Seokjin yang tertidur nyenyak tiba-tiba saja terbangun,ia sangat terkejut ketika dirinya tengah berada dalam pelukan seorang pria di sampingnya.Seokjin mencoba mengingat kembali atas kejadian yang menimpanya semalaman.
Seokjin dengan susah payah menggerakan tubuhnya karna masih merasakan sakit pada lubangnya.ia perlahan memungut pakaiannya yang berserakan,memakainya dengan perlahan dan pergi meninggalkan kamar itu.
Seokjin kemudian pergi ke lokernya,berniat membersihkan diri dan pulang setelah tadi dirinya sempat kena omelan atasannya karna menghilang begitu saja,untung saja Seokjin cepat menemukan alasan bahwa dirinya pingsan karna sedang sakit.tak dipungkiri, wajah Seokjin sangatlah pucat saat ini.
Seokjin sangat lelah dan mengantuk saat ini.tubuhnya yang telah di acak-acak seseorang ia gosok sekencang mungkin dengan sabun.mencoba menghilangkan bekas kemerahan di sekujur tubuhnya.
"Dasar bajingan..." umpatnya di tengah mandinya dengan berderai air mata.
Seokjin adalah pria yang sudah lima tahun ini tinggal di Jepang untuk bekerja,ia terpaksa kabur ke luar negri dengan kembarannya karna selalu di tagih hutang oleh para renternir jahat di negaranya.
Dengan uang seadanya,Seokjin pun nekat pergi dan bekerja di beberapa tempat agar menghasilkan uang demi membayar hutang.
Semuanya karna ibu Seokjin yang sangat suka berjudi dan hidup berfoya-foya sebelum ia mendapati ibunya terbaring tak bernyawa di rumahnya dengan bermandikan darah di sekujur tubuhnya.dari sanalah ia yang menanggung beban hutang yang di ciptakan sang ibu.
Ceklek...
Seokjin membuka pintu apartemen kecil tempat tinggalnya.
Ia berjalan menuju kulkas,membukanya dan mengambil air di dalam botol untuk menghapus dahaganya.
"Ahh...kau sudah pulang Jin?" tanya seorang wanita cantik yang baru saja keluar dari kamarnya.Seokjin hanya melirik sesaat lalu lanjut meminum minumannya.
"Duduklah aku punya berita bagus,kemarilah...jin...." ucapnya lalu menarik tubuh Seokjin untuk duduk di atas sofa.
Seokjin merasa jengkel dan hanya mengerutkan dahinya menatap sinis ke arah wanita itu" Ck,ada apa Jisoo ? Aku lelah ingin istirahat" ketus Seokjin.
"Dengar....aku sudah memiliki uang yang cukup untuk kembali ke korea,kita bisa membayar semuaaaa hutang-hutang ibu" ucapnya penuh semangat.Seokjin hanya memutar bola matanya merasa bahwa ucapan Jisoo hanyalah bualan.
"Sudahlah Jisoo aku mau istirahat" ucap Seokjin dengan wajah kesalnya.Dengan cepat Jisoo menahan lengan Seokjin agar tetap duduk di sana.
"Ehh.....tungu-tunggu...sebentar"ucap Jisoo lalu berlari kekamarnya dan kembali dengan membawa suatu kotak.
Seokjin sempat bingung dengan kotak itu namun,ia hanya menghela nafasnya tersadar bahwa dirinya kembali ke korea adalah hal yang tak mungkin.hutang ibunya tidak sedikit,pikirnya.
Jisoo membuka perlahan kotak itu,dan menunjukan beberapa tumpuk uang di sana
"Taraaa.....kita pulang ke korea Jin...." teriak Jisoo dengan riangnya.Seokjin tersentak melihat uang yang jumlahnya begitu banyak,rasa takut kini menyelimuti Seokjin.dengan cepat ia mencengkram erat pundak Jisoo dengan mata yang melotot.
"KATAKAN DARI MANA KAU DAPAT UANG INI? APA KAU MENJUAL DIRI?"bentaknya membuat Jisoo kaget di buatnya.
"BISAKAH KAU BERTANYA DENGAN BAIK SEOKJIN! " Jisoo balas membentak Seokjin,dan menghempaskan tangan Seokjin di pundaknya.
"Lalu bagaimana kau mendapatkan uang sebanyak ini Jisoo? dengar,aku tidak sanggup jika harus membayar uang-uang ini lagi" ucap Seokjin frustasi lalu meremat rambutnya dan menyandarkan tubuhnya di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURRENDER
FanfictionJangan lupa Follow ya .... B X B HOMOPHOBIC DI LARANG MAMPIR🚫 🔞 SILAHKAN MEMBACA (kalo mau)😆