Seokjin dengan cepat mengambil sapu tangan dari sakunya dan perlahan menyeka wajah Taehyung dengan lembut sambil menatap mata sendu Taehyung.
Taehyung tidak melepas pandangannya pada Seokjin sedikitpun dengan tatapan pilunya.
"Kau tidak boleh rapuh seperti ini Tae,jika kau ingin tetap hidup kau harus kuat" ucap Seokjin.lalu dengan cepat Taehyung menggenggam tangan Seokjin yang berada di pipinya.
"Seokjin....menikahlah denganku" ucap Taehyung dengan yakin.membuat Seokjin terkejut bukan kepalang.
"Jin,demi Tuhan aku ingin bersamamu sampai aku tiada nanti...aku tidak ingin Jungkook menyakitimu dan menyentuhmu walau hanya seujung kuku" lanjut Taehyung.
Seokjin benar-benar di posisi sangat bingung saat ini.entah apa yang terjadi sebenarnya antara Taehyung dan Jungkook.
"Tae....aku tidak mengerti dengan semua ini,sebenarnya ada masalah apa tadi" tanya Seokjin dengan wajah penuh cemas.
"Pria yang memaki ku di aula tadi adalah ayahku,dan Jungkook adalah adik tiriku,dan perusahaan tempat kita mengantar kue tadi adalah...perusahaan milik ayahku" Jelas Taehyung yang kini tertunduk sedih mengingat kejadian tadi.
Seokjin hanya terdiam,menyambungkan semua kejadian hari ini.
"Ayah selalu mengungguli Jungkook,apapun yang di lakukan Jungkook selalu mendapat pujian dari ayah,ayahku menikahi ibu Jungkook tepat di hari pemakaman ibuku Jin.kau bisa bayangkan betapa hancurnya aku saat itu Jin....semua terjadi saat seseorang membuat berita rendahan tentang ibuku berselingkuh,ayahku menerima beberapa foto yang di sana terdapat foto ibuku dengan seorang pria,pria itu sebenarnya hanyalah suruhan ibunya Jungkook dan orang itu mengatakan ibuku sebelum menikah dengan ayahku telah memiliki seorang anak dan itu aku,fitnah yang sangat Keji itu membuat ibuku menjadi depresi dan bunuh diri.aku masih sangat kecil waktu itu." Cerita Taehyung panjang lebar dengan berderai air mata.
Seokjin merasakan kepedihan yang Taehyung rasakan lewat cerita yang sangat miris itu,tiada kebohongan di mata Taehyung dan hanya tersirat kesedihan di sana.
"Lalu...kenapa kau tiba-tiba mengajakku menikah apa hubungannya dengan ku Tae?" tanya Seokjin dengan pelan.
"Jungkook orang yang licik dan selalu iri padaku Jin,ia selalu saja menginginkan semua yang aku miliki sejak kecil dan sekarang ia menginginkanmu ia mengatakannya tadi padaku,dia sudah mengambil semuanya dariku Jin,ayahku,rumahku,uang,mobil,perusahaan semuanya tapi aku tidak akan melepaskanmu Jin.walau aku harus bertaruh nyawa sekalipun dia bisa merampas semuanya tapi tidak denganmu Jin." ucap Taehyung dengan wajah geramnya lalu menangis kembali dengan tersedu-sedu.
"Tae....ssttt..tenangkan dirimu" ucap Seokjin lalu memeluk kepala Taehyung menempelkannya di dadanya lalu mengusap-usap lembut bahu Taehyung mencoba menenangkan.
"Jungkook....seperti itukah dia? Apa yang dia inginkan dariku sebenarnya" batin Seokjin.
Seokjin kemudian duduk berlutut di depan Taehyung dan menatap mata Taehyung yang masih berlinang air mata.
"Tae....bisakah kau percaya padaku? Berjanjilah untuk percaya padaku atas apa yang aku lakukan Tae,dan berjanjilah jangan pernah rapuh seperti ini lagi " ucap Seokjin dengan penuh keyakinan,lalu memajukan jari kelingkingnya ke arah Taehyung.
Taehyung sebenarnya belum paham dengan apa yang di maksud Seokjin namun ia tetap ingin mempercayai Seokjin sepenuhnya.ia pun menyambut jari kelingking Seokjin dengan jari nya yang saling bertautan saat ini.
"Aku akan mencoba memulai hubungan yang baik denganmu Tae,mari kita mulai semua dari awal tidak ada marah dan dendam antara kita berdua.tapi untuk menikah aku belum bisa Tae,aku mohon kau menghargai keputusanku" ucap Seokjin penuh permohonan.
