23

904 90 4
                                    

Pagi itu Seokjin sudah berada di restorannya,ia sedang melakukan meeting dengan koki dan beberapa staff dengan sangat serius.sedang Taehyung dan Jimin seperti biasa sibuk mengurus pembeli di kedai.

Setelah terungkapnya kebenaran aoal Taehyung para pembeli di kedai makin bertambah dan beberapa menatap kagum pada Taehyung yang memilih bekerja di kedai kecil dan tidak mengambil apa yang sudah menjadi haknya,dan pelanggan di kedai kini lebih banyak wanita muda yang ingin tebar pesona pada Taehyung tentunya.

Hingga sore hari tiba,Seokjin tiba di kedai dan baru saja turun dari mobilnya.

"Taehyung oppa..kenapa begitu manis.." ucap salah seorang wanita di meja itu dengan genitnya kemudian terkekeh bersama dengan teman-temannya.

Taehyung melongo tak paham "Maaf maksudnya?" tanya Taehyung dengan ramah.

"Ah itu....jus ini sangat manis" sahutnya lalu kembali tertawa genit bersamaan.membuat Taehyung merasa canggung lalu menoleh ke arah pintu masuk yang di sana nampak Seokjin yang sedang berdiri mengamati dengan tatapan geramnya.

"Habislah kau Tae" bisik Jimin lalu berlari menuju dapur.

Benar saja Seokjin lalu menarik lengan Taehyung keluar dari kedai membuat siapa saja yang melihat wajah Seokjin saat itu akan merasa takut.

Setelah sampai di samping kedai Seokjin menghempaskan tangan Taehyung dengan wajah cemberut lalu melipat tangannya di dada dan menyipitkan matanya.

"Jadi begitu kerjamu saat tidak ada aku? Kau menggoda wanita-wanita itu Tae?" tanya Seokjin dengan nada memojokan.

"Jin sungguh,aku tidak menggoda mereka kau lihat sendirikan? aku hanya mengantar makanan di meja mereka" jawab Taehyung dengan panik.

"Alasan! kenapa kau yang mengantar? Biasanya kan Jimin yang mengantar ke meja?" ketus Seokjin.

"Mereka tadi memesan kopi,kau tau sendiri kan Jimin bisa membuat kopi,dan kau juga tau aku tidak suka kopi" jawab Taehyung lalu menggaruk kepalanya kesal karna sejak tadi di salahkan oleh Seokjin.

"Aku tidak mau tau Tae,ini sudah keseribu kalinya aku memergoki para wanita menatapmu dengan genit mulai besok kalian harus bekerja di restoranku" tegas Seokjin.

"Tapi bagaimana dengan kedai ini? " tanya Taehyung.

"Aku akan memikirkan itu nanti pokoknya aku tidak suka jika kau bergenit-genit dengan para wanita di belakangku,ck" ucap Seokjin dengan kesal sambil menghentakan kakinya dan pergi ke dalam kedai meninggalkan Taehyung yang hanya bisa menepuk dahinya.

"Astaga Jin,cemburunya sangat mengerikan" gerutu Taehyung lalu bergegas mengejar Seokjin ke dalam kedai.

Lalu mereka bertiga melanjutkan pekerjaannya kembali,tak berkurang pembeli wanita justru bertambah banyak membuat Taehyung kewalahan menghadapinya di tambah wajah sangar Seokjin yang sedang asik memasak di dapur.

"Perang dunia akan di mulai nampaknya,ck"gumam Jimin yang memperhatikan Taehyung yang terus menyulut emosi Seokjin.

Hingga sore hari tiba,para pembeli sudah mulai berkurang dan langitpun sudah mulai menggelap.

Mereka bertiga tengah duduk bersantai karna sudah tidak ada lagi pembeli yang datang mereka hanya mondar-mandir sengaja lewat di depan kedai hanya untuk melirik dan tersenyum genit pada Taehyung.

"Persiapkan diri kalian karna lusa kalian bekerja di restoranku" ucap Seokjin sambil mengelap beberapa piring.

Jimin sempat terkejut dengan keputusan Seokjin yang tiba-tiba.

"Tapi Jin,apa kau tidak sayang jika kedai ini tutup? Para pembeli sedang banyak-banyaknya" tanya Jimin.

"Kau tenang saja,kedai ini akan tetap buka dan akan ramai dan mungkin akan bertambah ramai,aku akan mendekor ulang dan mengubah konsep tempat ini jadi tidak ada lagi yang genit-genit di sini" sindir Seokjin lalu melirik Taehyung.

SURRENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang