6

1K 115 9
                                    

Seokjin hanya menatap lesu wajah Taehyung di hadapannya.suasana hening membuat Seokjin merasa canggung saat itu.

"Aaakkhh.....aku sangat lapar" ucap Seokjin sambil mengangkat tangannya meregangkan otot-ototnya yang tegang.

Taehyung tersadar dari lamunannya lalu menatap Seokjin."Kau ingin makan sesuatu? di dapur masih ada beberapa bahan makanan tapi aku tidak bisa memasak" ucap Taehyung lalu tersenyum tertunduk malu.

"Biar aku yang masak tapi,aku tidak mau masak di tempat ini aku tidak biasa memakai kompor dengan api besar seperti itu" Seokjin lalu menunjuk sebuah kompor di dapur.Seokjin sengaja beralasan agar Taehyung meninggalkan restauran itu mungkin itu akan sedikit menghilangkan kesedihannya,pikir Seokjin.

"Baiklah,kau bisa memasak di rumahku bila kau mau" Taehyung mencoba menawarkan.

Wajah Seokjin berubah menjadi pucat saat Taehyung menawarkan untuk kerumahnya.perasaan takut menyelimuti membuat ia teringat kembali kejadian dulu.

"Tidak,aku tidak mau" jawaban Seokjin dengan wajah sinis.

"Kenapa? Kau takut padaku? Seokjin...percayalah aku tidak akan berbuat macam-macam lagi padamu aku berjanji" ucap Taehyung dengan sungguh-sungguh.

"Aku takut padamu? Ck,yang benar saja...aku akan menghabisi mu jika kau berani macam-macam lagi padaku" ucap Seokjin dengan wajah masam lalu berjalan ke arah dapur.Taehyung hanya dapat tersenyum melihat tingkah Seokjin yang saat itu.

"Emm aku butuh sayuran,mie dan...Taehyung apa daging ini boleh aku ambil juga?" tanya Seokjin sambil memilih bahan makanan lain di frezer.

"Ambilah semua yang kau butuhkan Seokjin untuk apa bahan-bahan sebanyak itu aku simpan" jawab Taehyung sambil mengambil beberapa bumbu.

Seokjin berpikir sejenak sambil melihat-lihat lagi isi dalam frozen satunya.
"Taehyung.... Aku ada ide.bahan-bahan ini bisa kita gunakan untuk mencari uang " pekik Seokjin dengan semangat.

Sedang Taehyung hanya mengernyitkan dahinya bingung.
"Maksudmu? Kita akan menjual sayur dan daging beku begitu" Tanya Taehyung yang masih bingung dengan maksud Seokjin.

Seokjin lalu mengambil beberapa bahan makanan lagi lalu tanpa sadar ia meraih pergelangan tangan Taehyung lalu menariknya ke luar dari restoran itu.

"Ayo kita ke rumahmu akan aku jelaskan di sana nanti" ucap Seokjin,Taehyung hanya mengangguk.mereka lalu berjalan menuju halte bus dan menaiki bus yang baru saja tiba.

Setelah Lima belas menit di dalam bus,Taehyung dan Seokjin kini telah sampai di tujuan.mereka berdua berjalan dari jalan besar untuk menuju rumah Taehyung.

"Seokjin ini rumahku kita sudah sampai" ucap Taehyung lalu membuka pagar rumahnya.

Begitu indah bagi Seokjin yang menatap halaman yang tak begitu besar namun di kelilingi begitu banyak bunga.

"Taehyung,apa kau sangat menyukai bunga?" tanya Seokjin sambil mencium salah satu bunga di sana.

"iya,dulu ibuku juga sangat menyukai bunga,ia sering mengajarkanku cara menanam dan memetik bunga yang benar.Ayo Seokjin kita masuk..." ucap Taehyung setelah membuka pintu rumahnya.

Seokjin masuk ke dalam rumah dua lantai itu.kecil memang namun,sangat nyaman bagi Seokjin karna semua barang tertata dengan rapih.

"Kau hanya tinggal sendirian di sini?" tanya Seokjin sambil mengabsen satu persatu pajangan di dinding rumah Taehyung.

"Iya,dengan siapa lagi? Jimin pun tidak mau tinggal bersamaku " jawab Taehyung lalu tersenyum getir.

Seokjin lalu bergegas ke arah dapur,lalu menyiapkan bahan-bahan masakan yang ia bawa tadi.dengan cekatan Seokjin memotong dan memasaknya hingga terhidang beberapa menu di meja makan Taehyung.

"Waah....ini keren, seperti sulap saja kau memasak beberapa menu makanan hanya dalam beberapa menit saja " Taehyung menatap takjub melihat masakan buatan Seokjin.

"Ini karna aku sudah terlatih,waktu di hotel dulu,aku sering sekali belajar masak dari koki di hotel.dia yang mengajariku semua menu ini" ucap Seokjin dengan bangga.

"Tapi makanan sebanyak ini tidak mungkin kita habiskan berdua kan Seokjin.." ucap Taehyung masih memandang semua hidangan di Meja makannya.

"Jangan banyak bicara,dan sekarang kau harus cicipi satu persatu katakan padaku jika rasanya ada yang kurang" ketus Seokjin sambil memberikan piring kosong pada Taehyung.

"Aku yakin ini enak" Taehyung menyendok satu menu ke atas piringnya lalu memakannya.

"Enak...rasanya pas" lanjut Taehyung kemudian mengambil lagi satu sendok ramyun ke piringnya dan memakannya.

"Yang ini tidak kalah enak Seokjin,mirip masakan ibuku" Taehyung memaknnya dengan lahap.

Satu persatu makanan mereka cicipi,lalu beberapa kali saja Seokjin mengetik sesuatu di ponselnya sambil mencicipi masakannya.

"Emm...ada yang terlalu pedas,dan ada yang terlalu asin..." gumam Seokjin sambil sibuk mengetik pada ponselnya.

Setelah setengah jam mereka sibuk mencicipi makanan,mereka pun duduk di ruang tamu Taehyung yang hanya terdapat satu sofa panjang.

"Sungguh Jin,aku sangat kekenyangan semuanya sangat lezat" ungkap Taehyung dengan wajah riang.

"Hmm...bersyukurlah kau tidak jadi mati tadi malam,jadi kau bisa makan masakanku" cibir Seokjin yang masih asik memainkan ponselnya.sedang Taehyung,ia hanya mempoutkan bibirnya ke arah Seokjin karna selalu sinis padanya.

"Lalu bagaimana selanjutnya tujuan hidupmu?"
Tanya Seokjin tiba-tiba,sambil meletakan ponsel di meja dan menatap Taehyung dengan serius.

"Aku...aku masih tidak tau Jin,aku bingung" ucap Taehyung sembari memukul-mukul pelan pahanya.

"Boleh aku beri saran? " Tanya Seokjin lagi.

Taehyung terkesiap mendengar ucapan Seokjin barusan,ia sampai memutar tubuhnya menghadap Seokjin dengan antusias

"Apa itu,katakanlah" ucap Taehyung dengan penasaran.

"Kau harus berani berspekulasi,Emmm.....aku pikir,sebaiknya kau jual saja restoranmu" ucap Seokjin hati-hati ia takut menyakiti perasaan Taehyung.

"Itu dia Jin,restoran itu sudah atas nama bank aku tidak bisa lagi menjualnya."ucap Taehyung lalu menunduk.

"Kalau begitu,Bagaimana jika kau menggadaikan surat rumah ini saja? Jika kau sudah mendapatkan uang kita bisa bekerja sama untuk membuka kedai.tiap bulannya aku akan mengumpulkan uang hasil keuntungan dan membayar cicilannya dibank" jelas Seokjin,Taehyung nampak berfikir sebentar dan mengangguk setuju.

"Lakukanlah,aku setuju dengan idemu asalkan..." ucap Taehyung mengambang sambil menatap genit ke arah Seokjin.

"Aku akan tetap bersamamu,aku tidak akan kabur.bukan karnamu tapi aku akan bertanggung jawab atas ideku ini" celetuk Seokjin dengan ketus membuat Taehyung tertawa.

"Yasudah,aku pulang dulu.besok kita harus ke bank dan mencari tempat yang bagus untuk kedai nanti" ucap Seokjin lalu beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan Taehyung yang masih asik menatap wajah Seokjin.

Aku tidak menyangka dapat bertemu denganmu lagi....
Kesempatan kali ini akan aku gunakan sebaik mungkin
Aku akan berusaha bangkit bersamamu,dan bahagia denganmu

Seokjin.....

Bersambung. . . . .

Votenya😉

SURRENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang