Flashback

39 4 1
                                        

Happy Reading....

Selamat menjalankan ibadah puasa

Keenan melepaskan jaketnya karena dia kehujanan, dia nekat berlari dari parkiran menuju café dan seharusnya dia ingin ke toko furniture tapi jaraknya terlalu jauh.

"Kue jeruk coklat 1 dan cold brew 1." Keenan menunggu barista itu menyiapkan pesanannya dan dia sibuk meneliti tempat dia meneduh hingga matanya menangkap seorang perempuan yang duduk dipojok jendela memfokuskan diri dengan buku dan menikmati hujan.

"Kue coklat jeruk 1 dan cold brew 1. Totalnya 167.000 ya mas." Ulang barista tersebut lalu memberi kembalian.

Keenan menghampiri perempuan tersebut lalu mendudukan diri di depannya. Mengamati setiap pergerakan Luna yang tidak menyadari adanya Keenan didepannya.

"Mengapa tuhan mempertemukan kita disini?" ucap Keenan tersenyum dengan mata yang memandang Luna tanpa berkedip.

Luna terlonjat kaget, "Keenan?"

"Lanjut aja bacanya. Aku Cuma mau natap kamu kok." Ucap Keenan dengan ucapan manisnya. Luna sadar jika Keenan di depannya sangatlah berbeda dengan Keenan mantannya. Sikapnya seolah berubah dan ingin mencoba memperbaiki hubungan lalu.

Tapi Luna tidak bisa.

Luna mengamati baju Keenan yang basah lalu minuman Keenan yang dingin membuatnya takut, takut kalau pria yang dicintainya itu sakit.

"Banyak kok disana minuman hangat gak perlu pake es juga bisa." Ucap Luna perhatian.

"Kalau sakit gimana? Udah tau hujan, bukannya bawa payung atau mending dirumah aja." Sambungnya. Keenan menikmati setiap omelan Luna yang sudah lama ia tidak lihat.

"Dikasi tau malah senyam-senyum." Ucap Luna.

"Haha buat apa juga takut sakit. Kan gak ada ayang." Jawab Keenan ngelantur. Bagaimana bisa Keenan yang dingin mengucapkan kalimat seperti itu.

"Oh ya ini buat kamu." Keenan menggeser kue jeruk coklat kehadapan Luna.

"Enggak usah terima kasih." Tolak Luna halus. Dia tidak mau kembali berharap dengan hubungan yang tak akan pernah menyatu.

"Sebenarnya aku beli kue ini Cuma buat ngobati rasa kangen ke kamu. Serius." Ucap Keenan serius. Tatapan itu masih Luna ingat saat pertama kali bertemu dengan Keenan di café bandara.

Flashback On

Luna menggeret kopernya untuk mencari makanan yang ia inginkan. Sebelumnya dia baru saja landing dari Semarang karena ada meeting pembuatan restoran.

"Sekian banyak pilihan buat gue bingung sendiri milihnya." Luna melipat tangan ke dada memikirkan sebuah makanan sambil menunggu Jay menjemputnya.

Dia akhirnya memilih sebuah minimarket yang menjual mi cup dan kopi. Namun setelah mendapatkan kedua hidangan tersebut bukannya makan malah ngomel-ngomel.

"Anjir bener nih makanan, pop mi 20 ribu kopi 15 ribu cup kecil gini. Mahal amat, di supermarket bisa dapet banyak nih." Luna misuh-misuh sambil makan mi hingga dia tersedak oleh mi nya sendiri.

Dia terbatuk akibat menyeruput mi terlalu dalam. Lalu seseorang menyodorkan tumbler minum berwarna hitam dan Luna menerimanya dan ditandasnya hingga setengah.

"Terima kasih." Ucap Luna mengembalikan tumbler itu. Dia terpesona pertama kali dengan sosok pria gagah dengan pakaian pilot yang melekat sempurna di tubuhnya.

"Makanan seperti cacing kok dimakan." Ucap Keenan dan Luna tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

Pertama kalinya dia merasa malu dan mengagumi seorang pria. "Luna." Luna menjulurkan tangannya mengenalkan diri terlebih dahulu dan di respon oleh Keenan.

Landing in My Heart! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang