kenapa malah dideketin, malih!!"
~Luna si Anak bulan
====○○====
Cklek
"Iya ada apa?" Luna melihat seseorang yang cukup asing baginya. Awalnya dia tidak peduli dengan penampilan acak-acakan karena kemarin hanya melampiaskan sedihnya tanpa peduli sekitar.
"Benar kan ini rumah Luna?" Tanya pria paruh baya.
"Iya?"
"Saya Ridwan, om Keenan. Saya kesini hanya ingin memberitahu kalau papanya calon suami kamu masuk rumah sakit." Jelasnya. Buru-buru Luna membenarkan rambutnya.
"Luna, siapa yang pagi-pagi bertamu?" Mama dan ayahnya ikut keluar karena menunggu anaknya tak kunjung masuk.
"Maaf pak, bu saya adalah om nya Keenan. Saya kesini hanya mau memberitahu kalau papa Keenan masuk rumah sakit." Beritahunya ulang.
"Ma, gimana?" Tanya Luna memandang mamanya bingung.
"Terima kasih pak sudah memberitahu. Nanti siang kami akan menjenguk ya." Om Keenan sudah menjauh dan Luna melamun.
Bagaimana dia bersikap nanti saat bertemu dengan Keenan. Luna belum menceritakan kejadian dimana dia melihat Keenan bersama Olivia. Ia hanya cerita kalau lagi kecewa dengan Keenan.
Seperti yang ayahnya ucapkan kepada om Keenan, mereka sudah berada di rumah sakit tapi mereka belum bisa menjenguk papa Keenan karena masih berada di ruang ICU.
"Nak, kami ikut sedih mendengar keadaan papamu. Kalau ada apa-apa jangan sungkan mengabari kami ya karena sebentar lagi kita akan jadi keluarga kan?" Ayah Luna menepuk pundak Keenan seraya menenangkan Keenan.
Luna sekarang dilanda dilema, disatu sisi dia belum mengatakan semuanya tentang kelakuan Keenan tapi disisi lain bagaimana dia bicara ingin membatalkan pernikahannya.
"Emm om boleh tidak kalau aku minta sesuatu?" Ucap Keenan dengan suara parau.
"Iya apa itu nak?" Jawab ayah buru-buru.
"Bagaimana bila pernikahan aku dan Luna ditunda? Dengan keadaan papa yang seperti itu, aku tidak bisa kalau harus berbahagia." Jelas Keenan.
"Bagaimana mah? Luna?" Tanya ayah meminta persetujuan yang lain. Dan mereka setuju.
"Bu Maya, ayahnya Luna. Dari tadi ya? Maaf ya baru menemui." Wajah mama Keenan ketara sangat sedih bahkan bekas air mata dipipi tak bisa dibohongi.
"Kami baru sampai bu. Yang tabah ya." Mama mendekati mama Keenan dan memeluknya agar tegar.
"Terima kasih ya. Kalian ingin menjenguk papa Keenan?" Mereka serentak mengangguk.
"Luna, titip tas ya!" Mama memberinya tas yang sedari tadi dipakai.
Yang masuk ke ICU hanya orang tua Luna dan mama Keenan saja karena kunjungan yang terbatas.
"Maaf ya Luna kalau kita harus menunda pernikahan." Luna hanya melamun tapi kepalanya tetap mengangguk pelan.
Mereka duduk dikursi tunggu dan sekian menit saling berdiam diri, Luna merasakan kursinya bergetar. Keenan menangis dalam diam, menutupi wajahnya dengan kedua tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Landing in My Heart!
General FictionNamanya Keenan Barry, seorang pilot kesayangan Luna. Bukan super hero tapi seorang kapten pilot yang mengendarai sebuah pesawat terbang. Nyatanya hubungan bukanlah hal mudah yang ia lalui saat ini karena memperjuangkan perasaannya demi seorang kapt...