"Hmm..tidak apa-apa Jin,aku hanya khawatir Jungkook akan memperalatmu hanya agar dia merasa lebih unggul lagi dariku" ucap Taehyung sambil menyeka air matanya.
"Jangan menangis lagi Tae,ada aku dan Jimin yang masih berada di pihakmu kuatkan hatimu,tunjukan pada mereka bahwa kau adalah pria yang kuat" ucap Seokjin membuat senyum di wajah Taehyung merekah.
TAEHYUNG......TAE.....TAE......
Seseorang menyeruak masuk sambil berteriak memanggil nama Taehyung membuat Taehyung dan Seokjin terkejut dan dengan cepat menghampiri sumber suara.
"Jimin? Ada apa berteriak begitu" ucap Seokjin setelah tau itu adalah Jimin.
Dengan wajah cemas Jimin menghampiri Taehyung dan mengabaikan pertanyaan Seokjin,ia memandang lekat wajah Taehyung yang menampilkan mata sembabnya.lalu dengan cepat Jimin memeluk Taehyung dengan erat.
"Maafkan aku Tae,aku baru saja membaca kwitansi dan alamat itu adalah kantor ayahmu" ucap Jimin dengan penuh sesal lalu menarik tubuhnya dan menatap Taehyung lagi.
"Mereka mempermalukanmu lagi? Jungkook membuat ulah lagi padamu kan?" tanya Jimin cemas.dan Taehyung hanya diam menunduk lesu."Katakan padaku Tae,apa yang dia buat padamu kali ini? Katakan..Tae... " tanya Jimin lagi sambil mengguncangkan bahu Taehyung yang ia genggam."Jimin...sudah...sudah...tenanglah..." ucap Seokjin lalu menarik tangan Jimjn dari bahu Taehyung.
"Kau tau apa Jin? kau tidak kenal bagaimana Jungkook,dia selalu menginginkan kematian Taehyung kau tau,rasanya aku ingin sekali menghajarnya" pekik Jimin dengan penuh emosi lalu ingin pergi keluar rumah namun dengan cepat tangan Jimin di tarik oleh Seokjin.
"Jimin....kendalikan dirimu,aku mohon...." ucap Seokjin dengan nada tinggi.
"Apa dengan melawannya kesedihan Taehyung akan menghilang? Lalu bagaimana dengan semua waktu dan usaha yang telah kita lakukan selama ini? Semua akan hilang begitu saja hanya karna kita melawan Jungkook,begitu? " bentak Seokjin dengan mata yang berlinang.
"Aku tau Jim,aku bukanlah orang yang mengenal Jungkook dengan baik tapi aku bisa merasakan perasaan Taehyung" ucap Seokjin dengan pelan berharap Jimin bisa mengerti.
"Aku tidak menyalahkanmu Jim,tapi kita tidak bisa menembak penjahat tanpa peluru.itu akan menjadi hal yang sia-sia" lanjut Seokjin menjelaskan.
"M-maafkan aku,aku terlalu terbawa emosi" ucap Jimin tertunduk lesu penuh penyesalan.
"Bukan salahmu Jim,aku mengerti kau kesal dengan Jungkook,tapi kau tidak boleh bersikap kasar seperti tadi"ucap Seokjin lalu menepuk bahu Jimin.
"Aku juga minta maaf karna telah menyeret kalian masuk dalam kehidupanku yang rumit ini" sahut Taehyung dengan wajah yang letih.
"Sudahlah...sudah,yang terjadi biarkan terjadi sekarang kalian harus istirahat,aku pulang dulu" ucap Seokjin lalu pergi begitu saja untuk pulang ke rumah.
Sedang Taehyung dan Jimin masih terduduk lemah,terdiam dan larut dalam pikiran masing-masing.
.
.
.
.
.
Seokjin kini telah sampai,ia duduk di depan kamarnya menatap langit penuh bintang di sana.
Taehyung memang salah padaku awalnya...
Tapi kali ini,aku melihat kesedihan pada dirinya begitu dalam sampai aku juga sesak mendengarkan ceritanya.
Semoga saja Tuhan menunjukan kebenaran atas semua masalahnya yang rumit ini.Perasaan di hatiku untuknya bukan hanya iba aku paham betul itu,tapi aku masih belum berani untuk mengartikannya.perlakuan manis Taehyung selalu membuatku merasa nyaman dan kali ini aku tidak bisa melihatnya berlarut sedih seperti ini.....

KAMU SEDANG MEMBACA
SURRENDER
FanfictionJangan lupa Follow ya .... B X B HOMOPHOBIC DI LARANG MAMPIR🚫 🔞 SILAHKAN MEMBACA (kalo mau)😆