24

845 73 4
                                    

Pagi ini Jimin yang di temani jungkook masih setia menunggu Taehyung di rumah sakit.sedang Seokjin saat ini sibuk mengurus pembukaan restorannya.ia pergi setelah semalam di paksa setengah mati oleh Jimin karna Seokjin,masih saja bersikeras ingin menemani Taehyung.

"Jimin ini makanlah,aku lihat sejak kemarin kau tidak memakan apapun" ucap Jungkook sambil memberikan sebungkus plastik berisikan makanan pada Jimin.

Jimin melihat plastik itu dan menatap Jungkook di sampingnya dalam diam.

"Tenang saja,aku tidak menaruh sesuatu di sana jika kau mau kau bisa menukarnya dengan pynya ku hmm..ambilah" ucap Jungkook lalu memajukan makanan itu mendekat lagi ke arah Jimin.

"Terimakasih" ucap Jimin sambil mengambil kantung pelastik dari tangan Jungkook dan membukanya.aroma makanan itu sangat menggunggah selera Jimin yang memang sangat lapar saat itu.

Di tengah asik menyantap makanannya Jungkook menangkap pergerakan tangan Taehyung yang bergerak lemah di ranjangnya.dengan cepat Jungkook menaruh makanannya dan berjalan cepat menuju ranjang Taehyung,diikuti Jimin yang baru saja menyadari ada pergerakan pada Taehyung.

"Ada apa Hyung,kau mau apa? " tanya Jungkook panik.

"J..jinnie...di mana?" tanya Taehyung terbata-bata yang ternyata mencari Seokjin.

"Jin hyung, dia sedang pulang untuk berganti pakaian,nanti sore juga dia akan datang"bohong Jungkook,ia tak ingin memberitau Taehyung jika Seokjin sebenarnya kini tengah sibuk mengurus cafe dan restaurantnya.

"Kenapa Tae? Kau merindukannya? "tanya Jimin,dan Taehyung mengganggukan kepalaanya perlahan.

"sabar ya Tae,aku memintanya untuk pulang sebentar nanti dia akan kemari kau istirahat saja dulu ya" jelas Jimin lalu saling memandang dengan Jungkook dengan tatapan bersalah karna telah membohongi Taehyung yang sedang sakit.
.

.

.

.

.

.

.

.

Di tempat berbeda,Seokjin tengah berbincang dengan salah seorang pria dengan serius di depan cafe mereka sambil menatap sebuah gambar di depannya.

Tak dapat di pungkiri,hati Seokjin sangat galau memikirkan Taehyung tiap detik namun,dia juga harus mengurus banyak hal untuk usahanya bersama Taehyung.

Barang-barang di dalam kedai mulai di keluarkan sejak kemarin,bangunan kedai pun tak lagi ada tergantikan dengan runtuhan puing di sana beberapa orang mulai datang membawa alat,dan bahan bangunan.

"Jadi di lantai dua nanti aku ingin design nya seperti ini pak dan aku juga perlu rooftop aku ingin menaruh beberapa bunga di sana"ucap Seokjin pada seorang pria di sampingnya yang sejak tadi memegang buku gambar.

"Baik tuan Seokjin,pembangunan akan saya pastikan di mulai besok.Tuan tidak perlu khawatir dengan konsep awal yang sudah anda buat.saya pastikan akan mengurus semuanya"ucap pria itu lalu menjabat tangan Seokjin.

Seokjin tersenyum senang,ia tak menyangka karna Taehyung ia bisa mewujudkan impiannya untuk membuka beberapa usaha untuk keperluan hidupnya dan Taehyung di masa depan nanti.
.

.

.

.

.

.

.

.

Hari berganti minggu,dan minggu berganti bulan keadaan Taehyung juga sudah lebih baik .ia di perbolehkan pulang oleh dokter sejak dua minggu lalu,meski begitu Taehyung masih menjalani pemeriksaan rutin di tumah sakit.

SURRENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang